Author POV
Kembali pada sebelumnya, Marsha masih dirawat di rumah sakit karena keadaannya belum pulih, Jaemin dan papanya juga dilarikan ke rumah sakit yang sama karena ada beberapa luka berat di tubuhnya.
Siang ini ruang inap Marsha dipenuhi oleh teman-temannya yang berkunjung. Ada Desti, Diva, Jihoon, dan Daehwi.
"Maneh teh gapapa kan? Aing sama yang lain khawatir sama maneh. Kumaha eta si Chesa aing kira dia mah cewek baik-baik eh kelakuannya kayak--"
"Udah Hwi kagak usah ngoceh mulu apa, lu bacot berkuah tau gak?" Protes Jihoon menghentikan ucapan Daehwi.
"Udah gue gapapa, swalaw lah. Btw gimana nih Desti sama Jihoon, jadi kagak?" Tanya Marsha.
"Jadi your head! Ceweknya aja naksir Jaemin." Jawab Jihoon enteng.
"Ih serius lo, demi apa?! Wah Jihoon cemburu nih kayaknya." Kata Marsha.
"Najis amat. Btw gimana lo udah enakan?" Tanya Jihoon.
"Hmm, mayan lah. Cuman gue kangen papa mama gue." Jawab Marsha sedikit sendu.
"Positive thinking aja, mungkin ortu lu sibuk banget sampe keteteran." Ucap Diva memberikan semangat.
Sesibuk inikah kalian, sampe gak peduli anak kalian yang lagi sakit batin Marsha.
"Oh ya lu cepet sembuh ya, sebentar lagi UNBK. Lo banyak banget ketinggalan pelajaran." Kata Desti.
"Amin." Jawab Marsha seadanya.
"Eh btw lo kenal Yeji darimana? Dia anak baru di kelas kita." Kata Desti memberi tahu.
"Yeji itu pacar sahabatnya Taehyung dia yang bantuin kita-kita." Jawab Marsha.
"Neng Yeji udah punya pacar? Saha namanya?" Tanya Daehwi.
"Ituloh Jungkook yang tadi di sini sama Soobin." Jawab Marsha.
"Btw kita pulang dulu ya udah mau sore. Semoga lu cepet sembuh ya." Pamit Desti mewakili yang lain.
"Hati-hati kelyan, makasih ya."
Satu persatu mereka keluar dari ruangan inap itu. Marsha menatap mereka sampai semuanya keluar. Ia memikirkan kemana saja orang tuanya sampai saat ini mereka belum datang?
Lamunannya seketika buyar karena seseorang datang ke ruangannya. Taehyung yang datang.
"Hai udah baikan?" Tanya Taehyung mengawali pembicaraan.
"Mendingan kok. Buat yang kemarin makasih banyak ya." Ucap Marsha.
"No problem. Ini gua bawain catatan selama lo gak masuk, sebentar lagi ujian nanti lo keteteran kalo pake SKS." Kata Taehyung memberikan sebuah buku cataran kepada Marsha.
Seketika Marsha sadar, panggilan aku-kamu tidak bertahan lama bagi seorang Kutub Es.
"Makasih ya. Eh itu muka kamu bonyok gitu--"
"Sstt gua gapapa kok. Udah biasa gua kan gentle. Gua kesini mau meluruskan semuanya. Dan lo harus tau itu."
Marsha mengerutkan keningnya sebelum Taehyung menceritakan semuanya. Mulai dari siapa Yeji, perasaannya pada Yeji, sampai alasan mengapa Chesa berbuat seperti ini.
"..jadi gitu. Dan gua mau gak ada kesalah pahaman lagi antara kita. Semuanya udah lurus kan?" Jelas Taehyung.
Grepp
Marsha memeluk Taehyung dan menitikan air mata. Ia tidak menyangka bahwa seorang Kutub Es bisa jujur padanya seperti ini. Usahanya tidak sia-sia sepertinya.
"Makasih ya udah mau jujur sama aku, Tae."
Dengan kaku, Taehyung membalas pelukan Marsha. Di dalam lubuk hatinya ia berjanji akan berusaha untuk menerima Marsha dalam hidupnya.
"S-sama-sama."
***
Sudah 2 hari semenjak kejadian itu. Marsha diperbolehkan pulang sore ini. Terdapat Marsha yang sedang memainkan ponselnya yang sudah memakai baju formal dan bersiap untuk pulang. Di sudut sana juga ada Jaemin yang akan ikut pulang bersamanya namun mereka harus menunggu Soobin datang untuk menjemputnya.
Menangis hati ini~
Kujuga bersimpati~
Hancurnya harapankuu~
Maapkeun zheyeng~Suara dering telepon milik Jaemin berbunyi kencang yang membuat Marsha menutup kedua telinganya.
"Ih anjir kenceng banget, mau dangdutan lo?" Tanya Marsha sarkas.
Buru-buru Jaemin mengangkat teleponnya dan ketika ia melihat nama SOOBIN tertera jelas, ia mengaktifkan mode speaker agar Marsha mendengar.
"Halo Bin kenapa?"
"Bang Jae masih disana kan?"
"Iya nih kita tungguin lo dari tadi."
"Tunggu sebentar ya, jangan pergi dulu."
Tut!
Jaemin dan Marsha merasa aneh kala Soobin menelpon dengan alasan yang tidak jelas ditambah lagi ia yang memutuskan sambungan panggilannya.
"Napa sih si Soobin?" Tanya Jaemin aneh.
"Lah au, kurang sajen kali." Jawab Marsha seenaknya.
Tidak lama keheningan muncul, Soobin datang untuk menjemput mereka. Tetapi Marsha dan Jaemin merasa bingung karna wajah Soobin yang memerah dan kelihatan menahan air matanya keluar.
"Eh Bin, yok pulang." Ajak Marsha dan menuruni ranjang rumah sakit itu.
"Kak.." Lirih Soobin.
"Kenapa sih lu dari tadi, ngantuk?" Tanya Marsha.
"Kak yang sabar ya." Ucap Soobin.
Marsha mengerutkan dahinya sementara Jaemin sigap memperhatikan apa yang akan dikatakan Soobin.
"M-maksud-nya?" Tanya Marsha.
"Mama papa udah gak ada kak."
Deg
Tbc
Oke oke ini alay sorry sorry oke sorry woy sorry woy!
-Lee Mirae-
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cold Taehyung✔
Teen Fiction"Ga banyak omong sih, tapi nyakitin." -Choi Marsha- Bercerita tentang Choi Marsha yang notabene nya adalah anak biasa-biasa aja. Tiba-tiba fakta itu berubah ia menjadi anak yang 'luar biasa' kala dirinya secara terang-terangan menembak batu, ralat m...