Chapter 20 - Destinasi Cinta

1.3K 110 42
                                    

HALOOO! Double chapter spesial pakai telur buat keylaaan~

Komen dong! Jangan sider!

Sudah?

Ayo bacaaa chapter terdramatis iniiii!

— ₉₇ ₗᵢₙₑ —

YUGYEOM menatapnya dari bawah sampai atas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

YUGYEOM menatapnya dari bawah sampai atas. Kemudian terkekeh. "Kesambet apa mbak?"

Jihyo yang menjadi lawan bicara Yugyeom menghela nafas. "Penampilan gue aneh, ya?" ujarnya. Tidak percaya diri.

Yugyeom tersenyum kecil, lalu meraih kedua pundak gadis yang sedang bertukar pandang dengannya ini. "Just be yourself Jihyo. Kenapa mendadak feminim gini deh?"

Jihyo hanya memainkan tangannya, menunduk dan tidak berminat menjawab pertanyaan Yugyeom. Pria itu bersedekap. "Agak agaknya empok ini lagi jatuh cinta ya?" tebak Yugyeom.

Jihyo menegang, gadis itu menerawang jauh sebelum akhirnya menatap Yugyeom kembali. "Apa sih, empok empok mata lu peang!" Jihyo menyempatkan diri untuk menempeleng kepala Yugyeom lalu melanjutkan. "—udah lah, jadi survey ke tempat Shooting selanjutnya apa enggak?" ujar Jihyo, galak.

"Gue sibuk tau!" tambah gadis itu.

Yugyeom mengeryitkan dahinya, pria itu mencondongkan badannya kedepan. Menatap Jihyo lekat lekat. "Something weird." ucapnya penuh kecurigaan.

Jihyo menahan nafas. Gadis itu melotot dan mendorong tubuh Yugyeom menjauh. Yugyeom semakin kebingungan. "Ini pacar gue kenapa sih? Makin hari makin aneh. Tapi gue suka!" Yugyeom menyetil jidat Jihyo setelah mengatakannya.

Jihyo meringis sembari mengusap dahinya yang terasa panas. "Galucu sat!" sahut Jihyo ngegas.

"Lagian kan gaada yang marah, iya kan pacar?" tanya Yugyeom sembari meminting leher Jihyo. Mengikis jarak diantara mereka. Jihyo melepas tangan Yugyeom lalu berteriak marah.

"ADA! GUE PUNYA PACAR!"

Yugyeom tertawa. Tak percaya dengan ucapan gadis itu. "Apa sih? Gak lucu!"

"Gak lucuan elo kali!" sanggah Jihyo tak terima. Ekspresi seriusnya begitu meyakinkan.

Mulutnya memang masih sanggup melontarkan ejekan. Namun mata Yugyeom tak bisa berbohong, entah mengapa pria itu tak bahagia mendengarnya.

Padahal sebagai seorang sahabat dari orok harusnya senang bukan mendengar akhirnya sahabatnya melepaskan jeratan status jomblo akut? Harusnya Yugyeom bahagia bukan?

Tapi, kenapa ...

"Yugyeom-ssi! Istighfar Gyeom, yaallah! Kesambet apa lu ngalamun kayak gitu?" teriak Jihyo. Gadis itu melambai lambai kan tangannya didepan wajah Yugyeom.

GOOD JOB | 97LINE ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang