1. The Moon

901 94 15
                                    

--Bulan dan bintang-bintang kembali menampakkan dirinya saat awan yang menelannya kini menghilang--

"Apa semua sudah tuan petik?" Tanya pelayannya sembari mengecek tanaman yang telah mereka petik.

Lelaki yang disapa tuan tadi kini pun menganggukkan kepalanya, "ayo kita pulang sekarang."

"Baiklah tuan Jisoo."

Kedua lelaki itu kini menuruni kembali jalan yang tadi mereka naiki tapi kali ini mereka justru memilih untuk melewati perairan sungai hingga pada akhirnya pelayan itu yang tengah mencucikan tangannya di sungai pun terkejut setengah mati mendapati sesuatu.

"Tu-tuan Jisoo!" sahutnya membuat lelaki yang adalah tuannya pun menghampirinya.

"Apa yang sedang kau teriaki?!"

"I-itu tuan ...."

Jisoo mengikuti arah tunjuk pelayannya dan matanya menangkap sosok tubuh yang tak berdaya tengah mengapung di perairan sungai itu, lelaki yang dipanggil tuan itu langsung menceburkan dirinya dan meraih tubuh orang itu.

"Tu-tuan ... apa wanita ini masih hidup?" tanyanya ragu memperhatikan tuannya tengah mengecek denyut nadi perempuan.

"Hyun-ah cepat bantu aku angkat badannya ke punggungku, kita harus menyelamatkan nyawa orang." Ujarnya serius dan segeralah pelayannya menuruti perintahnya.

Keduanya pun segera menuruni gunung hingga sampailah pada kediamannya, Jisoo segeralah memulai prakteknya dengan bantuan pelayannya.

-

5 tahun kemudian

Matanya tergerak dengan teliti mencari dedaunan yang diperlukannya dan tangannya mulai memetik beberapa diantaranya lalu menaruhnya ke dalam keranjang kecil yang dibawanya.

"Jiyeon kau di sini rupanya."

Gadis itu menoleh ke arah sumber suara dan segeralah menunduk sopan kepada lelaki yang memanggilnya barusan, "tuan mencariku?"

"Jangan pergi terlalu jauh kita sedang berada di hutan jadi kau harus tetap di sampingku."

Jiyeon mengulas senyum kecilnya melihat lelaki yang di hadapannya begitu khawatir padanya, "tuan Jisoo terlalu khawatir, ah ya! Aku menemukan tanaman yang kau cari jadi sekarang kita bisa pulang."

Jisoo, lelaki itu pun membalas senyum Jiyeon dan mengangguk kepalanya, "iya, ayo kita pulang."

Lelaki ini ... sudah terlalu banyak berbuat baik untukku.

-

Keduanya pun menuruni gunung sembari bercakap ria hingga tak lama kemudian mereka sudah berada di tengah kota dimana orang-orang sibuk berbisnis tapi yang menarik perhatian adalah banyaknya orang yang mengerumuni papan pengumuman kota dimana pihak kerajaan akan menempelkan sesuatu disana sehingga dapat membiarkan para rakyat membacanya. Jiyeon dan Jisoo pun ikut menyelip di keramaian itu untuk melihat apa informasi terbaru dari kerajaan.

Jiyeon mengerutkan keningnya saat membaca isi dari papan tersebut, "tuan ... apa aku tidak salah membacanya?"

"Tentang apa? Pihak kerajaan membutuhkan calon tabib istana yang baru?" Tanya Jisoo malas.

Jiyeon menolehkan wajahnya padanya sehingga wajah mereka begitu dekat jaraknya, "aku ingin daftar!"

Ya, ini kesempatan bagusku ....

Jisoo awalnya tidak fokus saat kedekatan wajah mereka akan tetapi dalam seperkian detik kemudian wajahnya berubah kaget melihat raut wajah gadis di depannya yang begitu semangat dengan pernyataannya.

✔Moon, Star and Sun [ BangLyz ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang