"Setidaknya, jangan memberi ku harapan lebih. Mungkin keberadaan mu tak kusadarkan sampai detik ini."
-97LINE-
Mingyu mengendap-endap mengikuti arah langkah Jiho, ia berbalik dan memepetkan badannya kedinding. Berusaha menghidari Jiho, agar perempuan itu tak mengetahui keberadaannya. Mingyu mengintip sebentar, lalu menghela nafas lega Jiho tidak mencurigainya.
Ketika Mingyu ingin mengintip kembali, pundak ditepuk oleh seseorang. Mingyu memejamkan matanya geram, ia menoleh dan mendapati gadis lengkap dengan senyuman manisnya.
Mingyu menyipitkan matanya heran sebelum akhirnya kembali mengintip Jiho. Sial! Mingyu kehilangan jejak perempuan itu.
"Lo ngapain disini?" tanya Mingyu datar dan dingin.
"Maaf, cuman aku cuma mau kasih ini buat kamu! Cake brownies matca ..." Mingyu menghela nafas panjang, lalu menatap Mina tajam.
Gadis Jepang itu langsung saja menunduk ketakutan, hampir menjatuhkan sebulir tangisan. Sampai kapan cintanya bertepuk sebelah tangan?
Ini sangat menyakitkan ...
"Apasih Min! Gajelas amat sih lu! Ganggu bangsat!" Mingyu membentak, entahlah kehilangan jejak Jiho membuatnya frustasi. Padahal sudah sejak dulu Mingyu ingin tau kemana Jiho saat semuanya makan dikantin, saat semuanya bercanda ria, Jiho selalu tidak ada ditempat.
Ini padahal kesempatan emas untuk dirinya, tapi apa? Mina malah menghancurkannya.
Ok. Mina menangis, tangannya bergetar hingga membuat lepek yang tadinya untuk mewadahi sepotong brownies, terjatuh dan pecah membuat isinya berantakan. Mingyu terkejut melihatnya.
"Maaf Gyu ... maaf, kalau aku ngganggu kamu, aku tadi cuman mau kasih brownies matca," Mina mengusap air matanya kasar, lalu memaksakan dirinya untuk tersenyum.
"Lagian browniesnya juga udah ancur belur gini ... yaudah kapan-kapan aku buatin deh Gyu, aku pergi dulu ..." Mina berlari, menuruni tangga bruntal, tak memperdulikan kakinya yang terbentur sekalipun.
Intinya, ia hanya ingin tidur dan mengunci dirinya dikamar sendirian. Hanya itu yang ia inginkan sekarang.
Jaehyun yang melihat itu, mengeretakkan giginya kesal. Mina sudah menceritakan semuanya, jika gadis Jepang itu menyukai Mingyu. Sakit memang, tapi Jaehyun tidak akan membiarkan setetes air mata pun keluar dari mata Mina, tak akan. Jaehyun menghela nafas.
Mencari manusia berkulit tan bernama Mingyu itu tidak susah, pasti dia ada di lonteng Apartemen.
Brak
Jaehyun menghadiahi bogem mentah kepada Mingyu kasar, hingga tersungkur dan menghantam kerasnya dinding. "Bangsat lo!" cercanya kemudian.
"Lo kenapa, anjing?!" Mingyu mengelap pelipis bibirnya yang berdarah, bekas pukulan Jaehyun barusan. Mingyu membiarkan Jaehyun yang menarik kerahnya.
"Lo bajingan tau gak!" Jaehyun membuang tubuh Mingyu kasar, dirinya kini sudah kalang kabut sekarang. Jaehyun benar-benar tak menyukai Mina menangis, dasar Mingyu tak tau diuntung!
KAMU SEDANG MEMBACA
GOOD JOB | 97LINE ✓
Fanfiction[ O N G O I N G ] Follow sebelum baca, mohon hargai penulis cerita ini! 😉 WELCOME TO OUR FAMILY ! ₉₇ ₗᵢₙₑ Hal sereceh ini diawal mulakan dengan tuntutan guru Bahasa, hingga membuat mereka menua di Apartemen Jaehyun selama liburan, sebelum benar-be...