Berapa lama waktu yang sudah terlewat, berapa jam, berapa hari, berbulan bulan bertahun-tahun. Bisakah kau menebaknya? Sudah berapa lama sejak kejadian itu terjadi.
Mengambang di dalam kegelapan, di kedalaman air yang dalam, dingin dan gelap, sesosok manusia perlahan naik ke permukaan yang sudah tidak jauh lagi.
Bukan seperti laut bukan seperti danau, tak ada ikan-ikan serta mahluk hidup apa pun kecuali hanya air dan sosok manusia tersebut.
Cahaya yang jatuh dari atas mulai membayanginya dan menularkan kehangatan. Saat cahaya itu semakin besar dan terang, ia muncul di permukaan dengan suara "Bless" lalu di sapu ombak untuk berbaring di atas pasir dengan wajah menghadap ke atas.
Langit yang berkabut tanpa terlihat sosok mentari meskipun sebelumnya cahaya yang hangat itu jelas di jatuhkan langsung kepadanya menembus permukaan air.
Apakah itu hanya ilusi atau reaksi sihir tertentu di tempat yang misterius ini. Tempat yang bagaikan laut dan pantai tapi sebenarnya tidak, melainkan hanya pasir dan air berselubung kabut tanpa ada angin, tanpa adanya panasnya mentari dan ombak normal yang biasanya membuat suara khas pantai.
Tentang manusia itu, ia yang datang dari dalam air lalu di sapu oleh satu ombak aneh untuk sampai ke daratan berpasir.
Orang itu, sudah jelas itu adalah diriku.
Rasanya seperti terjaga dari mimpi. Aku tersadar oleh perasaan basah di sekujur tubuh dingin dan lembab di sertai teriakan Alpha gadis biru kecil itu di dalam kepalaku.
"MASTER!!! MASTER!!"
"Iya Iya, ada apa?! tolong diam!! Kau hanya menambah rasa sakit di kepalaku dengan teriakanmu itu! Alpha!" Terikannya itu membuat kepalaku pusing, jadi aku mengusap kepalaku dengan jariku.
"Master?"
Dengan wajah terkejut dan penuh tanda tanya, Alpha keluar dari kepalaku dan muncul dengan wujud kecilnya seukuran peri, lalu memeluk wajahku.
Wwah? Ada apa dengan gadis kecil ini? Sikap anehnya yang tak biasa membuatku heran, tapi untuk sekarang aku tidak terlalu peduli, karena posisi diriku saat ini lebih membuatku penasaran.
Nah oke ... dimana aku?
Badanku basah kuyup dan di bawah pantatku adalah pasir basah, sejauh mata memandang tempat ini persis terlihat seperti pantai. Persis tapi bukan pantai yang sebenarnya, karena air ini, bukan air asin air laut melainkan air tawar yang segar dan dingin. Dan lagi ... tidak ada apa pun selain pasir dan air, dan kabut.
"Master! Kau akhirnya bangun ... Hiks."
Alpha menangis? Ini pertama kalinya kulihat ia menangis. Serius ...
Ada apa? Apa yang terjadi? Seingatku aku baru saja menang setelah bertarung melawan ayahku, Varlort dan setelah itu ...
Aah ...
"Hiks ... hiks ... sudah lama, aku menunggu ... mu master."
"Berhentilah menangis, aku Cuma tertidur kan? Dan apa maksudmu dengan menungguku? Serius ... hanya karena menungguku bangun tidur kau menangis?."
"Hiks ... 6 bulan, kau sudah tertidur selama 6 bulan master. Selama itu, kau tenggelam di gelapnya kedalaman danau tak berdasar ini."
"Tenggelam? Ya ..." lalu kulihat air yang disebut danau oleh Alpha. Gelap dan meski dari dekat aku tetap tidak dapat melihat ke dalamnya.
Ku coba mencerna kata-kata Alpha dalam tangisnya perlahan dan bertanya.
"Sebenarnya ... apa yang terjadi?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Re-live In Arlogia
Fantasy[Isekai] [Fantasy] [Magic] [Adventure] Seorang anak sma biasa yang tidak memiliki tujuan setelah kelulusannya. Akhirnya memutuskan untuk melakukan reinkarnasi untuk mendapatkan kehidupan kedua. dengan idenya ia membuat sebuah rencana luar biasa neka...