Bab 39 : Kegalauan

1.2K 115 27
                                    

Hahh

Huhhh…

Hehhhhh…

Beginikah rasanya?

Sakit, hati ini…

Aku terlambat

Lenyap, harapanku…

Dia pergi

Hilang, masa dep_

BRAK!

“Aduh!”

“Hey master! Sudah! hentikan pikiran bodoh mu itu! Sampai kapan kau akan patah hati dan mengurung diri di kamar berhari-hari seperti ini!”

Di depanku, Alpha menunjukan wajah masamnya dengan tinju kecil yang terangkat tinggi.

Ia marah, ya… jelas, pasti begitu… Alpha juga marah pada kenyataan bukan?

“AKU SEDANG MARAH PADAMU! MASTER!”

Hah… sudahlah, aku Cuma ingin tidur… untuk selamanya.

“Tuan, tuan tidak boleh tidur untuk selamanya, karena kalau tuan mati Nero jadi kesepian.”

Nero… aku tidak akan mati, tenanglah… aku Cuma,

“Kau Cuma orang payah yang tidak bisa Move ON!”

Yap benar! selamat… Alpha mendapat nilai 100 yeyyy

“Master…”

“Tuan… tenanglah, Nero akan mengobati jiwa tuan.”

*

Setelah diberi tahu tentang Valeria yang sudah bertunangan, Adel menjadi seperti ini. Tinggal di kamar dan menghabiskan waktu dengan tidur dan makan saja.

Kemarin pagi setelah melihat kondisi Adel yang menjadi seperti mayat hidup, Nerhy jadi merasa bersalah. Ia hendak mengajak Adel keluar dan jalan-jalan ke kota tapi saat itu juga perintah dari kerajaan datang sehingga rencana jalan-jalan pun di tunda.

Seharusnya adalah hari ini, tapi… Adel sendiri sudah terlanjur jatuh dalam keputusasaan seorang yang patah hati.

“Nero…, uhmm… Kimochii… “

Di kamarnya yang tertutup rapat, Adel telah keluar dari tubuh Nero dan sekerang dengan tubuh aslinya bocah 10 tahun. Tiduran di kasur dengan hanya berselimut kain bersama Nero yang berwujud monter bola bulu kecil yang menggosokkan badan berbulunya pada tubuh telanjang Adel.

“Tuan… apa tuan sudah baikan.” Tanya Nero.

“Nero! Sudah jangan dilanjutkan, sepertinya sakit jiwa master jadi bertambah.” Kata Alpha memperingatkan Nero.

“Ba-baik kak Alpha! Tuan maafkan Nero.”

TOK TOK

Seorang pelayan datang dan mengetuk pintu kamar Adel dari luar.

“Tuan Adel… apakah anda sudah bangun? Nyonya Nerhy sudah pulang dan ingin segera bertemu dengan anda.” Kata pelayan tersebut dari balik pintu.

“Uhm,… ya! Katakan pada Nerhy, aku akan segera turun.” Jawab Adel dengan tergesa-gesa.

“Baik tuan.” Kata pelayan tersebut dan pergi.

Untuk sesaat karena kegalauannya, Adel tidak menyadari ada orang lain yang mendekati kamarnya. Karena ia belum menunjukan wujud aslinya yang tidak berubah sejak bertahun-tahun yang lalu, ia sempat panik saat pelayan tadi mengetuk pintu.

Re-live In ArlogiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang