"Aku membenci masalaluku, aku ingin memperbaiki kedepannya agar tak mengulanginya,"
-97LINE-
Camera onn
"Saya bukanya mau menjadi pahlawan, saya hanya membela yang benar saja!" jawab Rose. Eunha berdecih, sebisa mungkin ia menunjukan sifat angkuhnya ketika memutari badan Rose."Lo modal tepos aja banyak gaya!" Eunha beropini. Eunha meraih beberapa helai rambut Rose, lalu menatap Rose penuh kebencian melalui mata elangnya.
"Lo mau nasib lo sama kayak Chaeyeon?" ancam Eunha.
"Siapa takut?" Rose menatap Eunha remeh, ia tak suka dengan orang yang suka menindas orang lain, seperti Eunha ini.
"Lo itu ya!" Eunha sudah ancangan untuk menarik rambut Rose secara bruntal. Sedangkan Lisa, Mina dan Yuju menjadi saksi bisu diantara keduanya.
Mereka takut dengan Jung Eunha?
Tetapi terhenti ketika mendapati teriakan dari luar kelas, "STOP, JANGAN KASAR SAMA ANNE!" teriak Eunwoo.
Eunha memincing, apa cewek dihadapannya ini adalah pacar lelaki songong itu? Eunha berdecih lalu melepaskan tangannya dari kerah dan juga rambut Rose. Tanpa mau berbicara kembali, sepesekian detik Eunha langsung beranjak dari sana.
Rose menjatuhkan tubuhnya lega, ia memegangi kepalanya yang tiba tiba saja berdenyut itu.
"Ochie, kamu gak apa apa?" Mina membantu Rose yang segera gadis Aussie itu tepis. "Gak, makasih." tuturnya.
"Nne, kamu gak apa?" Eunwoo membantu Rose untuk duduk dibangkunya, setelahnya ia menatap Rose dan Chaeyeon bergantian.
"Sebenernya ada apa?" Eunwoo menatap Chaeyeon mengintimidasi.
"A—aku gak tau." merasa diperhatikan, Chaeyeon menjawab lirih. Bahkan bibir pucatnya bergetar saat mengucapkannya.
"Eh, Eunwoo jangan kasar sama Chae, dia baik kok sama aku ..." tegur Rose ketika merasa suasana semakin panas.
"Kamu udah gak pusing lagi?" Eunwoo mengganti topik, Rose tersenyum miris lalu menyempatkan untuk melirik Chaeyeon sebentar, gadis itu selalu menunduk.
Coba saja Chaeyeon lebih berani mendangak dan tersenyum. Mungkin banyak yang mengantri menjadi kekasihnya saat ini.
"Udah enggak kok, eh Eunwoo, Chae, dateng ke acara ulang tahunku ya, besok lusa!" pinta Rose, yang tentu diangguki Chaeyeon dan Eunwoo. Tapi gadis pucat itu tampak gugup, entah mengapa.
Setelah terlibat dalam beberapa percakapan, Eunwoo undur diri dan duduk dibangkunya. Tentu saja mengecek gadis Aussie itu terlebih dahulu sudah aman dari Eunha yang ia anggap nenek lampir itu atau belum. Rose menoleh kearah Chaeyeon, sekali lagi gadis itu menunduk.
"Chae, tatap aku!" Rose memohon. Perlahan mata sayu itu bertumbuk dengan iris coklat indah milik Rose. Rose dapat melihat beribu keluh kesah dari mata sayu Chaeyeon. Sebenarnya siapa Chaeyeon itu?
"Senyum ... " hampir saja bibir Chaeyeon melengkungkan senyum, tapi entah mengapa gadis pucat itu kembali menunduk dan menggeleng kepala lemah. "Please Chae .."
Rose menangkup pipi tirus Chaeyeon membuat iris mereka kembali bertemu, "Senyum Chae ..." Rose memohon. Perlahan lengkungan itu terlihat sempura dimata Rose, ia memeluk Chaeyeon secara reflek.
Chaeyeon membulatkan matanya, baru kali ini ada yang mau memeluknya. "R—rose, teman Chaeyeon?" tanyanya. Rose mengangguk didalam posisi masih memeluk Chaeyeon.
KAMU SEDANG MEMBACA
GOOD JOB | 97LINE ✓
Fiksi Penggemar[ O N G O I N G ] Follow sebelum baca, mohon hargai penulis cerita ini! 😉 WELCOME TO OUR FAMILY ! ₉₇ ₗᵢₙₑ Hal sereceh ini diawal mulakan dengan tuntutan guru Bahasa, hingga membuat mereka menua di Apartemen Jaehyun selama liburan, sebelum benar-be...