Chapter 9 - Nonstop malam

1.9K 211 14
                                    

"Kerjasama adalah kunci untuk kesuksesan sebuah komunitas."

-97LINE-

EUNHA menyenderkan kepalanya dipundak Jungkook yang masih berkutik dengan laptopnya. Dihadapan mereka berdua ada Eunwoo dan Chaeyeon yang memegangi kertas. Dan disamping Chaeyeon, ada Rose yang sedang menulis alur cerita dan juga dialog selanjutnya.

Dokyeom berdeham. Lelaki itu membawa beberapa teh hangat yang ada dinampan. "Minum dulu nih udah gue buatin," ucapnya.

"Ah sial! Susah sumpah!" Jungkook memekik, Eunha mengelus kupingnya yang pengang.

"Udah malem kook, ada apa?" Eunwoo menegur, Jungkook mengacak-acak rambutnya frustasi. "Gue bingung nih, caranya menjelaskan suasana."

"Ditulisan Rose itu-" Jungkook menunjuk kertas yang dibawa Eunwoo, "Itu selalu menjelaskan suasana, kayak mentari selalu menampakkan cahayanya dengan bangga, tapi Bambam aja nge Shoot cuman pas Rose merem ngerasain semilir angin, yakan?" Jungkook menarik nafas, lalu menghembus kannya perlahan.

"Menurut gue gak perfect aja gitu," lanjut Jungkook kemudian.

"Kenapa enggak cari suasana itu di Internet terus editkan bisa disambung gitu," saran Dokyeom, setelahnya ia meneguk segelas teh hangat.

Jungkook menatap Dokyeom sebal, "Iya kalau suasana persis pas Shooting, lagian filter laptop itu terbatas. Jadi gue mau mulai besok ada intro dulu gitu kayak cerita Rose, memperlihatin sekitar. Mudeng ga?" Jungkook memperlihatkan laptopnya.

"Gue udah coba kayak yang lo bilangin Kyeom, susah tau!" Jungkook mengadu keluh kesahnya.

Jeduk

Semua memalingkan pandangannya, termasuk Jungkook yang sedang mengoceh pun meng-pendingkan acara bacotannya.

"Aduuh," Rose meringis pelan seraya mengusap kepalanya yang terbentur meja.

"Kalau ngantuk tidur aja Se, lagian besok libur Shooting kok," ucapan Eunwoo membuat semua pandangan mengarah kepadanya.

"Libur Shooting?" tanya mereka serempak. Eunwoo mengangguk tenang, seraya menyeruput teh hangat miliknya.

"Iya, gue ada pengajuan juga omong-omong," Eunwoo meletakkan cangkirnya, menatap temannya satu-persatu.

"Emang kita udah rekam audio untuk pikiran orang, kayak semisal pas Scene gue sama Rose mbatin 'Kenapa seakan wanita bernama Eunha itu yang berkuasa?' waktu perkenalan kelas? udah?"

"Eh iya, kenapa gak kepikiran sama gue yak!" Jungkook mengerlingkan tangannya diudara, "Bambam kan punya recorder perekam suara gitu!"

"Yaudah besok aja, juga liburin sekalian. Soalnya malem ini kita nonstop, juga?" Mereka semua mengangguk setuju.

Rose menggelamkan mukanya diatas meja, matanya mengelet. Sama sekali tak memperdulikan percakapan antara Eunwoo dan Jungkook.

"Merasa terpanggil," semua orang langsung menengok, kecuali Rose. Berdirilah Bambam disana, dengan Lisa yang terlelap digendongan belakangnya.

"Anjir Bam! Kirain setan," ucap Jungkook seraya memindahkan kepala Eunha kepupunya yang ternyata sudah terlelap dipundaknya.

"Eh Eunha udah tidur, Rose kayaknya juga tidur nih, Woo." Chaeyeon mengguncang tubuh Rose pelan, tapi gadis itu tak bergeming layaknya orang mati.

"Rose kalau udah waktunya bangun pasti bakalan bangun kok, tapi kalau belum waktunya, mau seberisik apapun suasana disekitarannya, Rose bakalan tetep tidur," tutur Dokyeom.

GOOD JOB | 97LINE ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang