Author POV
"Jin, jangan cerain aku please."
Chesa sedari tadi sedang memohon-mohon agar Jinwook tidak menceraikannya. Selai harta yang berlimpah, ia juga ingin balas dendam kepada Jaemin.
"Jin, aku mohon."
"Oppa kumohon."
"Aku janji deh bakal jadi ibu yang baik buat Jaemin terus aku gak bakal selingkuh. Lagi pula Jaemin itu bohong Jin, dia cuman ngarang cerita biar aku cerai sama kamu."
Segala macam cara Chesa kerahkan agar Jinwook tidak menceraikannya. Mulai dari wing, aegyo bahkan rayuan yang sedikit erotis ia lakukan.
Demi dendamnya, dan harta.
"Saya pikir, saya bakal percaya sama kamu hm?" Tanya Jinwook.
"Jin, Jaemin itu ngada-ngada soalnya dia benci sama aku!" Jawab Chesa ngegas.
"Terus kamu pikir saya akan lebih percaya sama kamu dibanding anak saya sendiri?"
"Tapi Jin--"
"Saya bakal gugat cerai kamu, titik!"
Jinwook meninggalkan Chesa yang masih merajuk. Sementara Chesa masih kesal dengan semua ini lalu menelpon seseorang.
"Bang."
"Ya? Berhasil rencananya?"
"Gak, Jinwook tetep mau gugat cerai Chesa!"
"Yaudah gak ada cara lain, kita pake rencana B."
"Lo yakin bang? Gak terlalu berbahaya?"
"Ches, dunia itu kejam! Jadi lo jangan terlalu muna. Udah ya, gua ada meeting."
"Meeting apa lagi sih lo? Bunuh orang lagi, hm?"
"Bukan urusan lo!"
"Tapi bang, lo udah berkali-kali jadi tersangka!"
"Bodo amat lah ya, bunuh orang lebih nyenengin dari pada punya pacar."
"Serah loh deh, bang."
Tut!
"Enak ya punya abang psikopat, masalah gua beres semua."
***
Marsha's POV
"Soobiiiin!!"
Gue seneng banget, udah lama gak liat mukanya Suneo. Eh, Soobin maksudnya. Pas dia dateng ke ruang inap gue, gue seneng banget.
"Kak, udah sadar? Kok Bang Tae gak hubungin gua sih?" Tanya Soobin khawatir.
"Gue jam 2 baru sadar kalo hubungin lo kesian lo nya." Jawab gue.
"Oh, Bang Tae mana?" Tanyanya.
"Pulang, gue paksa dia sekolah. Habisnya bolos terus. Mama papa mana, Bin?"
"Besok kesini kok kak. Lagi ada acara penting soalnya."
"Oh gitu. Jaemin mana?"
"Bang Jae--"
"HAI KA--Loh Caca udah sadar lu, Nyet?"
Tiba-tiba Jaemin datang ke ruang gue yang membuat gue kaget karena dia langsung teriak. Emang Si Kutil begitu.
"Ih Daki Onta, bisa gak tuh congor dikecilin dikit? Budeg nih kuping gue!" Protes gue.
"Ehehe maap-maap. Kok lo udah sadar?" Tanyanya.
"Hooh udah sadar gue. Napa? Gak seneng?" Cibir gue.
"Ya gak gitu, Nyai. Cuman nanya gua sensian amat lu!" Jawabnya ngegas.
"Iya kak kok lu sensi banget sih?" Tanya Soobin.
Haduh, selama ini gue udah dateng bulan belum ya? Kok gue agak-agak khawatir gituloh.
Gue pun mencoba bangun dan melihat kasur gue. Ya siapa tau kan ada noda. Nanti malah malu gue.
Oke, momennya emang gak pas.
"Bin, beliin roti jepang ukuran 42 dong."
"ALAH KAMPRET KEBIASAAN LO LEDIQ ONTA!!"
Hehe, maapkeun ya Bin.
"Udah Bin lo sini aja. Biar gue yang beliin." Ucap Jaemin tiba-tiba.
"Loh gapapa Jae? Nanti lo malah malu deh." Tanya gue.
"Gapapa, itung-itung belajar jadi suami yang perhatian." Jawab Jaemin.
Pengen baper, tapi masih ada Taehyung.
"Hati-hati ya, Jae."
***
Gue dari tadi diem aja di kasur ranjang rumah sakit. Jaga-jaga biar gak bocor.
Ting!
Na Jaemin: Ca, merek apa? Ukuran 42 kan?
Na Jaemin: Gua ditanyain mba-mba nya
Na Jaemin:
Choi Marsha: Yang ukuran 42cm terserah merk apa aja
Na Jaemin: Oke, otw Kanjeng Ratu
Read
Gue ngakak sama tingkah Jaemin. Bisa-bisanya ya dia gak malu kalo gitu kan ketemu mba-mbanya cewek pula.
***
Author POV
Taehyung duduk di bangku kelasnya dengan bete. Bisa-bisanya dirinya diusir paksa oleh Marsha.
"Oke anak-anak, hari ini kita kedatangan murid baru. Silahkan perkenalkan diri kamu nak."
"Hai, semua. Gua Hwang Yeji, panggil aja Yeji."
Deg
Tbc
Maaf ya pendek partnya~
-Lee Mirae-
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cold Taehyung✔
Teen Fiction"Ga banyak omong sih, tapi nyakitin." -Choi Marsha- Bercerita tentang Choi Marsha yang notabene nya adalah anak biasa-biasa aja. Tiba-tiba fakta itu berubah ia menjadi anak yang 'luar biasa' kala dirinya secara terang-terangan menembak batu, ralat m...
