Special Three : New Generation

520 48 14
                                    

(Di chapt 'Special One: Newborn' aku sudah beri foto bayangan Min yang umurnya 4 tahun, nah di chapt ini aku beri kalian bayangan Yeon ya hehe. Anaknya lucuT^T)

-

2 tahun berlalu,

Kerajaan yang dipimpin oleh Jimin kini semakin berjaya dengan pengendalian politik yang bagus disertai kerja Hoseok yang telah diangkat sebagai panglima dari istana untuk memimpin peperangan bersama dengan pangeran Jungkook yang ikut serta dari beberapa daerah yang berhasil menjadi bagian dari istana milik Jimin.

Kejayaan ini membawakan hal baik bagi rakyat yang dapat hidup dengan damai dan makmurnya dalam masa kepemimpinan Raja Jimin.

Ayah dari Raja Jimin yang sudah memimpin istana ini dulu kini sudah meninggalkan kehidupan di bumi dengan penyakit tua yang dimiliki sejak 1 tahun yang lalu, kehilangan Ayah ini tidak membuat Raja Jimin goyah justru Raja Park mengatakan satu kalimat terakhirnya untuk putranya yang sudah menggantikan posisinya.

"Kau harus menjadi pemimpin yang dikenang dunia, Jimin-ah."

Ya, hanya satu kalimat itu membangunkan keterpurukan Jimin mengenang kepergiannya Ayahnya. Jimin melaksanakan apa yang diminta oleh Ayahnya dan kini terwujud dengan ada banyak orang yang masih berada di sisinya untuk membantu dan mendukungnya hingga pada titik ini.

Hari sudah malam, ia pun meletakkan gulungan yang ia baca tadi kemudian merenggangkan sedikit persendian ototnya setelah cukup lama duduk hanya membaca gulungan yang setiap menumpuk segunung itu.

"Ayahanda!" panggil anak putrinya membuat Jimin pun mengalihkan pandangannya pada putrinya yang berlari kecil menuju arahnya membuat Jimin pun bangkit dari duduknya untuk meraih tubuh kecil putrinya dalam pelukan.

Jimin mengangkat tubuh Yeon, "hari sudah malam, kenapa kamu belum tidur Yeon?"

Yeon menampakkan senyum manisnya seperti milik Jiyeon yang membuat rasa letih Jimin pun sirna karena senyum yang selalu membangkitkan semangatnya setelah berjumpa dengan putrinya, "Yeon merindukan Ayahanda! Yeon tidak bisa tidur jadi Yeon diam-diam keluar dari kamar ingin bertemu dengan Ayahanda."

Jimin pun memainkan hidungnya bersama dengan milik Yeon yang digesekkan ke kiri-kanan, "dimana orabeonim? Apa dia tidak tahu kamu kemari?"

Yeon menggeleng mantap membuat Jimin menatapnya dengan tatapan sengaja mengintimidasi membuat Yeon pun melunturkan senyumnya sehingga Jimin pun merasa lucu telah mengerjai putrinya.

"Ayo kembali ke kamarmu dan tidur." ucap Jimin dan mengelus puncak rambut Yeon dengan sayang.

Yeon pun mengalungkan tangannya pada leher Jimin lalu menggelengkan kepalanya, "Yeon tidak mau tidur! Yeon mau bersama Ayahanda!"

"Bagaimana kau bisa tidak tidur? Baiklah, Ayahanda akan menceritakan cerita untukmu agar bisa tidur. Bagaimana?" tawar Jimin agar putrinya mau tidur karena ini sudah melewati jam tidurnya.

Yeon tetap menggelengkan kepalanya membuat Jimin pun menghela nafas pelan, "baiklah, apa yang diinginkan Yeon?" tanya Jimin pada akhirnya menuruti kemauan Yeon.

Yeon pun tersenyum penuh kemenangan, "Yeon mau tidur bersama Ayahanda dan Ibunda!"

Jimin pun tersenyum dan menganggukkan kepalanya, "baiklah, putri kecilku."

-

Jimin dan Yeon berjalan beriringan dengan tangan yang menggenggam satu sama lain dengan erat hingga keduanya sampai di kamar menampakkan Jiyeon yang sedang menyisir rambut panjangnya dan siap untuk tidur.

✔Moon, Star and Sun [ BangLyz ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang