Lizardon seekor monster berbentuk persis layaknya komodo hanya 2 kali lebih besar dari komodo biasa, berjalan mengikuti deretan ikan mati yang tersusun di sepanjang jalannya. Rawa berlumpur itu adalah habitat hidupnya sehingga tak ada yang perlu ia cemaskan saat menemukan banyak makanan yang anehnya di sebarkan di sekitar rumahnya. Lagi pula ia hanyalah monster biasa yang tidak punya akal dan dengan mudah masuk ke dalam jebakan.
Saat ia memakan ikan terakhir yang berada di bawah pohon, sebuah jaring yang tersembunyi oleh lumpur dan daun terangkat dari bawah kakinya, menjebaknya dan mengangkatnya ke atas. Terkejut dengan yang dialaminya monster itu berusaha memberontak, mencakar-cakar dengan kakinya menggigit-gigit tali dengan giginya yang setajam hiu serta meludahkan asam berbahaya untuk dapat lolos. Tapi usahanya sia-sia, karena pada akhirnya ia mati dengan sebuah panah besi yang melesat menembus tengkoraknya.
"Yay! Kena!"
"Yeaa, Nerhy berhasil."
Hari ini kami sedang menjalankan misi perburuan yang sudah ke sekian kalinya. Misi kali ini adalah untuk memburu seekor Lizardon dan mengambil kulitnya.
Untuk memburu monster berbahaya seperti Lizardon, kadal raksasa dengan rahang kuat dan gigi mematikan, cakar tajam serta liur beracun dengan asam yang tinggi perlu setidaknya satu serangan fatal yang langsung membunuhnya. Karena kami membutuhkan kulitnya, kami tidak bisa menyerang dan membunuhnya dengan pedang yang hanya merusak kualitas kulit. Maka dari itu, bagi pemburu strategi serta perangkap itu perlu.
Bersembunyi di balik batu besar ada Lina, Valeria, Zoro dan Nerhy yang baru saja memanah Lizardon. Melihat Lina dan Valeria yang bersorak membuatku dan Yopi yang bertugas menarik tali untuk mengangkat Lizardon itu juga ikut tersenyum.
Kami berlima sudah membagi tugas masing-masing untuk perburuan Lizardon ini. Pertama Valeria memperkuat tali tambang yang kami gunakan agar sekuat kawat besi dan juga tahan asam dengan sihir Enchant biasa yang bersifat sementara. Dibantu oleh Yopi dan Lina mereka bertiga mengikat tali membentuk jaring dan mengatur jebakan dengan menyembunyikannya di lumpur dan daun.
Sementara itu aku dan Zoro menyebarkan ikan sebagai umpan, aku sendiri yang mengusulkan ini karena aku tidak ingin kemungkinan terburuk Lizardon muncul tiba-tiba dan menerkam mereka. Karena aku satu-satuya yang paling kuat disini, bukan sombong.
Berdua bersama Yopi, aku menarik tali jebakan saat Lizardon berdiri di bawah jaring dengan mengaktifkan infinity magic [Power up] dan Yopi menggunakan sihir penambah kekuatan yang mirip dengan [Power up] yang sudah ia latih tiga tahun ini. Kemudian Nerhy melancarkan serangan membunuh dengan panahnya, dan tepat mengenai kepalanya.
"Oke, bawa kemari monster itu Yopi, sekarang giliranku."
Terakhir, Lina dan Nerhy akan menguliti bangkai Lizardon itu. Untuk Nerhy, sebagai pelayanku aku tau itu sudah kesehariannya saat mengolah daging di dapur. Tapi Lina, kudengar ia mendapat pengajaran dari ibunya yang juga seorang pemburu.
Namun tetap saja, berapa kali pun aku melihatnya sebagai mantan orang dari dunia modern menyaksikan gadis 13 tahun memutilasi dan menguliti seekor komodo raksasa dengan pisau penuh darah di tangan kecilnya, itu tampak sangat sadis.
"Ugh ... "
Aku lebih memilih melarikan diri dari pada melihat mereka berdua bekerja.
"Selesai."
Proses menguliti selesai, sekarang tersisa setumpuk daging, organ dan tulang penuh darah di atas tanah, kami tidak membutuhnya. Sebenarnya, bagian dalam tubuhnya juga punya nilai jual, sebagai racun, obat dan bahan untuk alkimia. Tapi karena menjijikan, kami lebih memilih membuangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Re-live In Arlogia
Fantasy[Isekai] [Fantasy] [Magic] [Adventure] Seorang anak sma biasa yang tidak memiliki tujuan setelah kelulusannya. Akhirnya memutuskan untuk melakukan reinkarnasi untuk mendapatkan kehidupan kedua. dengan idenya ia membuat sebuah rencana luar biasa neka...