Credit to the owner photo😁
--Matahari memancarkan sinar hangat dan Bulan memancarkan sinar rembulannya yang menenangkan--
Putra mahkota Jimin memasuki ruangan Ayahnya setelah kehadirannya diumumkan oleh Kasim Kim, Raja pun sibuk dengan gulungan negaranya dalam mengurus rakyatnya hingga suara putra mahkota Jimin memberi hormat ia pun mengalihkan perhatiannya pada anaknya.
"Ada apa Jimin?" tanya Raja lalu matanya kembali teralih kearah gulungan negara yang ada pada tangannya.
"Aku menangkap seorang calon tabib istana yang berbuat curang dalam tugas pelatihannya dengan mencuri tanaman obatan milik tetua tabib istana." Jelas putra mahkota Jimin dan hal itu membuat Raja meletakkan gulungan yang ada pada tangannya.
"Ada hal seperti itu? Hmm ... kalau begitu kuserahkan hal kecil itu kepadamu dan tetua tabib istana untuk mengurusinya saja dengan hukuman yang setimpal." Balas Raja.
"Baiklah Ayah."
Saat putra mahkota Jimin akan mengundurkan dirinya dari ruangan milik Ayahandanya terhenti karena sebuah kalimat keluar dari mulut Raja, "aku dengar akhir-akhir ini kau sering menghilang dari kamarmu."
Putra mahkota Jimin yang terhenti pun memutar balikkan badannya, "aku hanya sering pergi keluar mencari udara segar Ayah karena mempelajari buku-buku negara yang begitu banyak membuatku pusing."
"Begitukah? Baiklah." Balas Raja kemudian kembali membaca gulungan negara yang sempat ia hentikan.
Putra mahkota Jimin kini sudah keluar dari ruangan milik Raja dan tak lama kemudian berganti dengan kemunculan Hoseok di balik tempat duduk besar milik Raja, Hoseok pun menunduk hormat di hadapan Raja.
"Ceritakan padaku apa yang sudah dilakukan bocah itu." Ucap Raja Park yang kini tidak tertarik dengan gulungan negara yang ada di hadapannya.
"Lapor Yang Mulia, putra mahkota Jimin akhir-akhir ini sering kabur dari kamarnya menyamar menjadi salah seorang bangsawan di istana ini dan menemui seorang gadis calon tabib istana," jelas Hoseok diawal dan sudah menarik perhatian sang Raja. "Selain itu putra mahkota Jimin mencoba untuk membantu gadis itu bisa lolos dari pelatihan tabib istana."
Sang Raja pun menaikkan setengah alis keatas dan menyisir janggutnya dengan tangannya dengan gerakan pelan, "benarkah? Siapa nama gadis itu?"
"Jawab Yang Mulia, nama gadis itu Jiyeon dan merupakan bagian dari keluarga dari tabib istana Tuan Hong."
"Menarik, cari tahu terus mengenai mereka berdua Hoseok." Perintah Raja Park.
"Baik Yang Mulia."
Hoseok kini menghilang dari hadapan Raja Park yang kini tertawa ringan mengetahui adanya suatu hal yang diminati oleh putranya untuk dilakukan.
"Dasar bocah itu, bisa-bisanya dia bersikap seakan dirinya tidak tertarik dengan kaum wanita sama sekali selain itu selalu dengan pangeran Jungkook dan hampir membuatku sebagai Ayahnya kecewa." Ucap Raja Park dan tersenyum ringan lalu kembali membaca gulungan negaranya.
-
Putra mahkota Jimin menduduk dirinya di sebuah taman istana dengan perasaan lega dengan bersikap tenang di dalam ruangan milik Ayahnya takut akan dirinya akan dihukum karena dirinya yang ketahuan sering kabur dari kamarnya seketika tatapannya beralih tertuju pada Kasim Kim yang berdiri tak jauh dari dirinya duduk, Kasim Kim yang ditatap pun merasakan hal yang tidak enak akan tatapan dari putra mahkota Jimin.
"Kasim Kim ... kemarilah." Perintah putra mahkota Jimin dan Kasim Kim dengan beratnya melangkahkan kakinya untuk berdiri di hadapan putra mahkota Jimin.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔Moon, Star and Sun [ BangLyz ]
Fanfiction[ Park Jimin × Kim Jiyeon ] Takdir yang ditentukan oleh sang Maha Kuasa tak akan mampu kita ubah dengan keinginan kita sendiri bahkan melarikan diri dari takdir tersebut, pada akhirnya kita akan kembali pada takdir kita yang telah ditentukan. Inilah...