PROLOGUE

1.6K 110 13
                                    

(Era Joseon 1445 M)

Para masyarakat mengerumuni tengah pusat kota dimana pihak kerajaan menjalankan hukum negaranya di depan khalik ramai untuk membuktikan bahwa pihak kerajaan menghukum sang pengkhianat negara mereka sendiri di hadapan rakyatnya.

"Tidakkah itu Menteri Kim, menteri perpajakan yang baik hati itu dan merupakan tangan kanan Raja?"

"Kudengar beliau mengkhianati sang Raja sehingga Raja memerintahkan untuk menghukum satu keluarga mereka dengan berat. Kasihan sekali mereka, apalagi putri mereka akan diasingkan dan diperbudak."

Percakapan para masyarakat yang simpati dengan keluarga bermarga Kim itu hingga pada akhirnya seseorang memerintahkan untuk menjalankan hukuman mati pada sekeluarga itu dan hukuman mati pun dilaksanakan di depan para masyarakat itu.

-

"Nona anda baik-baik saja?" Tanya seorang gadis yang lebih muda darinya kepada salah seorang gadis yang merupakan atasannya.

"Aku tidak baik ... entah bagaimana keadaan Ayah, Ibu dan Orabeonim." Tuturnya dan bulir bening pun terjun dari matanya.

"Nona!"

Sahutan yang kuat itu sontak menghentikan langkah mereka dengan kehadiran orang-orang berbaju hitam yang memberontak pada pasukan istana yang mengawasi dan menahan kedua gadis itu untuk di asingkan.

"Cepat lari Nona Kim!"

"Siapa mereka Yun?!" Tanya gadis bermarga Kim itu pada pelayannya sembari menyaksikan pertarungan mereka pada pasukan istana.

"Cepat lari Nona, mereka akan melindungimu." Ucap gadis itu yang merupakan pelayannya serta mendorong tubuh gadis itu menjauh.

"Lalu bagaimana denganmu Yun-ah ..."

Gadis bernama Yun itu mengulas senyum dengan air mata yang terus mengalir, "aku ingin berterima kasih padamu Nona karena sudah menerimaku disisimu dan dapat melayani Nona dalam beberapa waktu."

"Yun-ah!"

"Cepat pergi Nona! Anda harus tetap hidup!"

"Ayo Nona Kim!" seorang lelaki yang merupakan bagian dari berbaju hitam itu pun menarik tangan gadis itu dan membawanya pergi dari sana.

Dengan enggan gadis itu pun pergi meninggalkan pemberontakan disana dan mengikuti lelaki yang terus menariknya dari belakang hingga pada akhirnya sebuah panah terbang menancap pada tubuh lelaki itu membuat lelaki itu pun ambruk. Gadis itu kagetnya bukan main melihat hal itu, dengan jiwa belum sepenuhnya baik gadis itu harus melarikan diri untuk menyelamatkan nyawanya.

"A-aku ... tidak ingin mati begitu saja ...."

-

Pada hari yang sama ditempat berbeda, putra mahkota anak dari permainsuri raja bersama salah seorang pangeran anak dari selir keluar dari kerajaan pergi untuk berburu di hutan dengan pengawasan dari guru mereka.

Sang putra mahkota mendapati kancil yang memikat perhatiannya dengan jarak yang tak jauh darinya.

Panah yang digunakannya untuk berburu pun terangkat kemudian membidikan kearah dimana kancil itu berada dengan lihainya jarinya langsung meluncurkan panahnya kearah bidikannya.

"Akh!" suara teriakan itu seketika membuat sang putra mahkota pun turun dari kudanya dan segera menghampiri sumber suara tersebut.

Kakinya melambat mendapati seorang gadis dengan pakaian serba putih yang kotor dan berbagai bercak darah memenuhi bajunya. Kakinya pun dilangkahkan kembali mendekatinya dan menyamai posisinya dengan gadis yang dilukainya.

"Apa anda baik-baik saja? Maafkan kecerobohan saya, saya akan memanggilkan tabib jadi anda akan baik-baik saja. Tunggulah sebentar."Ujarnya dan memegangi gadis itu.

Gadis itu melirik dan mendapati jubah yang dikenakan oleh lelaki yang sedang berbicara dengannya adalah baju dari kerajaan sontak ketakutan yang sempat sirna kembali menggerogoti dirinya, badannya mulai memberi reaksi saat ada suara yang memanggil nama lelaki itu dengan sebutan 'Putra mahkota' membuat lelaki itu langsung menoleh ke sumber suara.

Saat itulah gadis itu langsung mengambil kesempatan untuk melarikan diri dengan kondisinya yang sangat tidak menguntungkan akan tetapi lelaki yang berstatus putra mahkota dari anak raja itu mengikutinya hingga akhirnya kakinya tidak lagi menyentuh tanah dan tubuhnya jatuh begitu saja kebawah jurang.

Ayah, Ibu, Orabeonim, Yun ... tunggu aku, aku akan menyusul kalian

Putra mahkota itu seketika tidak bergeming menyaksikan secara langsung bagaimana gadis itu jatuh begitu saja di depan matanya sendiri.

"Yang mulia! Anda baik-baik saja?!" suara dari gurunya membuatnya menoleh dengan ekspresi yang tidak berubah.

"Gadis itu ... dia jatuh kesana."

Tangannya pun menunjukan kearah dimana gadis itu jatuh seketika pangeran dari selir itu pun mencoba melihat kearah tersebut, "ini jurang."

"Sudahlah Yang mulia putra mahkota, kita kembali saja ke kerajaan. Kondisi anda sangat tidak baik."

Putra mahkota, lelaki itu, dituntun oleh gurunya untuk kembali ke kediamannya bahkan lelaki itu sempat untuk menoleh kembali ke arah jurang itu.

.

.

.

TBC

Halooo long time no see! Ini work terbaruku dan aku terinspirasi untuk membuat versi historical itu ku dapatkan dari FF dari idola penulisku di dunia jingga ini dan juga terinspirasi dari sebuah novel yang kubaca juga jusulnya 'My Empress'. Aku berharap FF ku ini bisa diminati juga oleh kalian^^

Tapi status FF ini tentu saja masih COMING SOON sehingga kalian harus menunggu untuk update-an dari FF ini terima kasih!^^

✔Moon, Star and Sun [ BangLyz ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang