"Jadi tadi lo pulang bareng Archie?". Tanya Devi di telepon.
"Iya Dev, rada terpaksa juga sebenernya". Jawab Stella seraya meletakkan tas nya di atas meja belajar.
"Gimana?".
"Gimana apanya?".
"Gimana rasanya pulang bareng Archie?". Tanya Devi lagi.
Stella berpikir sejenak. "Biasa aja, dia annoy banget orangnya".
Devi terdiam. Entah apa sebenarnya yang ingin ia katakan namun semua itu serasa tertahan di tenggorokannya.
"Annoy ya? Berarti asyik dong lo ngobrol terus sama dia sepanjang jalan".
Stella terkekeh. "Gue malah nggak nanggepin dia ngomong apaan". Sahut Stella dengan tertawa.
"Kalian naik angkutan umum dari Bandung?". Tanya Devi lagi.
"Nggak Dev. Gue juga nggak tahu Archie nelpon siapa karena nggak lama setelah itu udah ada yang jemput kita pake mobil". Terang Stella dengan jujur.
Kemudian, keterdiaman cukup lama terjadi.
"Halo Dev?". Panggil Stella memastikan.
"Eh iya halo Stel". Jawab Devi.
"Kenapa diem? Gue kira udah lo matiin tadi".
"Hehe enggak kok, gue cuman lagi mikir aja".
"Mikirin Jefri ya? Gimana hubungan kalian? Baik-baik aja kan?".
"Ya gitu deh, biasa aja".
"Loh kok gitu? Bukannya kemaren-kemaren lo excited banget pacaran sama Jefri?".
"Gimana ya? Gue mendasak ngerasa biasa aja sih sekarang".
"Dia nyakitin lo?".
"Enggak".
"Dia deketin cewek lain di belakang lo?".
"Nggak juga".
"Terus kenapa? Beberapa hari ini lo kelihatan unhappy banget Dev, ngga mau cerita dulu sama gue?". Tanya Stella berusaha meyakinkan.
"Gapapa kok, I'm okay".
"Bener?".
"Iya, gue matiin ya telponnya dipanggil nyokap nih".
"Oh oke oke, bye"
"Bye Stel"
Stella meletakkan ponselnya di atas nakas lalu beringsut pergi mandi. Tubuhnya terasa lelah sekali usai kegiatan hari ini. Untung saja ia bisa pulang setelah ia dan Archie di tinggal begitu saja oleh bus sekolah entah kenapa.
Archie bilang ada yang sengaja memberitahu ke Pak Aan kalau dirinya dan Archie sudah pulang terlebih dahulu sehingga Pak Aan langsung saja mengintruksikan yang lain untuk segera masuk ke bus dan meluncur pulang.
Padahal Stella dan Archie masih berada di peternakan. Entah siapa yang sengaja melakukan hal tersebut untuk mempersulit dirinya. Yang pasti Stella merasa lega sekarang karena sudah berada di rumahnya.
Hanya butuh beberapa menit bagi Stella untuk mandi. Dia memang bukan tipikal perempuan yang banyak menghabiskan waktu di kamar mandi. Bagi Stella mandi itu sewajarnya saja tidak perlu berlebihan sampai harus memakan waktu berjam-jam.
Mungkin sekarang ia agak tenang walau tidak dapat memastikan apa ia akan tetap tenang sampai besok. Sebab barusan sebelum Stella tiba di rumah, ayahnya langsung berangkat ke rumah sakit karena ada urusan. Dan ibunya sendiri sedang berada di rumah nenek Stella di Bali.
KAMU SEDANG MEMBACA
TELL ME WHAT IS LOVE (kaistal)
FanfictionArchie adalah cowok dengan karakter sampah yang menurut Stella benar-benar mampu mencemari kehidupannya. Pluviophile bernama Stella Gianni Moon itu tidak pernah merasa nyaman saat berbagai kegiatan entah di sekolah atau di luar mempertemukannya deng...