Marsha's POV
"Hoy Ca, sini!"
Yap, hari ini adalah hari yang membahagiakan bagi kaum SMA Blooders. Karena hari ini kita mau study tour ke Puncak terus nginep deh.
Gue segera berlari menuju Diva dan Desti yang manggil gue. Sekarang di depan SMA Blooders sudah ada sekitar 12 bus untuk kendaraan kita.
"Ca, lo bus 8 bareng kita." Ujar Diva memberi tahu.
Dari tadi kayaknya si Desti kesel banget deh. Gue tanyain deh kenapa.
"Napa lo Des? Mukanya udah kea papan triplek." Tanya gue.
"Biasa Jihoon." Ini yang jawab bukan Desti, tapi Diva.
"Jihoon kenapa lagi?" Tanya gue.
"Masa gue sebangku sama Jihoon. Ngeselin banget sih ahh." Rengek Desti.
"Kalo lo diapa-apain sama Jihoon tendang aja anunya Des haha." Lawak gue.
"Ah tau ah sebel." Rajuk Desti.
Disini rame banget. Ada yang sampe bawa koper segala elah cuman nginep 3 hari doang. Gue sih bawa tas tenteng aja yang ukuran besar biar kagak ribet.
"AYO ANAK-ANAK MASUK BUS SEBENTAR LAGI KITA JALAN!"
Mendengar teriakan seorang wali kelas, kita semua yang ada di luar bus bergegas masuk ke dalam bus.
Ketika masuk bus gue mencari posisi tempat duduk gue. Gue celingak-celinguk cari nama gue yang tertempel di kursi bus.
"Ca sini, lo duduk sama gua."
Gue menoleh ke arah sumber suara. Taehyung? Gue duduk bareng Taehyung? Bisa ae kang Osis settingnya.
Gue pun segera duduk di samping Taehyung tepatnya di sebelah jendela bus. Gue cuman liat Taehyung dengab wajah dinginnya memakai earphone.
Dingin, tapi tampan.
"SEBELUM JALAN MARILAH KITA BERDOA. BERDOA DIMULAI."
***
Udah sekitar 2 jam perjalanan. Belom sampai juga karna macet. Dan keadaan bus 8 ini hening banget. Ada yang udah tidur, ada yang main hp pokoknya hening.
Dengan udara semilir dari luar gua merasa ngantuk dan gak kerasa mata gua tiba-tiba berat.
Ya gue masih liat Taehyung lagi dengerin musik sambil bersenandung kecil.
JDUK
Pas gue mulai terlelap tiba-tiba terbentur jendela bus.
"Aww." Ringis gue.
Gue mengusap dahi gue yang gue rasa sedikit merah. Huhu sakit banget. Gak enak banget sih tidur sambil kejedot begini.
"Sakit ya? Sini gua tiupin." Tanpa gue sadar Taehyung meraih kepala gue dan meniup kecil dahi gue.
Astaga, jantung apa kabar?
Rasanya degeun-degeun gini.
Gue masih terpaku dengan posisi gue saat ini. Puncak kepala gue diusap-usap Taehyung juga dahi gue ditiup gitu.
Setelah itu Taehyung meraih kepala gue dan menyenderkan di bahunya sembari mengusap-usap kepala gue.
"Udah tidur aja gua jagain kepala lu tetep aman." Ujarnya.
Iya aman sih aman.
TAPI HATI GUE UDAH KAGAK AMAN COY DEGEUN-DEGEUN KAYAK GINI!
Gue merasa nyaman sekarang dan akhirnya gue pergi ke alam mimpi saat itu juga di pundaknya Taehyung.
***
Author POV
Murid-murid SMA Blooders sudah sampai di hotel 2 jam lalu. Dalam pembagian kamar, Marsha harus berbagi kamar dengan Diva dan Desti.
"Eh Desti lu ikut ngobak kagak?" Tanya Diva.
Marsha dan Diva sekarang telah menggunakan pakaian renang yang ketat dan bersiap-siap untuk berenang di bawah karena kamar mereka terletak di lantai 4 gedung hotel.
"Kagak ah lagi dapet gua. Lu duluan aja gua disini." Jawab Desti.
"Yaudah kita duluan ya." Pamit Marsha dan Diva.
Kemudian Marsha dan Diva keluar kamar lalu turun ke lantai bawah untuk berenang di siang hari ini.
Sementara Desti lagi enak-enak gunting kuku diatas kasur sambil dengerin lagu.
"Kira-kira Jihoon sama siapa yak? Adoohh kok gua jadi mikirin tuh cowok yadong." Ucap Desti sambil mengacak-acak rambutnya.
Desti pun menaruh gunting kukunya di atas kasur dan berbaring sambil bermain hp.
Kriett
Tiba-tiba pintu hotel kebuka dengan sendirinya. Eh bukan, ada orang yang membukanya.
"Siapa?" Tanya Desti.
Sesosok lelaki bertubuh tinggi dan wajah pucat itu menampakkan dirinya didepan Desti. Park Jihoon.
"Loh Jihoon lu ngapain kesini anjir?" Tanya Desti.
"A-anu Des g-gua mau pinjem c-charger hp." Ucap Jihoon terbata-bata.
"Kok kagak minjem sama yang lain?" Tanya Desti.
"L-lagi p-pada ngobak. Kagak e-enak gua." Jawab Jihoon.
"Oh yaudah tuh ambil di laci yang warna putih." Suruh Desti.
Jihoon terlihat sedang mencari-cari benda tersebut di laci yang dimaksud. Namun nihil, benda itu tidak ada di laci itu.
"Mana? Kok gak ada?" Tanya Jihoon.
"Itu di laci coklat." Jawab Desti.
"Gak ada!" Kekeuh Jihoon.
"Ck bilang aja males." Decak Desti.
Desti beranjak duduk di kasur. Sementara Jihoon sudah berada di hadapan Desti saat ini dengan posisi berdiri.
Entah ada apa di bawah kasur itu Desti tiba-tiba tersandung yang membuat dirinya meniban tubuh Jihoon.
Posisinya kini Desti sedang di atas Jihoon yang terbaring☻.
Hening.
Posisi mereka membuat ambigu.
"JIHOON DESTI KALIAN NGAPAIN?!"
Tbc
Kayaknya aku gak up sampe Kamis depan soalnyaQ UN ges.
-Lee Mirae-
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cold Taehyung✔
Teen Fiction"Ga banyak omong sih, tapi nyakitin." -Choi Marsha- Bercerita tentang Choi Marsha yang notabene nya adalah anak biasa-biasa aja. Tiba-tiba fakta itu berubah ia menjadi anak yang 'luar biasa' kala dirinya secara terang-terangan menembak batu, ralat m...