08. Her Real Feeling

326 51 10
                                    

Jiyeon bangun dari tidur nyenyaknya saat sinar matahari pagi mulai menyinari kamarnya, dirinya terbangun dan sesuatu jatuh dari wajah ke kakinya dan ternyata itu hanya kain basah yang ia tempelkan pada matanya saat tidur semalam.

Seketika ingatan Jiyeon pun teralih mengingat putra mahkota Jimin yang menggunakan kain itu dan menempelkannya pada matanya hingga kemudian Jiyeon menyingkirkan kain basah itu pada wadah yang awalnya berisikan es batu tapi sudah mencair.

"Lupakan lelaki itu mulai sekarang." gumamnya.

Tidak butuh waktu yang lama Jiyeon untuk bersiap diri, saat dirinya baru saja keluar dari kamarnya dan akan melangkahkan kakinya pergi suara tuan Hong, ayah angkatnya, pun membuat Jiyeon terhenti.

"Selamat pagi Ayah." sapa Jiyeon dengan senyuman begitu juga dengan tuan Hong yang membalasnya dengan senyuman.

"Hari ini sepertinya Jisoo akan mengunjungimu untuk memberikan selamat padamu." jelas tuan Hong atas kemuncullannya yang tiba-tiba pada Jiyeon.

Jiyeon mengangkat kedua alisnya keatas, "masuk ke kerajaan ini?"

"Ya, Ayah kemari hanya ingin menyampaikan hal itu saja."

Jiyeon pun menganggukkan kepalanya, "baiklah Ayah."

"Kau akan menuju ruang pembelajaran bukan? Mari kita kesana bersama."

Jiyeon dengan semangat pun menganggukkan kepalanya dan kemudian keduanya pun bersama-sama menuju ke ruang pembelajaran, sepanjang jalan mereka berbincang-bincang banyak mengenai hal baru yang sudah ia pelajari semenjak disini.

Hingga saat dirinya dengan Ayahnya kembali berpapasan dengan putra mahkota Jimin dan permainsuri Min yang adalah Ibunda putra mahkota.

"Hormat kepada Yang Mulia permainsuri dan Yang Mulia putra mahkota." hormat keduanya kepada kedua orang yang memiliki status tinggi itu dengan sopan.

"Lama tidak menemuimu tuan Song." ucap permainsuri kepada Ayah angkatnya membuat Jiyeon yang berdiam diri dan menjaga jarak dengan putra mahkota Jimin yang terus memandanginya.

Saat putra mahkota Jimin akan melangkahkan kaki mendekatinya saat itu juga Jiyeon mohon ijin untuk pergi ke ruang pembelajaran terlebih dahulu sehingga kesempatan putra mahkota Jimin untuk bicara padanya pun gagal.

"Kasim Kim." panggil putra mahkota Jimin dengan suara pelan dan Kasim Kim pun mendatanginya.

"Iya Yang Mulia?"

"Sampaikan pesan ini kepada asistan tabib istana Namyeon katakan padanya jika tabib Hong ingin menemuinya di taman belakang istana dan suruh lelaki bernama Namyeon itu sampaikan kepada Jiyeon setelah mereka selesai dari ruang pembelajaran sore nanti." perintah putra mahkota Jimin.

"Baik Yang Mulia."

-

Jiyeon baru saja selesai meracik obat baru bersama dengan tabib istana lainnya setelah membaca buku yang diberikan tetua tabib istana yang ia tulis sendiri dari awal ia mempelajari mengenai racikan obat dan itu sangatlah berguna.

Namyeon yang sedari tadi mencari keberadaan Jiyeon akhirnya membuatnya berhasil menemukannya dan menghampirinya, "aku mencarimu Jiyeon."

Jiyeon menolehkan kepalanya, "kenapa?"

"Aku diberitahu seseorang jika tabib Hong sedang menunggumu di taman belakang istana."

Jiyeon menghentikan aktivitasnya saat membereskan bekas racikan obat yang jatuh dan seketika dirinya ingat akan pesan dari Ayah angkatnya jika Jisoo akan datang mengunjunginya hari ini segera Jiyeon bergegas menuju ke tempat tujuan setelah berterima kasih kepada Namyeon.

✔Moon, Star and Sun [ BangLyz ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang