Jiyeon sudah satu minggu ini menjalani pelatihan menjadi putri mahkota sebagai pasangan yang pantas untuk putra mahkota Jimin nantinya.
Pelatihan yang di jalani oleh Jiyeon berjalan dengan mudah seperti menyulam, cara berjalan yang sopan, kelakuan sopan saat makan dan beberapa hal lainnya sehingga pagi ini beberapa dayang sudah membantunya memakai pakaian seusai mandi, hari ini merupakan hari pertama Jiyeon menampakkan dirinya dengan status sebagai calon putri mahkota untuk menemui keluarga kerajaan makan bersama.
Seorang dayang yang sedang membantu Jiyeon memakai pakaian pun menemukan dua bekas luka pada kulit tubuh Jiyeon yang putih mulus, Jiyeon yang menyadari dayang itu sedang menatapi bekas lukanya pun berdeham sebentar.
"Bekas ini tidak akan hilang dari tubuhku." jelas Jiyeon membuat dayang itu pun segera berlutut dan menundukkan kepalanya membuat Jiyeon mengerut keningnya kebingungan.
"Maafkan kelancangan hamba Yang Mulia!" tegas dayang itu membuat Jiyeon segera memakai sendiri pakaiannya lalu menyesuaikan tingginya menyamakan dengan dayang yang tengah berlutut untuknya.
Jiyeon memandangi wajah dayang itu dan sebuah senyum tipis terukir, "siapa namamu?"
"M-Minji, Yang Mulia." balas dayang itu dengan gugup masih tidak berani menatap Jiyeon.
Tangan Jiyeon terangkat menyentuh puncak kepala dayang bernama Minji itu, "kau tampak seperti seseorang yang kukenal, sayangnya orang itu sudah tidak lagi di dunia ini bersama denganku."
Dayang Minji mendengarkan setiap kata yang diucapkan oleh Jiyeon yang masih tidak mengangkat kepalanya membuat Jiyeon kini menariknya berdiri, "angkatlah kepalamu! Kau tidak salah, aku tahu kau penasaran dengan bekas luka yang ada di tubuhku. Kau bisa bertanya dan tidak perlu takut, aku tidak akan memakanmu."
Jiyeon justru tertawa kecil setelah mengatakan itu dan dayang Minji pun ikut tersenyum dengan melihat tawa dari Jiyeon.
"Umurmu berapa Minji?" tanya Jiyeon.
"15 Yang Mulia." jawaban dari dayang Minji sontak membuat Jiyeon terkejut.
"Kau-"
"Yang Mulia, sudah waktunya untuk pergi ke kediaman Yang Mulia Raja." sahut kasim Kim yang sedari tadi menunggunya di luar kamarnya.
Jiyeon menyadari dirinya sudah terlalu lama membuang waktu dengan segera dayang Minji memperbaiki pakaian juga riasan wajah Jiyeon lebih baik, saat semuanya selesai Jiyeon pun menuju pintu kamarnya yang diikuti oleh dayang Minji dari belakangnya.
"Mari kita pergi Yang Mulia." ucap Kasim Kim dengan sopannya pada Jiyeon.
Jiyeon pun menganggukkan kepalanya tapi ia kembali membalikkan badannya sehingga kini tubuhnya menghadap pada dayang Minji yang terkejut akan pergerakan dari Jiyeon.
"Aku membutuhkanmu untuk berada di sampingku, aku akan mengatakan ini kepada putra mahkota Jimin." tutur Jiyeon lembut kemudian pergi bersama Kasim Kim.
Dayang itu pun terbingung hingga ia yang berusaha mencerna perkataan dari Jiyeon pun mengerti maksud perkataannya, senyumnya pun mengembang dan ia membungkukkan badannya menghadap kearah perginya Jiyeon.
"Terima kasih Yang Mulia."
-
"Waktu berjalan dengan lambat sekali, aku sungguh merindukan kalian berdua." ujar Permainsuri lalu memeluk Jiyeon serta Yein secara bergantian.
Jiyeon selama seminggu tidak hanya menghabiskan waktu untuk latihan tetapi juga mengenal Yein, meski berbeda paviliun tapi pasca latihan mereka selalu bersama. Jiyeon mengenal banyak hal tentang Yein, dimulai dari Yein adalah adik perempuan dari Hoseok hingga cerita-cerita lucu mengenai awal pertemuan dirinya bersama pangeran Jungkook juga kisah-kisah lucu tentang mereka.
![](https://img.wattpad.com/cover/184082339-288-k856850.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
✔Moon, Star and Sun [ BangLyz ]
Fanfic[ Park Jimin × Kim Jiyeon ] Takdir yang ditentukan oleh sang Maha Kuasa tak akan mampu kita ubah dengan keinginan kita sendiri bahkan melarikan diri dari takdir tersebut, pada akhirnya kita akan kembali pada takdir kita yang telah ditentukan. Inilah...