Pertama-tama,
HAPPY NEW YEAR! ✨✨Maaf baru sempet update😭💔
—97 LINE—
3 TAHUN YANG LALU...
Jiho memandangi brosur yang diberikan mamah tirinya. Berupa brosur sekolah diluar negeri, sekarang ini gadis itu ingin pergi menghadiri acara pengarahan. Acara dimana Jiho akan diberitau jadwal dan juga cara mendaftar bersekolah diluar negeri.
Padahal Jiho sudah menolak, tetapi mama tirinya terus membujuknya untuk datang keacara ini. Siapa tau berubah pikiran, katanya. Bibirnya melengkungkan sebuah senyuman manis, menatap surat edaran tersebut. Setidaknya gadis itu tau, masih ada seseorang yang peduli dan tulus mencintainya.
Hujan mengguyur indahnya kota. Jiho tak lupa berterimakasih dengan pak sopir pribadi yang menghantarnya menuju Pelabuhan. Karena perjalanan kali ini berada diluar pulau. Daripada pesawat, Jiho lebih memilih menaiki kapal.
Gadis bersurai coklat itu berjalan dibawah payung menuju loket tiket, setelah mendapatkan tiket gadis itu duduk dibangku ruang tunggu yang sudah disediakan.
Mata menelisik, kemudian menangkap seorang ajusshi yang tampak gusar. Jiho tidak sengaja mendengar percakapannya dengan penjaga loket, tiketnya habis?
Ajusshi itu terlihat sangat membutuhkan tiketnya dibanding Jiho. Lalu dengan inisiatif, dirinya memberikan tiket itu kepada ajusshi tadi. Gadis itu tak berhenti tersenyum, membantu orang lain sangat membuat hatinya berdebar kesenangan.
Karena suasana hatinya sangat baik, gadis itu memutuskan untuk berjalan kaki menuju rumahnya, sekalian menikmati indahnya ibu kota ketika sore hari, padahal hujan badai sedang terjadi. Itu tidak masalah bagi anak seperti Jiho, justru hujan badai itu adalah salah satu teman bagi Jiho.
Namun senyumnya seketika menghilang ketika melihat berita distasiun TV yang jaraknya lumayan dekat dengan Pelabuhan, kapal yang rencana nya ia naiki mengalami kecelakaan? Dan semua penumpang tenggelam dan bisa dipastikan meninggal?
Petir bergemuruh seakan akan mengetahui isi hati gadis itu. Jiho terduduk ditanah karena sangat terkejut. "Seharusnya aku yang mati. Kenapa aku harus peduli dengan orang lain?!" Jiho berteriak kesal menandingi derasnya suara hujan.
"KENAPA TIDAK JADI JIHO YANG CUEK SAJA? KENAPA?" Tangisan Jiho semakin menjadi jadi, orang disekitarnya pun mulai terheran dan mencoba menghentikan Jiho untuk melukai dirinya sendiri.
"Kenapa kamu tiba tiba peduli seperti itu, Jiho.." suara gadis itu melemas, begitu pula tubuhnya. Namun tangannya tak berhenti menjambak dan memukuli dirinya sendiri. "Kenapa..."
----
"HUAAAAH."
Jiho terbangun dari pingsannya, nafasnya tidak beraturan. Kejadian tiga tahun yang lalu melintas kembali melalui mimpinya. Matanya menelisik, menatap wajah khawatir milik teman temannya. Lalu matanya terhenti pada Jaehyun, mulut pria itu berkomat kamit namun gadis itu masih terlalu pusing untuk dapat mendengarnya.
Bahkan Jaehyun tidak pantas mengkhawatirkan dirinya setelah apa yang gadis itu perbuat pada Jaehyun. Ternyata ahjussi tiga tahun yang lalu adalah Ayah dari seorang Jaehyun, ini alasan mengapa Jiho tak sadarkan diri saat melihat foto mendiang Ayah Jaehyun. Gadis itu sangat terkejut.
Jiho menangis, kebetulan macam apa ini? Jaehyun adalah salah satu orang yang sangat memahaminya. Entah bagaimana respon lelaki itu mengetahui apa yang sebenarnya terjadi, pasti Jaehyun sangat kecewa. Tangisannya pun semakin menjadi jadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
GOOD JOB | 97LINE ✓
Fanfiction[ O N G O I N G ] Follow sebelum baca, mohon hargai penulis cerita ini! 😉 WELCOME TO OUR FAMILY ! ₉₇ ₗᵢₙₑ Hal sereceh ini diawal mulakan dengan tuntutan guru Bahasa, hingga membuat mereka menua di Apartemen Jaehyun selama liburan, sebelum benar-be...