19. Hyunmun Village

274 47 11
                                    

Jiyeon semalam kembali ke kediaman keluarga Hong untuk menyampaikan pamitnya selama beberapa hari pergi ke pedesaan Hyunmun dan pagi ini Jiyeon akan segera berangkat tapi Jisoo malah menahan kepergiaannya yang sudah di jemput oleh Putra Mahkota Jimin.

"Jisoo!" panggil Jiyeon mencoba melepaskan genggaman kuat dari Jisoo yang terus saja menariknya jauh dari Putra Mahkota Jimin yang sudah menunggunya.

Jisoo menghentikan langkah kakinya dan kemudian membalikkan badannya lalu memegang kuat pundak milik Jiyeon, "kau yakin akan ke pedesaan Hyunmun bersama dengan orang itu? Aku tidak ingin kau pergi bersama dengan orang itu!"

"Aku tahu kekhawatiranmu Jisoo tapi aku harus melakukannya, ini adalah perintah dari Yang Mulia Raja dan adanya lelaki itu dia hanya ingin membantuku saja jadi tenanglah."

Jisoo mengepalkan tangannya dengan kuat hingga kini ia mendekap Jiyeon dengan erat membuat Jiyeon terkejut akan perlakuannya, "Ji-Jisoo ...."

"Aku benci untuk mengakui ini tapi berhati-hatilah, aku ingin kau kembali dengan selamat selama kau tidak apa-apa jika berada disisi lelaki itu."

Jiyeon mengulum senyumnya, "aku mengerti, terima kasih Jisoo."

Jisoo melonggarkan dekapannya dan membiarkan Jiyeon pergi begitu saja dari hadapannya lalu berlari menuju kereta yang sudah menunggunya dan juga Putra Mahkota Jimin yang sudah menunggunya.

Putra mahkota Jimin memberikan tangannya membantu Jiyeon untuk naik ke atas kereta dan duduk bersamanya, perjalanan pun dimulai sehingga Jiyeon pun melambaikan tangannya pada Ayah angkat berserta Ibu angkatnya.

Jiyeon menurunkan kembali tirai kereta dan saat dirinya akan memperbaiki posisi duduknya justru tangannya tertarik membuat keseimbangan tubuhnya runtuh, Jiyeon tertarik dalam dekapan Putra Mahkota Jimin sehingga jarak diantara mereka berdua sangatlah dekat.

"Yang Mulia." ucap Jiyeon mencoba untuk memperbaiki posisinya tapi Putra Mahkota Jimin justru menahannya.

"Tetaplah seperti ini jangan menjauh dariku, ini perintah." ucap Putra Mahkota Jimin membuat Jiyeon menahan rasa kesalnya yang duduk dengan tidak nyaman.

"Apa aku ini boneka untukmu?" kesal Jiyeon dan hal itu membuat Putra Mahkota Jimin terkekeh.

Putra Mahkota Jimin menangkup dagu Jiyeon untuk menatapnya, "kau bukanlah boneka tapi kau adalah gadisku jadi aku tidak ingin gadisku jauh dariku, itu membuatku tidak bisa berpikir jernih."

Jiyeon pada akhirnya pasrah duduk dengan posisi dalam dekapan Putra Mahkota Jimin hingga ia pun tertidur dalam dekapan Putra Mahkota Jimin, lelaki itu memandang wajah tidur polos milik Jiyeon dan menyampirkan anak-anak rambut milik Jiyeon yang menutupi wajahnya.

"Aku tahu kau akan tertidur," gumamnya terkekeh dan mengubah posisi Jiyeon untuk tertidur di pahanya sebagai bantalan empuk untuk kepala gadis itu. "Tidurlah dengan nyenyak, aku akan melindungimu dalam tidurmu."

Putra Mahkota Jimin mengangkat sedikit tirai kereta, "awasi sekeliling kita Hoseok dan jangan sampai ada yang mengganggu perjalanan kita."

Hoseok yang sedang menunggangi kuda di samping kereta pun mengangguk, "baik Yang Mulia."

-

"Jiyeon-ah lihat apa yang Ayah bawakan untukmu?" sahut suara itu membuatnya menoleh kearah tangan Ayahnya yang menggoyangkan tusuk rambut yang indah dengan segera Jiyeon menerima itu dengan wajah yang berseri.

"Jiyeon-ah apa kau bisa membuakan teh untukku?" panggilan dari seorang pemuda yang sedang sibuk membaca buku yang ada di genggamnya membuat Jiyeon dengan segera mengantarkan secangkir teh untuk kakak laki-lakinya.

✔Moon, Star and Sun [ BangLyz ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang