23

6.8K 1.2K 212
                                    




"Ayo pergi kencan hari ini."


Jaemin, Haechan, dan Renjun melotot. Begitupun Chenle walaupun sekarang ia tersedak minumannya. Ketiga orang itu menatap keduanya bergantian sebelum fokus pada lelaki malang yang masih terbatuk-batuk.

Jisung duduk di sampingnya lalu mengelus punggung Chenle lembut.

"Kau tidak apa-apa?"

"Ada apa ini?" tanya Renjun.

"Tidak ada apa..apa.." Chenle terbatuk sambil meminum minumannya cepat.

"Kurasa Jisung Park mengajakmu kencan ini bukanlah tidak ada apa-apa."

Chenle melihat Jisung. "Aku pun tidak tau apa yang dia bicarakan."

"Kita kan sudah sepakat kau membayar churros, minuman dan tiket taman bermain itu dengan satu kencan."

"Taman bermain?" Haechan menaikkan alisnya bingung.

"Tapi kenapa tiba-tiba?"

"Tidak boleh?"

Chenle menarik nafas dalam lalu mengangguk. "Baiklah. Pulang sekolah nanti."

"Oke." Jisung tersenyum dan mengacak rambutnya. Ia beranjak pergi namun sedetik kemudian kembali lagi hanya untuk mencium pipi Chenle.


Cup~


Haechan, Renjun dan Jaemin berjengit kaget dengan perlakuan Jisung yang tiba-tiba itu dan melihat Jisung yang kini berlalu pergi. Setelah lelaki itu pergi, baru ketiga orang itu menjerit kegirangan.

"AAAAAAAAA!"

"ADA APA DENGANMU DAN DIA?!"

"GILA APA-APAAN INI?! DRAMA KOREA?!"

Chenle sendiri masih membeku tidak percaya dengan ciuman Jisung yang tiba-tiba di pipinya. "Apa yang barusan terjadi?"

"Yang barusan terjadi adalah, Park Jisung mencium pipimu!"

Pipi Chenle memanas. Ia yakin wajahnya sangat merah sekarang.

"Aww, Chenle kita sedang malu!"

"D..diam!"

"AWWWW!"

Chenle mendengus kesal dan hendak pergi namun Renjun menahan tangannya. "Kau punya penjelasan untuk kita tuan muda."

"Apa?"

"Kau pergi ke taman bermain dengan Jisung?" tanya Haechan.

Chenle menatap Renjun sebentar. "Aku kan sudah bilang padamu Jisung mengajakku ke taman bermain." ucap Chenle dengan bahasa mandarin.

"Iya, tapi mereka belum tau."

"KALIAN BICARA APA SIH?!"

Renjun dan Chenle berjengit kaget dengan teriakan Haechan. Chenle tersenyum, "Yah, dia mengajakku ke taman bermain karena permintaan maaf sudah tidur saat menonton bioskop."

"Kau menonton bioskop dengannya?!"

"Untuk tugas kelompok."

"Dan kau tidak memberitahu kami?!"

Chenle melirik Renjun dan Renjun menggelengkan kepalanya. "Tidak. Maaf. Aku merahasiakannya dari kalian."

"Tak kusangka. Kau jatuh cinta dengan musuhmu."

"Aku tidak—"

"Jangan mengelak! Tatapanmu itu benar-benar menunjukkan bahwa kau menyukainya! Ya atau tidak?!" tanya Jaemin keras.

abandon.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang