16. Emotion

263 50 10
                                    

Jiyeon datang dengan membawakan semangkuk obat yang sudah ia racik barusan dan ia berikan langsung kepada Raja Park untuk meminumnya, tatapannya menatap secara langsung Raja Park yang sedang meminum obat yang ia buat hingga Hoseok kini berdiri di sampingnya dengan mengatakan sesuatu dengan suara yang pelan.

"Kau sedang tidak melakukan suatu kejahatan bukan?" tanyanya tapi Jiyeon diam saja tidak merespon hingga Raja Park sudah menghabiskan obat yang dibuat oleh Jiyeon.

"Yang Mulia anda harus beristirahat setelah ini dan saat anda bangun nanti, anda mungkin akan memuntahkan isi perut anda." ucap Jiyeon membuat Raja Park mengangguk kecil dan tak luput menatap Jiyeon.

"Ternyata kau memang gadis yang cantik ... pantas saja putraku menyukaimu." ungkap Raja Park membuat Jiyeon mencoba untuk bersikap tenang dan hanya tersenyum saja.

Hoseok dan Jiyeon keluar dari kamar milik Raja Park membiarkannya beristirahat sebentar membiarkan obat yang diberikan Jiyeon bereaksi dalam tubuhnya, keduanya kini hanya terselimuti dengan suasana keheningan hingga Hoseok memegangi pundak milik Jiyeon.

"Apa yang kau rencanakan sekarang?" tanya Hoseok membuat Jiyeon tidak mengerti maksud dari perkataannya dan hanya tertawa saja.

"Aku hanya akan menyembuhkan Yang Mulia dengan baik dan tidak melakukan apapun, jika aku melakukan sesuatu yang pasti keluargaku akan kalian hukum mati." sindir Jiyeon dan berlalu begitu saja meninggalkan Hoseok.

Hoseok yang mengerti akan maksud ucapan dari Jiyeon pun terdiam saja tapi tetap saja ada sesuatu yang dicurigainya dari Jiyeon, kedekatannya dengan Mijoo itu adalah sebuah pertanyaan untuknya sehingga saat ia kembali menjaga pada kediaman milik Raja Park muncullah pejabat Lee membuat Hoseok menghalanginya.

"Ah tuan Hoseok, diriku datang untuk menemui Yang Mulia Raja untuk membahas sesuatu." jelasnya tapi tetap saja Hoseok tidak begitu mudah menurutinya.

"Yang Mulia sedang beristirahat, datanglah di waktu lain." balas Hoseok dingin tanpa memperdulikan dengan siapa ia berbicara dengan kasarnya.

Pejabat Lee memasang wajah tidak senang dan mendengus kesal, "kalau begitu saya pergi."

Hoseok mengamati kepergian dari pejabat Lee dan hal itu mengingatkan bahwa Mijoo ialah putri dari lelaki paruh baya yang berstatus pejabat hukum di istana ini, ia kembali kalut akan pikirannya dan meminta beberapa pegawal untuk berjaga di kediaman Raja Park hingga ia kembali ke kediaman milik putra mahkota Jimin.

"Hoseok akhirnya kau datang," ucap putra mahkota Jimin langsung mendatanginya. "Katakan padaku kondisi Ayah, apa dia baik-baik saja?"

Hoseok memberi hormat dan kemudian menatap putra mahkota Jimin, "Yang Mulia tenang, sekarang Yang Mulia Raja tengah beristirahat dan ada Jiyeon yang merawatnya pasti akan baik-baik saja."

"Pantas saja hari ini tabib Hong yang memeriksaku ternyata Jiyeon sedang menangani Ayahanda." sindir putra mahkota Jimin.

Hoseok menatap putra mahkota Jimin dengan segala pertanyaan yang ingin ia tanyakan kepadanya yang kemungkinan putra mahkota Jimin mengetahui sesuatu dan bisa menjawab rasa penasarannya.

"Yang Mulia, ada yang ingin kutanyakan kepada anda." ucap Hoseok dengan wajah yang serius.

Putra mahkota Jimin menatap wajah serius dari Hoseok dan penasaran hal apa yang ditanyakan olehnya sehingga ia mengajak Hoseok masuk dalam kediamannya.

"Katakanlah, apa itu?"

"Yang Mulia, anda tahu pejabat hukum istana pejabat Lee?" tanya Hoseok.

Putra mahkota Jimin tampak berpikir sebentar, "ya, aku tahu dia. Ada apa dengan dia?"

✔Moon, Star and Sun [ BangLyz ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang