“Kamu tak butuh uang untuk membantu orang lain, kamu hanya membutuhkan hati untuk membantu mereka.”
—97LINE.Chapter 24 – Giving
JIHYO menarik nafas lalu menghembuskannya seperti anjuran Mina. Gadis itu menjadi sedikit tenang, lalu menatap satu persatu temannya dan mulai bercerita kenapa gadis itu membunyikan bel kumpul. "Panti Asuhan bunda Yoona kena banjir guys, aku panik banget!"
"Hah? Serius?" tanya Eunha, gadis itu terkejut bukan main. Lalu dirinya menatap teman temannya yang masih berperang dingin, bahkan Mina yang sering bermain bersamanya ke Panti Asuhan pun membisu menatap lantai.
Gadis itu menjadi lesu, teman temannya sama sekali tidak ada niatan untuk membantu. Jungkook yang berada disamping Eunha pun menangkap perubahan ekspresi dari gadis itu dan mengelus pundaknya, dengan harapan Eunha bisa lebih tenang.
Jihyo pun merasakan apa yang Eunha rasakan, gadis itu menatap Eunwoo penuh harap. Berharap pria itu bisa membuat hati teman temannya tergerak untuk membantu, dibanding mementingkan ego mereka masing masing. Namun Eunwoo hanya sanggup menghela nafas kasar.
Dokyeom berdeham. "Sunyi amat weh." ucap pria itu, berusaha mencairkan suasana. Namun tetap, suasananya malah semakin sunyi.
Hanya Bambam dan Lisa yang berbicara, sepasang kekasih itu sedang berdebat yang mereka kira hanya mereka yang bisa mendengar namun hampir semua orang yang ada diruang tengah mendengar jelas apa yang sedang mereka debatkan.
"Kamu aja sana Lis." bisik Bambam, namun sungguh sebenarnya itu bukan bisikan. "Kamu aja!" balas Lisa sembari menyenggol pundak Bambam. Keduanya tidak akan berhenti jikalau Yugyeom tidak menyeletuk. "Kedengaran goblok."
"Y–yaudah ayok guys! Kita bantu Panti Asuhan bunda Yoona!" Lisa memberanikan diri untuk berucap, walaupun mereka semua sudah tau apa yang sebelumnya Lisa ingin ucapkan. Lisa menepuk kepalanya, bodoh, jelas yang dilakukannya itu tidak merubah keadaan.
Keadaannya memang secanggung ini.
Sementara itu dipojok ruangan, Jennie mendengus kesal setelah mengecek ponselnya yang terus berdering yang ternyata dikarenakan Joy, gadis itu barusaja numpang boker di Apartement milik Jaehyun dan tidak sengaja mendengar percakapan anak 97line.
"Wih Jaehyun thanks ya! Toilet lo mewah anjir hahaha!" Jennie datang dengan lagak basa basi ala gadis itu. Jaehyun tersenyum untuk merespons, namun pria itu menjadi bingung ketika Jennie dengan sekejap merubah ekspresinya. Menjadi sangat julid.
"Tapi percuma lo kaya kalo lo pelit!" ucapan Jennie ini membuat hati anak 97line terjungkal, tertampar, dan terlempar. Membuat mereka sadar apa yang barusaja mereka lakukan itu salah besar.
“No one has ever become poor by giving, Jung Jaehyun-ssi!”—Jennie Kim.
Quotes yang barusaja Jennie ucapkan membuat mereka sekali lagi menelan ludah mereka sendiri. Tak tahan dengan rasa bersalahnya, Eunwoo berdiri. "Ayo kita bantu Panti asuhan bunda Yoona!" seru pria itu penuh semangat dan yang lainnya pun mengangguk setuju.
Jennie tersenyum lalu bersenandung keluar dari Apartemen Jaehyun dan menemui Joy yang sudah menunggunya didepan. Tidak lupa untuk menceritakan apa yang tadi gadis itu alami.
Eunwoo lantas menyuruh para gadis untuk memasak bahan sisa stok untuk Cafe dan memberikannya kepada korban banjir.
"Jihyo, mereka udah selamat?" tanya Jaehyun, yang akhirnya mau bicara setelah sekian lama tidak mau berbicara. "Maksud gue, mereka udah ngungsi?"
KAMU SEDANG MEMBACA
GOOD JOB | 97LINE ✓
Fanfiction[ O N G O I N G ] Follow sebelum baca, mohon hargai penulis cerita ini! 😉 WELCOME TO OUR FAMILY ! ₉₇ ₗᵢₙₑ Hal sereceh ini diawal mulakan dengan tuntutan guru Bahasa, hingga membuat mereka menua di Apartemen Jaehyun selama liburan, sebelum benar-be...