Raja Park kini hadir untuk menyaksikan bagaimana hukuman siksaan yang akan diterima oleh Pejabat Lee sebagai pengkhianat terkeji bahkan sudah mengkambing hitamkan Pejabat Kim yang merupakan orang terpercaya bagi Raja Park.
Pejabat Lee menundukkan kepalanya lelah dengan kesakitan yang masih membekas di tubuhnya, siksaan yang telah ia terima selama dua hari ini sungguh menyakitkan. Bibirnya yang pecah-pecah, baju putih yang ia kenakan bahkan sudah berlumuran darah segar juga kering dan keringatnya yang terus bercucuran membasahi.
"Apa kau menyesali perbuatanmu Lee?" tanya Raja Park datar menatap lurus kearah Pejabat Lee yang masih tidak bergeming dari posisinya.
Bukan jawaban yang diterima oleh Raja Park justru suara tawa yang keluar dari mulut Pejabat Lee membuat Raja Park pun menghentak kuat meja yang ada di sampingnya, "apa kau mendengarkanku?!"
Pejabat Lee pun mengangkat kepalanya dan menatap Raja Park disertai senyuman angkuh, "untuk apa aku menyesalinya? Aku sudah cukup menikmati kesenangan dalam hidupku ini haha ..."
Raja Park memejamkan matanya sebentar dengan helaan nafas yang berat.
Pejabat Lee pun mengangkat kembali kepalanya menatap langit biru yang bersinar cerah ikut menyaksikan kesengsaraannya, "hidup ... atau mati, semua sudah tidak penting lagi."
"Karena putrimu telah mengorbankan nyawanya yang sama sekali tidak berdosa kau hanya harus menerima siksaan ini hingga kau mati." jelas Raja Park membuat Pejabat Lee menatapnya dengan penuh amarah.
"Kenapa kau tidak membunuhku saja Yang Mulia?! POTONG SAJA LEHERKU! TUSUK AKU DENGAN PEDANG!" sahut Pejabat Lee sembari memajukan tubuhnya ke depan.
Raja Park bangkit berdiri dari duduknya dan membalikkan badannya sehingga posisinya membelakangi Pejabat Lee, "lanjutkan." perintahnya dengan segera dua orang bawahannya melaksanakan kembali siksaan yang tadinya terjeda sehingga Raja Park pun melangkahkan kakinya pergi.
Kedua orang itu memegangi masing-masing batang kayu yang terpasang di kedua sisi paha kaki Pejabat Lee yang tersilang dengan sekuat tenaga mereka kerahkan untuk menyiksa kedua kaki milik Pejabat Lee ini, Pejabat Lee pun hanya bisa menahan rasa sakit yang ia akan terima secara terus-menerus.
"BUNUH SAJA AKU!" jeritnya dengan kuat.
-
Jiyeon hadir menemui Raja Park dengan mengenakan hanbok indah yang diberikan oleh Permainsuri untuknya, hari ini merupakan hari yang sangat berarti untuk Jiyeon karena Raja Park akan mengumumkan kepada rakyatnya atas pembersihan nama baik dari keluarganya yang harus menanggung fitnahan.
"Apa kau sudah siap?" tanya Raja Park pada Jiyeon yang sedari tadi terus memegangi erat kedua tangannya sendiri.
Jiyeon mengulas senyum tipis dan menganggukkan kepalanya, "ya, Yang Mulia. Aku sudah siap."
Kasim Kim sedang mengumumkan alasan kenapa semua orang harus berkumpul pada hari ini dan tibalah saatnya Raja Park dan Jiyeon untuk menampakkan dirinya di depan rakyat. Mata Jiyeon menangkap semua orang yang tengah menatapinya setelah sekian lamanya ia tidak berjumpa dengan orang yang sebanyak ini dengan tatapan tertuju padanya.
"Sepertinya dia akan diangkat menjadi selir."
"Gadis itu cantik sekali."
KAMU SEDANG MEMBACA
✔Moon, Star and Sun [ BangLyz ]
Fiksi Penggemar[ Park Jimin × Kim Jiyeon ] Takdir yang ditentukan oleh sang Maha Kuasa tak akan mampu kita ubah dengan keinginan kita sendiri bahkan melarikan diri dari takdir tersebut, pada akhirnya kita akan kembali pada takdir kita yang telah ditentukan. Inilah...