"Selamat pagi Yang Mulia." sapa Hoseok saat ia keluar dari kediamannya dan dibalas senyum olehnya.
"Pagi Hoseok, apa kau melihat Jiyeon?" tanyanya.
Hoseok menunjuk ke arah dimana Jiyeon berada dan dari jarak yang sedikit jauh putra mahkota Jimin dapat melihat badan Jiyeon yang berdiri di bawah pohon itu dan kakinya pun melangkah menuju gadis itu.
Saat kakinya terus melangkah sembari memandangi posisi Jiyeon yang membelakanginya di sana ingatannya kembali pada kejadian beberapa hari yang lalu dimana dirinya berbicara serius tentang hubungannya dengan Jiyeon.
FLASHBACK
Setelah para bedebah itu tertangkap dan dibawa oleh prajurit istana dengan begitu putra mahkota Jimin sudah menyelesaikan permasalahan di pedesaan Hyunmun dan tentunya adanya jasa dari Jiyeon.
Saat dirinya akan kembali ke kamar menemui Jiyeon tujuannya terhalang oleh Jisoo yang mengajaknya berbicara secara empat di suatu tempat sehingga putra mahkota Jimin pun mengikutinya.
"Apa yang ingin kau bicarakan?" tanya putra mahkota Jimin saat mereka sudah berhenti di satu tempat yang cukup tenang.
Dengan posisi masih membelakangi putra mahkota Jimin, Jisoo pun membuka suara, "Jiyeon sudah memilihmu maka kau harus berjanji padaku untuk menjaga dan melindunginya dalam situasi apapun itu selain itu aku ingin kau membahagiakannya."
Jisoo pun berbalik dan kini mereka saling bertukar pandang satu sama lain, "jika saja aku mengetahui Jiyeon mengalirkan setetes air matanya saja maka saat itu juga akan membawa Jiyeon pergi dari sisimu, Yang Mulia." tambahnya lagi dengan penuh penekanan diakhir.
Putra mahkota Jimin cukup terkejut dengan topik pembicaraan mereka hingga ia pun menutup matanya sekejap sembari menghembuskan nafasnya pelan, "aku akan memegang janji itu, aku akan melindunginya dengan nyawaku dan membahagiakannya selama aku disisinya karena Jiyeon adalah gadisku."
Perkataan dari putra mahkota Jimin cukup diterima oleh Jisoo kemudian mereka kembali menemui Jiyeon yang masih terbaring dengan wajah pucat membuat putra mahkota Jimin segera mendudukkan dirinya di sisi ranjang.
"Dia baru saja melewati masa kritisnya dan untuk beberapa kedepan ia akan terus tertidur jadi kau harus membiarkan tubuhnya beristirahat penuh karena racun yang ada pada panah itu." ucap Jisoo dan putra mahkota Jimin menatap Jiyeon nanar.
Jisoo pun meninggalkan keduanya tanpa mengganggunya dan meninggalkan pedesaan Hyunmun saat itu juga.
FLASHBACK END
Langkah kakinya terhenti saat jarak diantaranya dengan Jiyeon hanya terpisah beberapa langkah ke depan, Jiyeon sama sekali tidak menyadari adanya kehadiran putra mahkota Jimin di belakangnya dan masih sibuk memandang keatas pohon itu. Putra mahkota Jimin pun mengikuti arah pandang Jiyeon ke atas pohon itu dimana ada sarang burung dan ada sepasang burung yang sedang memberi makan pada anak mereka, putra mahkota Jimin mengalihkan kembali pandangannya pada Jiyeon.
"Apa kau iri dengan mereka?" ucap putra mahkota Jimin sontak membuat Jiyeon membalikkan badannya menatap putra mahkota Jimin.
![](https://img.wattpad.com/cover/184082339-288-k856850.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
✔Moon, Star and Sun [ BangLyz ]
Fiksi Penggemar[ Park Jimin × Kim Jiyeon ] Takdir yang ditentukan oleh sang Maha Kuasa tak akan mampu kita ubah dengan keinginan kita sendiri bahkan melarikan diri dari takdir tersebut, pada akhirnya kita akan kembali pada takdir kita yang telah ditentukan. Inilah...