Chapter 18 - Different

1.1K 110 21
                                    

"I can't really see another Squad tryna cross us."—97LINE

EUNHA melotot marah ketika Rose dengan usilnya mencolek luka bakar yang diperban dilengan gadis mungil itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

EUNHA melotot marah ketika Rose dengan usilnya mencolek luka bakar yang diperban dilengan gadis mungil itu. "ROJE!" pekiknya

"Ini? Gak sakit kan Na. Lo cuman acting kan? iya kan?" desak Rose sembari terus menekan luka bakar Eunha menggunakan telunjuknya. Yuju yang berada tak jauh dari kedua mahluk yang berisik itu berdecak. Selanjutnya Rose dan Eunha meringis karena tertimpuk majalah.

"Berisik bego!" ucap Jihyo dari arah belakang mereka. Yuju terkekeh, padahal itu rencana nya. Namun sudah didahului Jihyo.

"Bantuin kek. Malah ngebacot mulu dari tadi!" lanjut Jihyo. Mendengar itu, kedua gadis tadi bukannya beranjak untuk membantu malah mengeluh.

"Tangan Una melepuh eonnie, jadi, gabisa bantuin." ujar Eunha dengan gestur aegyo andalan gadis itu. Otak Rose berputar, berfikir keras, sekiranya apa yang bisa dia jadikan alasan.

Gadis itu ber acting, kesakitan. "Aduh eonnie, perut loje juga sakit." ujarnya sembari memegangi perut gadis itu sendiri.

"Gausah banyak alasan kamu Loje!" Mina menarik tangan gadis itu hingga Rose berdiri tegap dengan sempurna. Gadis blasteran Aussie itu menyempatkan diri untuk menonyor Eunha yang cekikikan.

Rose menghela nafas, gadis itu menatap Mina dalam. "Kamu tega sama aku beb? Kenapa kamu kejam beb? Sejak kapan?" runtutan pertanyaan itu keluar dari bibir Rose.

Jihyo, Eunha dan Yuju memilih untuk menulikan pendengaran mereka. Pasangan lesbi yang berada didepan mereka ini sangat memuakkan.

Rose mulai menjatuhkan airmata buaya nya. "Kita udah jalanin ini selama 3 tahun beib! Ingat tidak?" ujar Rose semakin dramatis. Gadis itu menatap Mina dengan tatapan kecewa.

Mina terenyuh. Gadis Jepang itu mendadak melow dan menyilahkan Rose untuk duduk kembali disebelah Eunha. Desisan para perempuan yang sedang mendekorasi ruang tengah pun terdengar, Rose hanya menggedikkan bahunya cuek.

Lisa datang dari arah luar Apartemen, mulut gadis itu berkomat kamit merapalkan sesuatu. Gadis kelahiran Thailand itu menarik tangan Rose lalu mengapitnya, agar Rose tak bisa kabur. "Eh cangcimen! Mau kenapa? Ada kemana?" ujar Rose sembari menarik narik tangannya.

Lisa menghentikan langkahnya. Gadis itu berfikir, seperti adalah yang salah. Ia menatap Rose sejenak, lalu membulatkan matanya ketika tau apa yang salah.

"Kualek guoblok." ucap Lisa ngegas. (Kebalik bodoh)

"Bodo amat. Incess lagi laper, gaboleh ada yang nyalahin!" jawab Rose tak kalah ngegas, Lisa hanya mendesis. Gadis itu mencolek dagu Rose. "Aigo, laper apa baper? Galak amat mbaknya ..."

GOOD JOB | 97LINE ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang