Bab 36 : She and She is here

1.3K 136 25
                                    

Kerajaan Airylia itu cukup besar walau pun wilayahnya tak seluas 3 negara lainya di benua timur. Normalnya seseorang butuh waktu dua minggu perjalanan dari kota Folance sampai ke kota Haiiry ibu kotanya kerajaan Airylia, itu pun jika dengan kereta kuda tanpa melakukan pemberhentian di tujuh kota dan sebelas desa tercatat dalam rute perjalanan normal tersebut.

Namun itu bukan waktu yang cocok untuk kecepatan perjalanan Adel. Dengan terbang di udara secepat pesawat yang setara bahkan melampaui kecepatan suara, Adel sampai di kota Haiiry hanya dengan waktu satu jam.

“Kita sampai…”

Saat ini, Adel tengah melayang kurang lebih 2000 kaki jauhnya dari permukaan tanah. Dibawahnya adalah Kota Haiiry, kota besar yang di tetapkan sebagai ibu kota kerajaan sejak berdirinya Kerajaan Airylia ini.

“Kalau dipikir-pikir nama kota ini Haiiry, agak mirip dengan nama kerajaan ini Airylia. Apa mungkin mereka ngambil nama kerajaan dari nama kota ini, atau sebaliknya?” kata Adel bertanya-tanya dalam gumamannya.

“Kalau master pengen tau, sebaiknya kita membuat tujuan keperpustakaan nanti.”

“Tidak perlu, aku malas, Alpha nanti cari tau sendiri menggunakan analisismu ya.”

“Geh, master…”

“Tuan Adel, kak Alpha apa kita tidak akan masuk ke kota, sudah cukup lama kita Cuma melayang disini saja?” kata Nero yang sudah tidak sabar ingin masuk ke kota.

“Baiklah, tapi sebelum itu, master … kita harus melakukan sesuatu dengan Barier sihir raksasa yang melingkupi kota dengan bentuk kubah ini.” Kata Alpha yang telah memerhatikan sihir penghalang raksasa yang melingkupi kota Haiiry.

“Seperti yang diharapkan dari ibu kota salah satu kerajaan sihir di dunia ini, mereka tidak membiarkan mahluk apa pun menyusup masuk ke dalam kota, hanya yang melewati gerbang yang dapat masuk.” Kata Adel “Sementara aku, tidak mungkin dapat melewati gerbang dengan identitas yang tak jelas seperti sekarang ini.”

“Bukankah master masih punya kartu Identitas dari guild pemburu? kita bisa gunakan itu.” Kata Alpha mengingatkan.

“Ya, mungkin saja bisa, dikatakan bahwa kartu ini valid selama pemilik tidak mati, tapi …”

“Kak Alpha… apa kakak berpikir kita harus masuk lewat pintu besar di sana? Kenapa kita harus melakukan itu kalau bisa langsung masuk dari sini saja? Kalau dari sini kan lebih dekat, ngapain harus repot-repot ke sana?” kata Nero menyela dan memberikan pendapatnya.

“Ya, Nero benar! tepat sekali! Alpha… kita tidak perlu terlalu taat aturan kau tau…” kata Adel yang sependapat dengan Nero.

“Oh, jadi begitu, baiklah terserah kalian berdua saja.” Kata Alpha menyerah.

“Hm hm… [Jump]”

Lalu dalam sekejap Adel berpindah ke sisi dalam Barier.

“Sayang sekali, seharusnya mereka membuat pelindung dari tanah atau besi yang menutupi semua barulah aku tidak bisa masuk seperti ini.” Kata Adel.

“Kalau seperti itu kota akan menjadi gelap selamanya tanpa cahaya matahari, master.” Balas Alpha.

“Ya itu resikonya.”

“[Stealth]!”

Setelah berhasil menyusup masuk ke dalam kota Haiiry, Adel menggunakan sihir sekali lagi yang membuat tubuhnya transparant dan mendarat dengan baik di gang kecil salah satu sudut kota.

Merasa bingung harus pergi ke mana dulu, Adel mampir ke kedai kecil di pinggir jalan dan memesan satu minuman dan sepiring daging tusuk atau sate sambil duduk menyusun rencana.

Re-live In ArlogiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang