Malam itu hujan lebat mengguyur bumi, disertai dengan kilat petir yang menyambar. Sisa-sisa pertarungan sihir bereaksi dengan langit dan mengobarkan badai yang keras. Namun di tengah semua itu, kereta kuda yang dikendarai oleh sekelompok tentara bersenjata lengkap mendobrak masuk sebuah pagar rumah besar, kediaman bangsawan peringkat rendah.Kereta itu berhenti di depan pintu rumah dan menghampiri pemilik rumah yang sudah menunggu mereka.
"Nerhy Archery! Anda dicurigai terlibat dalam kasus penyerangan dan penculikan terhadap tunangan pangeran Claude Reimdan Airylia!" kata seorang prajurit dengan keras membacakan surat perintah. "Kerajaan memutuskan untuk menahan Anda sampai kasus selesai."
"Nona Archery, mari."
Nerhy sudah menduga hasilnya akan seperti ini. Semua orang sudah tau hubungannya dengan Adellard, termasuk pangeran ketiga. Ketika Adel memutuskan untuk menyelamatkan Vale, ia sudah bersiap untuk ditangkap. Hanya ini satu-satunya cara untuk menyelamatkan temannya, Valeria.
Selama ini ia terus menahan perasaannya dan menyangkal kecurigaan yang sudah lama ia pendam sampai ia akhirnya mengabaikannya. Ia putus asa tidak dapat menemukan cara untuk mengembalikan Valeria seperti vale yang ia kenal dulu.
Akhirnya Adel kembali dan hanya Adel yang dapat menyelamatkan Valeria. Ia yakin Adel pasti akan berhasi, tapi dibalik itu semua hasil yang akan mereka dapatkan dari publik. Mungkin Adel tidak menyadarinya, tapi Nerhy sangat jelas mengerti dengan konsekuensinya.Nerhy tidak dapat lari dari ibukota, dan meninggalkan ibunya serta tokonya begitu saja. Yang dapat ia lakukan sekarang adalah maju dengan berani dan menghadapinya. Nerhy patuh membiarkan seorang mengunci tangannya, lalu sebelum ia masuk ke dalam kereta matanya memandang kekejauhan dan tersenyum.
"Tolong jaga ibuku." Gumamnya.
Kemudian kereta yang membawa Nerhy pun pergi.
**
Jauh dari ibu kota Airylia langit malam cerah berbintang. Disebuah balkon rumah di tengah kota, Seorang kakek tua termenung di kursinya sambil menatap rembulan. Kemudia cahaya berkedip dibelakangnya, seorang baru saja datang ke kamarnya menggunakan sihir Teleport. Kaki yang gemulai melangkah dengan gemetar dan berhenti disampingnya. Terjatuh berlutut dengan gemetar ia meraih dan menggenggam tangannya.
Kakek itu tersenyum merasakan tetesan hangat di punggung tangannya. Ia tidak tahan melihatnya dan tangan tuanya pun meraih pipi dan mengusap air mata itu.
"Valeria..."
"Huck"
Suara itu, setelah bertahun-tahun lamanya. Akhirnya ia dapat mendengarnya kembali, ekspresinya semakin kacau, ia tidak dapat menahan perasaan yang memuncak. Akhirnya ia memeluknya dan menangis di pangkuannya.
"Kakeeek.... maafkan aku... maafkan aku... Aku sudah melakukan hal buruk pada kakek ... maafkan aku... maafkan vale... "
"... Semua orang pernah berbuat salah, dan apa yang membuat seseorang menjadi baik adalah meminta maaf dengan tulus atas kesalahannya. Vale, ini bukan salahmu ... ini seharusnya salah Adel karena sudah meninggalkanmu. Adel sudah meminta maaf dan aku sudah memaafkannya.
Jadi... jangan menangis... tersenyumlah.""Kakek..." Vale tersenyum dan memeluk kakeknya sekali lagi.
Sementara Dibelakang mereka berdua, Adel terharu memandang reuni antara kakek dan cucunya, kemudian ia tersenyum pahit saat Rogue menyinggung semua ini salahnya.
"Huh..."
Ada banyak yang hendak mereka ceritakan, tapi mereka berdua sudah lelah. Vale baru saja mendapatkan tubuhnya kembali, jelas ia butuh istirahat dan penyesuaian merasakan kembali indranya. Sedangkan Adel, ia lelah secara mental. Meskipun ia berhasil menyelamatkan Vale, kini Nerhy ditangkap. Ini adalah kesalahannya lagi, ia tidak memperhitungkan tindakannya akan berdampak buruk pada Nerhy.
KAMU SEDANG MEMBACA
Re-live In Arlogia
Fantasía[Isekai] [Fantasy] [Magic] [Adventure] Seorang anak sma biasa yang tidak memiliki tujuan setelah kelulusannya. Akhirnya memutuskan untuk melakukan reinkarnasi untuk mendapatkan kehidupan kedua. dengan idenya ia membuat sebuah rencana luar biasa neka...