Author POV
Dear,
Papa Mama Tersayang
Pertama-tama Caca mau bilang makasih sudah lahirin Caca ke dunia. Caca gak tau gimana mau bilang terima kasih ke kalian sudah rawat Caca sampai sekarang. Kalian bakal selalu ada di hati Caca dan Soobin selalu.
-Choi Marsha-
Surat itu ditulis oleh Marsha sebulan lalu saat orang orangtuanya meninggal akibat kecelakaan udara. Pesawat yang ditumpangi mereka jatuh ke laut dan sampai sekarang jasad mereka belum ditemukan.
"Turun, Ca udah sampe. Soobin gak usah dibangunin dulu kasian baru tidur." Kata Taehyung.
Marsha, Taehyung dan Soobin kini berada di bentangan laut tempat pesawat itu jatuh. Soobin dan Marsha rindu mereka, dan disinilah tempat peristirahatan mereka.
Taehyung dan Marsha menuruni mobil tersebut dan berdiri di tepi laut itu. Mereka baru menyadari luasnya laut itu hingga sampai sekarang belum ditemukan mayat orangtua Marsha dan Soobin.
"M-mah, Pah Caca dateng. Caca udah selesai SMA sebentar lagi bakal kuliah. Mah pah, Caca kangen hiks."
Marsha tidak kuat menahan tangisnya hingga jatuh ke pelukan Taehyung. Ia menangis tersedu-sedu.
"Mah pah, yang tenang ya. Kita kirim doa ke mama papah selalu." Ucap Marsha pada akhirnya.
Surat itu, Marsha hanyutkan di laut itu agar dapat menyatu dengan orang tua mereka. Jarang sekali ia mendapat kasih sayang kedua orang tuanya, tapi percayalah Marsha tidak sekuat itu hingga ia menangis sekarang.
Soobin datang dengan kaki yang lemas, matanya banjir cairan bening. Ia tidak percaya, mamah papah yang menghidupkannya sampai sekarang telah tiada.
"Pulang yuk udah mau malem." Ajak Taehyung final.
"Mah Pah kita pulang dulu ya." Pamit Soobin karena Marsha masih terisak dan susah untuk berbicara.
"Om tante, kita pamit ya." Pamit Taehyung.
Kemudian masih dalam dekapan Taehyung, Marsha berjalan dengan kakinya yang lemas sementara tangan Soobin digandeng oleh Marsha.
Mereka masuk ke dalam mobil dan melaju menuju rumah Marsha dan Soobin. Taehyung sendiri yang akan mengantar mereka.
***
Sunyi.
Satu kata yang menggambarkan rumah Marsha dan Soobin. Area dapur, biasannya ia melihat mamanya yang sibuk memasak. Ruang tamu yang dikuasai papa dan Soobin setiap malam. Apalagi area belakang tempat mereka kumpul, meski jarang.
"Kak udah makan?" Tanya Soobin.
"Gue gak laper." Jawab Marsha ringan.
Tok tok tok
"Ledik buka pintunya dong, lumutan kite nungguin disini."
Soobin bergegas membuka pintu saat mendengar ketukan itu. Nampaklah Duo Bangsat titisan Miper. Diva dan Desti.
"Hai Ca!"--Diva.
"Hai Ledik."--Desti.
Mereka berdua langsung menempati diri untuk duduk di kanan kiri Marsha. Tujuan mereka hanya satu, menghibur Marsha.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cold Taehyung✔
Ficção Adolescente"Ga banyak omong sih, tapi nyakitin." -Choi Marsha- Bercerita tentang Choi Marsha yang notabene nya adalah anak biasa-biasa aja. Tiba-tiba fakta itu berubah ia menjadi anak yang 'luar biasa' kala dirinya secara terang-terangan menembak batu, ralat m...