Bab 42 : Batas

813 90 19
                                    

Tidak ada.

Tidak ada respon sama sekali.

Staf sihir Rugo, tidak ada di kerajaan Airylia.

"Hahh... capek banget."

Setelah melakukan pemindaian menggunakan skill mapping berulang kali pada wilayah kerajaan Airylia untuk menemukan Rugo, mereka masih belum juga mendapatkan hasil dan Adel pun berakhir dengan kelelahan dan sakit kepala berat.

"Master... kenapa jadi lemah begini sih." Protes Alpha.

Sebenarnya, pemindaian skala seluruh kerajaan Airylia seperti yang Adel dan Alpha lakukan saat ini tidak seberapa dibandingkan saat mereka di dunia Abbys sebelumnya.

Di dunia Abbys sana, Adel harus menggunakan Map berkali-kali untuk menentukan jalan dan menghindari konfrotasi dengan monster yang tidak diperlukan. Bukan hanya itu, Skala di sana ratusan kali lipat luasnya Airylia.

Adel terpaksa harus bergerak secepat cahaya setiap harinya.

"Alpha... dunia itu dan dunia Arlogia ini berbeda. Dengan kepadatan sihir yang tinggi ditambah lagi energi kehendak. Di dunia Abbys aku benar-benar dapat mengeluarkan potensi penuh dari Infinity magicku." Kata Adel. "Jadi ingin kembali lagi ke dunia Abbys."

"Katakan itu tidak akan terjadi master..." kata Alpha dengan dingin.

"Gak, gak... aku bercanda..."

Saat ini Adel ada di dalam kamarnya duduk bersila di atas kasurnya yang berantakan. Melihat dari jendela Nerhy yang sudah kembali ke rumah, Adel merapikan bajunya dan keluar dari kamar.

"Bagaimana?" tanya Adel pada Nerhy yang baru saja datang.

"Aku tidak dapat mengatur pertemuan. Pangeran kedua sedang tidak ada di ibukota saat ini." Jawab Nerhy.

"Juga tidak ada kabar tentang pangeran pertama sejak dua minggu yang lalu." Sambungnya.

Hanya ada pangeran ketiga di ibukota saat ini, yang artinya mereka tidak dapat meminta pertolongan dari kekuatan status yang setara. Sementara itu jika mereka mencoba melapor langsung kepada raja sendiri, Adel yakin sang raja pasti akan lebih memihak putranya dari pada mereka.

"Begitu ya... tampaknya kita sedang berada di situasi yang sangat buruk." Kata Adel.

"Benar tuan, Istana Grandail juga tampak sangat sibuk sejak tadi pagi." Kata Nerhy.

Waktu mereka tidak banyak, jika terus seperti ini konfortasi mungkin tidak dapat di hindari.

"Hahh... " setelah mendesah panjang Adel pindah ke depan Nerhy dan bertatap muka dengannya.

"Larilah, Nerhy." Kata Adel dengan suara pelan "Bawa Ernha pergi dan larilah."

"Tidak! aku... tidak bisa! Apa pun yang terjadi aku tidak akan lari. Tuan Adel, percayalah... aku yang bangsawan ksatria pemanah ini sekaligus pemimpin dari squad pemanah kerajaan tidak akan kalah dari musuh-musuhmu." Kata Nerhy dengan mantap.

"Keras seperti biasa." Kata Adel sambil tersenyum "Baiklah kalau begitu lakukan sekukamu Nerhy. Aku berencana untuk pergi ke kota Folance untuk bertemu dengan Rogue. Aku akan menemukan stafsihir Rugo dan Valeria secepatnya. Tetap hidup sampai aku kembali!"

"Pasti!"

Sudah tidak ada pilihan lain, Adel memerlukan petunjuk lain untuk menemukan Valeria Satu-satunya orang terdekat Vale selain Nerhy adalah Rogue. Master guild pemburu sekaligus kakek yang merawat Vale sejak kecil, Adel perlu bicara dengannya.

"Nerhy, menurutmu mana yang lebih baik wujud asliku atau penyamaranku?" tanya Adel.

"Tentu saja yang terbaik adalah wujud aslimu." Jawab Nerhy.

Re-live In ArlogiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang