27. Sweet Luv

303 50 26
                                    

Mijoo terlihat murung untuk beberapa hari ini bahkan ia sudah tidak pernah lagi datang ke istana walau hanya sekedar menemui Hoseok, dirinya memilih untuk menatap kosong taman rumahnya bahkan ia sama sekali tidak menyadari akan kehadiran Ayahnya yang duduk di sampingnya hingga Ayahnya pun berdehem membuat Mijoo pun menoleh ke samping.


"Apa yang kau lamunkan? Hari masih pagi jangan melamunkan hal yang tidak berguna." tegas Ayahnya, Mijoo hanya bisa terdiam dan mengangguk kepalanya pelan membuat Ayahnya pun aneh dengan balasan Mijoo. "Ada apa denganmu? Ku dengar dari pelayan Jun beberapa hari ini kau terlihat murung dan tidak pernah lagi ke istana."

Mijoo kemudian tidak berani menatap wajah Ayahnya dan memilih untuk membuang muka melihat ke arah taman rumahnya lagi, "apa kau dan Hoseok bertengkar lagi?" tebak Ayahnya.

Mijoo tetap saja tidak menjawab hingga tangan Ayahnya kini mengelus puncak rambutnya membuat Mijoo mengedarkan pandangannya pada Ayahnya yang kini berdiri di hadapannya, "sudahlah, bukankah kalian memang sering bertengkar bahkan untuk hal kecil? Dewasalah Mijoo, jangan bertingkah seperti anak kecil lagi."


Ayahnya pun pergi setelah berkata demikian membuat Mijoo memandangi punggung Ayahnya yang semakin jauh hingga air matanya pun ikut jatuh mengingat kejadian terakhir kalinya ia berada di istana setelah hubungan pertemanannya bersama Jiyeon putus.


"Bukankah sudah ku katakan padamu untuk tidak melakukannya? Kini hubungan kalian renggang."


Ucapan Hoseok kembali tergiang di kepalanya dan dengan kasarnya Mijoo menghapus air matanya lalu berdiri dari duduk untuk menuju kamarnya, "apapun yang sudah terjadi biarkanlah berlalu."


-


Beberapa hari berlalu Jiyeon dan Hoseok masih menyibukkan diri mereka untuk mencari gulungan lama 5 tahun yang lalu hingga di sela pencarian Hoseok pun mengajak Jiyeon berbicara mengenai Mijoo.


"Nona Jiyeon sebenarnya Mijoo-"

"Tidak perlu menjelaskannya Hoseok, aku mengerti kenapa ia melakukan itu padaku." potong Jiyeon bahkan sama sekali tidak menoleh pada Hoseok.

Hoseok pun hanya dapat menghela nafasnya, "maafkan dia nona Jiyeon."


Jiyeon pun diam saja tanpa menjawab hingga suara Dokyeom memanggil namanya membuat Jiyeon berlari kecil kearah Dokyeom yang diikuti oleh Hoseok dari belakang.


"Aku menemukannya nona Jiyeon, gulungan titah dari menteri hukum pejabat Lee 5 tahun yang lalu mengajukan penangkapan atas pengkhianatan yang dilakukan oleh Ayah nona." jelas Dokyeom dan menyerahkan gulungan itu pada tangan Jiyeon sehingga membuat Jiyeon membaca dengan seksama setiap tulisan yang tertulis pada gulungan itu.

Jiyeon menggulung kembali dan menggenggam kuat gulungan titah itu, "apa hanya ini yang kau temukan Dokyeom?" tanya Jiyeon dan dibalas anggukan oleh Dokyeom. "Baiklah, aku akan menyimpan ini sebagai barang bukti dan untuk sisanya kita akan mencarinya di lain waktu saja."


Dokyeom dan Hoseok menuruti kemauan Jiyeon sehingga mereka pun berhenti mencari lagi dan kini mereka kembali pada tempat masing-masing, Jiyeon pun mendudukkan dirinya menatap gulungan yang baru saja ia dapat dari Dokyeom. Tangannya tergerak membuka gulungan tersebut dan membaca kembali isi dari gulungan tersebut.

✔Moon, Star and Sun [ BangLyz ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang