Stella menghembuskan nafas jengah kala sesosok cowok dengan seragam putih abu-abu benar-benar sudah nangkring di depan rumahnya pada pukul setengah tujuh pagi.
Cowok itu bersungguh-sungguh niat ingin menjemputnya meskipun Stella sudah menolaknya berkali-kali.
Kadang Stella bingung harus tersanjung atau bersedih di setiap perlakuan manis Archie yang seperti ini.
Cowok itu memang belakangan tidak seperti biasanya. Ia tidak pernah lagi terlihat menggoda-goda adik kelas di sekolah bahkan Archie cuek sekali pada cewek lain.
Memang dari sikapnya belakangan ini Archie tampak serius pada Stella. Seperti seorang cowok yang benar-benar menjaga hati dan fokus pada Stella.
Tapi....
Stella masih tidak habis pikir.
Kenapa Archie sebersungguh-sungguh itu?
Apa yang ia cari dari Stella?
Kenapa harus Stella yang menerima semua ini?
Kenapa harus Stella yang terlibat dalam kehidupan cowok itu?
Dan bagaimana jika pada akhirnya semua mimpi yang indah ini ternyata hanya sebuah permainan spesial bagi Archie?
Bukan kah hati manusia tidak ada yang tahu?
"Gue tau gue ganteng, tapi lo natap gue biasa aja dong. Kok kaya terpesona gitu sih?". Celetuk Archie tiba-tiba.
Stella mendelik sinis. Ia mencibir kemudian tanpa basa-basi masuk begitu saja ke mobil cowok itu. Ini masih terlalu pagi baginya untuk mulai memaki-maki.
Stella memasang sabuk pengaman kemudian mengeluarkan hapenya dan mulai membaca lanjutan komik yang sedang ia tunggu-tunggu.
Awalnya, Stella tidak tertarik menanggapi ocehan Archie di sampingnya. Ia mencoba mengabaikan begitu saja segala macam celetukan Archie yang unfaedah.
Sampai-sampai sebuah tarikan kencang di pipinya membuat perhatian Stella teralih sepenuhnya.
"PAAN SIH AR?!".
Singa mode on.
Archie terkikik geli. "Lo nggak dengerin gue ha dari tadi?". Tanyanya seraya mencubit kembali pipi Stella membuat cewek itu sebal setengah mati.
"Lo kalau mau berangkat bareng gue tau diri dikit kek, jangan berisik bisa nggak? Tinggal jalan doang ribet amat". Omel Stella dengan bibirnya yang sudah mencuat dalam perasaan kesal.
"He calon pacar, gue tuh tadi tanya elo udah sarapan belom?". Archie jadi gemas sendiri karena cewek di sampingnya memang selalu dalam mood singa. Pemarah sekali.
Stella berdecih lalu mengalihkan pandangannya ke sisi jalan. "Belom, entar mampir di warung nasi goreng depan komplek. Gue mau sarapan itu aja". Ungkap Stella.
"Oke calon pacar".
Berikutnya, Archie malah mendapat tabokan keras di bahunya.
Memang ya Archie ini tuh hobi cari gara-gara!
***
Archie baru tahu kalau nasi goreng depan komplek rumah Stella lebih enak dari nasi goreng warung manapun.
Yaiyalah, kan makannya sambil mandangin muka dingin Stella yang cantiknya unlimited.
Siapa yang nggak bersemangat?
"Bisa nggak sih fokus makan aja jangan liatin gue mulu?". Tegur Stella yang merasa sangat terganggu dengan tatapan Archie.
"Nggak bisa, mata gue dah di program mandangin muka lo".
KAMU SEDANG MEMBACA
TELL ME WHAT IS LOVE (kaistal)
FanfictionArchie adalah cowok dengan karakter sampah yang menurut Stella benar-benar mampu mencemari kehidupannya. Pluviophile bernama Stella Gianni Moon itu tidak pernah merasa nyaman saat berbagai kegiatan entah di sekolah atau di luar mempertemukannya deng...