"Kadang langit yang gelap dan berpetir sekalipun mampu mendatangkan yang lebih terang dari sinar matahari"
.
.
.
.
.
.
"Sayang, kok hujannya nggak berhenti-henti ya?". Rengek Ocha yang sedari tadi mulutnya tidak bisa diam sama sekali.Cewek itu terus mengoceh mengeluhkan hujan deras yang sedang turun.
"Coba kamu tadi ngajak jalannya pake mobil, pasti kita nggak bakal kehujanan kaya begini nih".
Archie hanya mendengus kesal sambil mengalihkan pandangannya ke arah lain. Malas sekali ia meladeni Ocha bicara.
Memang tadi itu Archie sudah punya feeling akan hujan. Hanya saja, ia tidak begitu percaya pada firasatnya. Alhasil, motor ninja lah yang ia gunakan untuk menjemput Ocha sore ini.
Baru juga setengah jam mereka jalan, hujan malah sudah turun dengan derasnya.
"Tuh lihat sayang, kulit aku makin pucat nih gara-gara kedinginan, muka aku juga jadi kering begini, aduh sayang gimana nih?". Suara cempreng milik Ocha benar-benar membuat telinga Archie hampir kebas.
"Mau penuaan dini kali muka lo". Sahut Archie asal.
Heran, apa semua cewek tuh lebay kaya Ocha ini ya?
Rata-rata cewek yang Archie ajak jalan bareng terus kehujanan kaya begini, responnya pasti mengeluh ala-ala kaset CD tempo dulu, atau kalau nggak mengeluh ya modus kaya Miranda minggu lalu. Yang di ajak berteduh malah nempel-nempelin tangannya sendiri ke paha Archie.
Kan merinding jadinya.
"Sayang kok ngatain aku mau penuaan sih? Kan aku masih SMA". Gerutu Ocha tidak terima. Ia menarik tangan kanan Archie lalu memeluknya tanpa permisi.
Kedua mata Archie hanya memutar kesal. Wajahnya jadi makin masam kalau Ocha bermanja-manja begitu. Cantik sih orangnya tapi sifat aslinya lebay begini. Paling-paling pulang dari sini Archie putusin lewat WA.
Langit makin gelap dan belum ada tanda-tanda akan berhenti hujan. Ocha sepertinya sudah lelah untuk mengeluh sehingga ia sekarang sibuk mengolesi kuku jarinya dengan kutek karena terlalu bosan.
Archie sendiri memilih membuka ponselnya dan membaca postingan receh di beberapa akun instagram dagelan.
Suara langkah orang berlari mendekati emperan toko tempat Archie dan Ocha seketika membuat mata Archie teralih dari ponselnya.
Seorang cewek dengan celana jeans biru tua, baju kaos lengan panjang berwarna hitam, serta memakai masker berwarna abu-abu. Cewek itu mendekap tas ranselnya di depan dada seolah sedang menutupi tas tersebut agar tidak kebasahan karena hujan.
Rambut panjang hitam miliknya tertiup angin kencang hingga ia buru-buru merapikan. Di emperan toko ini hanya ada satu kursi, dan kebetulan kursi tersebut sudah di duduki oleh Ocha.
Archie semula acuh saja melihat keberadaan cewek itu yang ikut numpang berteduh.
Namun, yang sedikit menarik perhatiannya adalah cewek itu bermain-main dengan rintik hujan. Ia sengaja menjulurkan tangannya hingga basah dan selalu begitu berulang kali. Sampai-sampai lengan baju cewek tersebut Archie lihat sudah basah.
"Udah gede demen main hujan njir, kaya gue zaman SD aja". Bathin Archie ngakak.
"AAAAA SAYANG".
Teriakan Ocha yang tiba-tiba hampir saja membuat Archie latah. Bahkan cewek yang berdiri di sudut emperan toko itupun ikutan menengok ke arah mereka.
Bener-bener si-Ocha bikin malu!
"Apaan sih berisik banget?". Geram Archie kesal.
"Kuteknya berantakan, liat deh sayang ini yang di jari manis nggak rata". Tampak sekali wajah memelas Ocha kala meratapi kuku jarinya tersebut.
"Gila ya, Ocha ini lebaynya maksimal. Bisa-bisanya karena kutek doang dia teriak kaya kejepit ban mobil". Bathin Archie.
"Udah deh Cha nggak usah lebay, bikin malu aja". Archie berusaha mengingatkan namun Ocha hanya mencebik sebal ke arahnya.
"Kamu gitu deh kalau ngomong sama aku, jangan galak-galak dong sayang". Ocha sengaja mengerjap-ngerjapkan matanya agar Archie luluh.
"Mon maaf nih girl, mata lo kenapa? Kelilipan?". Seloroh Archie.
Cewek yang tadi berdiri di sudut emperan itu pun turut tertawa. Suaranya terdengar bahkan sampai membuat Ocha berkacak pinggang.
"HEH LO NGETAWAIN APA? NGGAK USAH LIAT-LIAT KESINI, ENTAR LO NAKSIR LAGI SAMA COWOK GUE".
Gila si-Ocha sensian bener. Kenapa malah Archie jadi yang ketiban malu jalan sama dia ya?
Archie langsung menarik tangan Ocha dan menyuruhnya duduk. "Mending lo diem bentaran kek Cha, pantesan langitnya ujan mulu, sedih dia denger lo ngomong". Ungkap Archie menahan tawa.
Diam-diam sudut matanya melirik pada cewek bermasker abu-abu tersebut.
Kalau kata Archie, tuh cewek pasti cantik.
Kenapa?
Tahu darimana?
Playboy kelas master macam Archie biasanya nggak bakal salah mengenali tampang cewek.
Mau ditutupin pake selendang tujuh lembar juga Archie tetap bisa bedain mana yang cantik mana yang jelek.
Sayang, dia kesini bareng Ocha sih. Coba kalau sendirian, pasti sudah Archie modusin dari tadi.
*****
Mungkin karena Kai suka ngode-ngode mulu ih belakangan ini, kan aku jadi suka.
Dia di new york pake jaket yang pernah di pake juga sama Krystal lagi.
Kan aing jadi baper pengen nulis terus:')
Regards,
Ladymarch
KAMU SEDANG MEMBACA
TELL ME WHAT IS LOVE (kaistal)
FanfictionArchie adalah cowok dengan karakter sampah yang menurut Stella benar-benar mampu mencemari kehidupannya. Pluviophile bernama Stella Gianni Moon itu tidak pernah merasa nyaman saat berbagai kegiatan entah di sekolah atau di luar mempertemukannya deng...