Bab 19 : Latihan bersama

2.2K 242 50
                                    

Tak terduga, master guild pemburu, Rogue Hamarez adalah kakeknya Valeria dan ia memintaku untuk menjaga Valeria. Dalam arti ia ingin aku menggantikannya merawat Valeria sampai dewasa.

Apa kakek tua ini sudah tidak waras? itu cucu perempuanmu Lho kenapa malah seenaknya memberikannya pada orang lain!

Awalnya kupikir ia hanya bercanda tapi ternyata ia serius.

Disisi lain Valeria tidak paham dengan apa yang kami bicarakan. Rogue pun menjelaskan pada Valeria bahwa ia ingin Valeria berteman denganku. Tanpa mempedulikan bahwa aku mendengar semua yang mereka katakan, kakek tua ini terus menyanjung diriku di depan Valeria. Seakan-akan ia berusaha membuat Valeria paham bahwa aku adalah orang kedua untuk mengadu setelah dirinya.

Begitulah bagaimana akhirnya Valeria terus mengekoriku.

“Zoro? nama yang keren ... Fuhmfuhm ... cup cup… kucing lucu ...”

Saat ini di sebuah rumah makan, kami memesan tiga minuman jus untuk aku Valeria dan Zoro. Seperti biasa Zoro menikmati elusan Valeria dalam bentuk anak kucing orange. Aku belum memberitahunya tentang kenyataan bahwa kucing yang dielusnya itu dapat berbicara dan tentang gadis kecil yang tinggal di dalam kepalaku.

Kenyataan bahwa aku harus menemani Valeria selagi Rogue sibuk dengan pekerjaannya akan berlangsung mulai dari hari ini. Jika ia akan terus bersama kami, aku tidak akan bisa terus menyembunyikan keberadaan tentang mereka berdua padanya.

Menurutmu bagaimana Alpha?

“Mungkin, tidak ada salahnya. Vale adalah anak yang manis dan jujur, aku menyukainya”

Hm ... kalau begitu disini bukanlah tempat yang tepat untuk bicara.

Disini, di tengah kota banyak orang yang akan melihat meskipun aku memiliki infinity magic dan dapat menghilangkan suara dan menghalau penglihatan mereka, aku tidak ingin ambil resiko jika saja ada seorang penyihir hebat yang tidak dapat kuhalau indranya.

“Menurutku, lebih baik kita membawanya ke hutan gua tempat pelatihan master”

Kenapa harus ke sana?

“Aku ingin mengajari Valeria sihir, ia punya potensi yang besar di dalam dirinya untuk menjadi penyihir yang hebat”

Benar juga, aku sedikit mengerti kenapa Rogue ingin menitipkan Valeria pada kami. Mungkin, ia merasa bahwa umurnya sudah tidak banyak lagi. Ia ingin Valeria memiliki teman dan pengganti andai dirinya sudah tiada.

Yah, ini hanya tebakanku saja. Mana tau, ternyata Rogue masih punya daya hidup beberapa puluh tahun lagi. Tak perlu pikirkan itu.

“Master juga perlu untuk memulai pelatihan dengan Zoro, adik kecilku ini akan semakin manja dan menjadi pemalas jika dibiarkan begitu saja”

Yah, kau benar juga Alpha, ini adalah saatnya pelatihan.

Dan begitulah, setelah membayar minuman di rumah makan tersebut aku membawa Valeria ke tempat sepi. Awalnya Valeria curiga apa yang akan ku lakukan, tapi setelah aku membisikkan “Aku ingin memberitahumu sebuah rahasia” bisikku padanya dengan memasang pose arogan yang cool, kecurigaannya lenyap digantikan oleh antusiasme tinggi dan kepercayaan penuh padaku.

Anak kecil memang mudah di manipulasi

[Gate]

Valeria yang sudah kubuat percaya padaku semakin bersorak dan kagum saat melihat sebuah bola kabut hitam berputar membuat celah dimensi muncul dari ketiadaan. Semakin membesar membentuk sebuah lubang hitam berkabut bercahayakan percikan listrik biru di sekitarnya. Mantra sihir [Gate] yang berfungsi layaknya lubang cacing di angkasa ini akan tembus di gua pelatihanku di dalam hutan.

Re-live In ArlogiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang