Chapter 17 - Fav song ♪

1.1K 119 12
                                    

"Someone you loved."

.

.

"Ros? Boleh bicara sebentar?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ros? Boleh bicara sebentar?"

Rose menggigit bibir bawahnya, segelas susu yang ia genggam pun turut ia remas. Rose menarik nafas, mencoba mengatur ekspresi senatural mungkin.

"Boleh kok, kenapa Hoon?" katanya sembari berbalik badan.

Younghoon tersenyum. Pria itu bergerak menuju ruang tengah dan berakhir duduk disofa depan TV. "Duduk dulu sini."

Mampus.

"G—gue mau itu sebentar, mm sibuk nih. Kapan-kapan aj—" Rose membulatkan matanya ketika telunjuk Younghoon berada dibibirnya.

Untuk beberapa saat, hening menyelimuti mereka.

"Lo gapunya alasan lagi, Ros. Gue capek nunggu lo mau ngomong sama gue. Gue kangen." pernyataan itu membuat Rose tertegun.

Mata Rose memanas tanpa sebab. "There's nothing to —"

Lagi dan lagi, Yonghoon menghentikan ucapan gadis itu. Kali ini menggunakan gelengan kepala. "I need to talk with you about us."

Rose berjalan mundur ketika Younghoon mengikis jarak diantara mereka. "Come closer, Rosie."

"What's wrong, Younghoon?" satu bulir air mata lolos meluncur dipipi Rose. Gadis itu dengan segera menyeka nya.

Younghoon berhenti, ia sangat terkejut melihat Rose menangis.

"Sorry Chie, I did it again." ucap pria itu datar. Sebelum akhirnya Younghoon berjalan kearah pintu, dan keluar, pergi entah kemana.

Tangan Rosie gemetar, segelas susu yang ia pegang pun lepas kendali. Ctaaar. Suara gelas yang beradu dengan kerasnya keramik.

Yuju yang kebetulan baru saja keluar dari kamar pun menghampiri. Ingin tau apa yang pecah.

Yuju berlari ketika tau Rosie yang menghasilkan suara isakan disebelah gelas yang pecah. "Ih Ochie, kenapa?"

Rosie membuka wajahnya sekian lama ia tutup menggunakan tangan. Gadis itu langsung saja memeluk Yuju. "Juy, kenapa gue gembeng banget sih?!"

Yuju menggeleng, merasa Rosie mengalihkan perhatian nya. Ia yakin Rosie bukan sekedar gembeng namun ada alasan lain mengapa ia menangis.

GOOD JOB | 97LINE ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang