Chenle dan Jisung kini duduk di sebuah cafe untuk mengerjakan tugasnya. Minuman mereka sudah sampai dan dengan cepat mereka berkutik dengan pekerjaan masing-masing. Chenle sibuk mengetik di laptop sedangkan Jisung mencari di internet.Keheningan mereka berlangsung 20 menit lebih tanpa memperdulikan minuman mereka yang mencair.
Jisung yang pertama kali beristirahat sambil menyesap minumannya. Matanya menatap Chenle yang duduk di depannya dengan wajah serius.
Alis yang berkerut, tatapan mata yang tajam, dan bibir yang mengerucut dan menggumamkan sesuatu. Tangannya yang mungil dan halus itu menari-nari di atas keyboard laptop.
Manis.
Jisung mengerjapkan matanya saat sadar pikirannya mulai melantur. Ia menepuk pipinya beberapa kali mengundang tatapan aneh dari Chenle.
"Berhenti memukuli pipimu."
"Ah ya,"
Chenle meneguk minumannya dan lanjut mengerjakan tugasnya. Begitu terus hingga 15 menit ke depan.
Merasa bosan, Jisung meregangkan tubuhnya sambil memakan kue pesanan mereka yang sudah dingin. Chenle masih sibuk dengan tugasnya sehingga Jisung berencana ingin mengalihkan perhatiannya sebentar.
"Sejak kapan kau kenal Justin?"
Chenle berhenti mengetik dan menatap Jisung aneh. "Apa urusanmu?"
Ia mengendikkan bahunya sambil terus menyantap kuenya. "Hanya penasaran."
"Tidak lama."
"Kapan tepatnya?"
"1 bulan lalu?"
Jisung mengangguk mengerti. Ia menatap Chenle yang masih berkutat dengan laptopnya. "Minumanmu, tidak dingin lagi."
"Ya aku tau."
"Bagaimana kau mengenal Justin?"
"Aku mengobatinya saat ia terluka. Lalu kami berkenalan." ucapnya sambil menatap layar laptop dengan puas. Ia sekarang dapat menikmati minumannya dengan santai.
"Hm,"
"Kau menyukainya?"
Chenle menatap Jisung aneh. "Siapa? Justin?" tanyanya yang dijawab anggukan Jisung. Ia lalu tertawa—lebih tepatnya mendengus, "Untuk apa? Dia memang tampan tapi aku tidak menyukainya."
"Oh."
Mereka berdua terdiam.
"Kalau aku?"
Chenle lagi-lagi mendongak bingung. "Hah?"
"Aku tampan tidak?"
***
"Aku seperti melihat drama cinta segitiga!"
Chenle menatap Jaemin datar sedangkan Renjun dan Haechan nampak fokus dengan ceritanya.
"Chenle sedang mengobrol dengan Justin lalu tiba-tiba—" Jaemin memeragakan kejadian kemarin sambil merangkul Chenle. Lalu suaranya diberatkan layaknya Jisung yang berbicara, "Mau apa kau?"
"OOOOHHHH!"
Haechan dan Renjun bersuara antusias. Chenle sendiri menghela nafas. Jaemin terlalu melebih-lebihkan.
"Ada hubungan apa kau dengan Chenleku?"
"Chenleku?! Dia tidak berbicara sep—"
"Lalu si manis Chenle bilang, 'tidak usah. aku akan pergi denganmu Jisung. Tidak usah bertengkar!'" ucap Jaemin dengan suara melengking.
KAMU SEDANG MEMBACA
abandon.
Fanfictionㅡ 천지 【back then he left me alone, so now it's my turn to leave him】 © 2019, yxriguseul