"Maaf lama."Chenle berlari menuju Jisung yang kini menunggunya di taman. Ia mengatur nafasnya sebelum merapikan rambutnya juga.
"Santai saja."
"Sudah berapa lama?"
"Baru 10 menit."
"Itu lama."
Jisung tersenyum dan mengacak rambut blonde lelaki itu pelan. "Tidak apa."
"Hei, jangan pegang rambutku." dengus Chenle kesal.
Jisung terdiam dan menarik tangannya pelan. "Ah maaf."
"Kau sudah dapat tiketnya?" Chenle mengalihkan pembicaraannya.
"Sudah." Jisung menunjukkan dua tiket dan menaruhnya di saku. "Sebelum menonton, mau membeli makan dahulu?"
"Boleh."
Keduanya lalu berjalan mencari cafe ataupun restoran. Jisung tiba-tiba menunjuk sebuah cafe yang sedikit ramai.
"Disitu?"
Chenle membeku. Ah, cafe tempat ia bekerja. Ia tidak ingin Jisung tau atau ia tidak ingin para hyungnya tau. Bisa-bisa mereka salah paham mengira ia cuti karena ingin kencan. Nope!
"Uh, apa tidak ada yang lain?"
"Kenapa? Disitu tidak enak makanannya?"
"E..enak kok! Enak.."
"Kalau begitu disitu saja."
"Ah—"
Chenle menggigit bibirnya saat Jisung sudah berjalan mendahuluinya. Mau tak mau ia mengikuti dan menundukkan kepalanya. Berusaha menutupi dirinya.
Klining!
"Selamat datang! Untuk berapa orang?"
Chenle kenal betul suara Jungwoo. Dia menundukkan kepalanya—menutupi wajahnya.
"Dua."
"Baik ada disana dan disana."
Jisung mengangguk dan berjalan menuju arah yang ditunjukkan Jungwoo. Chenle sendiri mengikuti dari belakang dan duduk di bangku dekat jendela.
"Ini buku menunya."
"Terima kasih."
Chenle membuka buku menu itu dan menatap punggung Jungwoo yang menjauh. Ia membuka menu dan memastikan wajahnya tertutupi. Jisung menatap tindakan aneh Chenle bingung, "Kau kenapa?"
"Tidak apa-apa."
"Ada seseorang yang kau kenal disini?"
"Tidak. Aku tidak apa-apa kok."
Jisung terdiam dan akhirnya membiarkan Chenle. Ia lalu memanggil pelayan—Jungwoo lagi—untuk memesan makanan.
"Uhm, pesan omellete, lalu orange juice.."
Jungwoo mencatat pesanan Jisung dan menunggu Chenle. Chenle yang tidak kunjung mengucapkan pesanannya membuat Jisung mau tak mau memanggilnya.
"Chenle?"
Jungwoo mengerjapkan matanya dan menatap Chenle. "Chenle?"
Chenle dalam hati merutuki Jisung.
Jisung sendiri ikut terkejut. "Huh? Kau mengenalnya?"
"Chenle? Kau benar-benar Chenle?!" Jungwoo mencoba menatap Chenle namun lelaki mungil itu menutupi wajahnya.
"Argh, ya ini aku." Chenle akhirnya menyerah.
KAMU SEDANG MEMBACA
abandon.
Fanfictionㅡ 천지 【back then he left me alone, so now it's my turn to leave him】 © 2019, yxriguseul