30. Diari Itona dan Sepucuk Surat

62 5 2
                                    

Di rumahnya, Dullander membaca buku harian Itona. Dia masih bingung kenapa dia yang menerima buku harian itu. Kenapa bukan Erena saja? Bukannya gadis itu orang yang paling dekat dengan Itona?

Tapi tetap saja Dullander membaca buku harian itu. Dia mulai membuka lembaran yang sempat dimaksud Erena.

Dullander menjauhiku dan mengatakan jika aku ini pengkhianat.

Lalu Dullander melihat sebaris tulisan di halaman selanjutnya.

Aku tak mau teman-teman tahu tentang asma yang kuderita. Karena aku ingin mereka berteman dengan tulus padaku, bukan karena kasihan padaku.

Sekarang pemuda bermarga Griffin itu hanya bisa terdiam setelah selesai membaca buku diari milik sahabatnya. Dia merasa bersalah karena sudah memanggilnya pengkhianat tanpa tahu alasannya yang sesungguhnya.


Masih ada satu surat dari Itona yang belum dibaca olehnya. Lantas Dullander membuka amplop surat berwarna biru yang sempat diberikan Starlight tadi.

Kepada Griffin Dullander

Aku senang karena dapat memberikan surat ini untukmu. Maafkan aku karena sudah jarang mengobrol dan menghabiskan waktu denganmu.

Maaf karena selama ini aku berbohong padamu. Sebetulnya aku sakit asma, tapi aku selalu merahasiakannya dari semua orang, bahkan Koro-sensei juga.

Aku sangat ingin mengobrol denganmu, tapi aku harus beristirahat di rumah karena penyakitku. Aku jadi jarang berlatih musik bersama Erena atau bermain DJ denganmu.

Saat kau menjauhiku, aku tahu kau kecewa padaku karena aku jarang mengobrol dan bermain denganmu. Aku tidak ada saat kau sedang sedih atau marah. Aku memang sahabat yang buruk.

Kurasa aku bukan orang yang baik untuk menjadi sahabatmu kan?

Apa kau masih menganggapku sebagai sahabatmu?

Tertanda, Horibe Itona

'Kau masih jadi sahabatku...' sekarang mata Dullander basah oleh air mata.

"Maafkan aku... Itona..."


~~~


"Ohayou Erena-chan!" Starlight menyapa Erena saat bertemu di gerbang sekolah.

"Ohayou." balas Erena lemas. Dia sepertinya masih berduka.

"Erena-chan potong rambut ya?!" ternyata Starlight sadar jika rambut Erena berubah pendek.

Gadis bermarga Asaka itu mengangguk. Sebetulnya rambutnya yang kelabu sudah berubah menjadi putih. Ekspresinya juga semakin suram. Tapi sepertinya hanya Gakuhou, Gakushuu, dan Heine yang menyadarinya.

"Ohayou!!" sapa Galaxy dari belakang mereka.

"Ih, Galaxy! Kaget tahu!" Starlight jadi kesal, tapi Galaxy cuma nyengir.

"Ohayou, Andromeda Galaxy." sapa Erena. Baru kemarin dia memanggil Galaxy dengan sebutan Bimasakti Galaxy.

"Minna, apa kalian sadar? Dullander sudah seminggu nggak masuk loh." Sundest menginterupsi.

"Aku sudah menanyakan kabarnya lewat email, tapi nggak ada balasan." balas Monight.

Erena tahu dari Sundest jika Dullander merasa bersalah, maka dia akan mengurung diri di kamarnya dan dia tidak mau makan.

"Bagaimana kalau hari ini kita mengunjunginya?" usul Erena. Semuanya setuju.






Bersambung

Musician [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang