🍓2. Tya 🍓

5.2K 359 19
                                    

Seorang gadis bertubuh gemuk kini tengah merebahkan tubuhnya di tempat tidur. Itu adalah Tya, yang kini sibuk mengobrol dengan sahabatnya dari balik ponsel miliknya. Tya sejak SMA sudah tak lagi mempunyai kedua orang tua. Sang Ibu baru pulang saat dia masih SMP, kemudian sang ayah meninggal dunia saat dia SMA. Beruntung ada Ratih, sang bibi yang merawat Tya juga sang kakak Bumi.

Kedua anak itu tinggal bersama sang bibi sejak kedua orang tua mereka meninggal. Jarak usia Tya dan juga Bumi tak terlalu jauh mereka hanya berbeda sekitar 2 tahun. Bumi masih sibuk bekerja sambil kuliah, sedangkan gadis bertumbuh gemuk itu hanya bekerja di perusahaan milik Yuga. Tya malas untuk kuliah lagi karena ia berkata kuliah itu membuatnya merasa pusing. Jadi, ia memutuskan untuk bekerja.

"Lo kapan balik ke Indonesia?" Tya bertanya pada Vhi.

"Bilang aja, lo kangen sama gue, ya? Jadi lo, minta gue pulang?" Vhi bertanya lalu terkekeh.

"Dih, idih, PD banget loh. Jadi nyesel ya gue tanya begitu." Tya berkata lagi.

Vhi adalah adik dari Yuga, dan Ia memang sudah berteman sejak sekolah dasar. Keduanya begitu akrab sejak dulu. Dan banyak yang mengira kalau sebenarnya mereka mempunyai hubungan khusus. Hanya saja tak ada hubungan khusus di antara mereka selain persahabatan. Ya mungkin Itu hanya pikiran salah satu di antara mereka. Karena menurut kepercayaan orang, tak akan pernah ada persahabatan yang murni di antara perempuan dan laki-laki.

"Gue udah ngerjain skripsi, cuman tinggal nunggu jadwal buat menyelesaikan semuanya. Pokoknya kalau gue balik ke Jakarta kita harus jalan-jalan bareng. Gue mau nonton, makan, kita ke Ancol, pokoknya semuanya."

Tya menganggukkan kepalanya meski sahabatnya itu tak melihat. "Pokoknya lo bisa atur. Asal gue nggak ada jadwal kerja pasti gua bakal ikut."

'iya pokoknya harus ikut. BTW kerjaan lo di kantor gimana?"

Tya berhasil masuk ke kantor itu karena bantuan sahabat. Akhirnya ia diterima menjadi asisten desainer. Meskipun tya masuk kantor melalui jalur dalam gadis itu tetap memberikan yang terbaik pada pekerjaannya. Ia bahkan selalu memberikan laporan tepat waktu. Tya tak ingin mengecewakan sahabat yang sudah membantunya mendapatkan pekerjaan.

"Semua baik dan lancar. Kuliah Lo?"

"hmm gitu lah, belakangan lagi sibuk dengerin mami yang curhat. Mas Yuga belum juga nikah." Vhi bercicit. Ikut juga jadi sasaran curhat sang mami.

"Pak Yuga mau fokus di karirnya mungkin?"

"Iya sih, cuma mami mungkin juga mau dapat cucu," kata Vhi lagi kemudian terdengar pria itu menguap.

"Udah sana tidur, di situ kan udah malam."

"Ya udah, lo juga istirahat ya? Besok masih harus kerja kan? Pokoknya gue percaya sama lo selalu memberikan yang terbaik." Vhi menyemangati sahabatnya itu.

"Oke, oke, Babay Vhi."

"Bye!  Istirahat ya Ndut."  Vhi ucapkan lagi untuk membeli mengingatkan Tya untuk beristirahat.

Setelah selesai menghubungi sahabatnya itu Tya, bergegas berjalan keluar untuk mengecek Apakah kakak laki-lakinya sudah pulang bekerja atau belum. Ia berjalan menuruni tangga, lalu menatap ke arah dapur, karena biasanya sang Kakak selalu duduk di sana setelah pulang bekerja untuk menikmati segelas air putih hangat.

Terpaksa Menikahi Si Gendut (MYG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang