Fake Nerd Boyfriend

FNB-BAGIAN 1

Bunga matahari memiliki makna dan filosofi tersendiri. Filosofi bunga matahari tersebut memiliki arti kesetiaan. Karena penampang bunga ini selalu setia mengikuti arah matahari bersinar. Dia juga memiliki warna kuning yang identik dengan arti kehangatan dan kebahagiaan.

===================

"Hai? Kamu apa kabar? Udah 1 bulan ini kamu nggak bangun-bangun. Betah banget sih? Nggak kangen ya? Katanya kamu pengen nemenin aku buat beli bunga matahari? Bukannya dateng ke rumahku. Kenapa kamu malah kesini? Tidur disini?" kata seorang gadis yang saat ini tengah berdiri didekat brankar rumah sakit. Dimana terbaring lemah seorang lelaki tampan yang hampir seluruh tubuhnya terdapat beberapa selang infus.

Friska Cassandra. Gadis cantik berponi yang saat ini sudah menduduki bangku kelas 2 SMA disalah satu kota Bandung. Lelaki yang terbaring tadi adalah kekasihnya yang sudah 1 bulan ini koma di rumah sakit akibat kecelakaan yang menimpanya saat akan pergi ke rumah Friska.

"Kata dokter. Liam belum ada perkembangan sama sekali. Yang ada, kondisinya semakin hari semakin memburuk," kata perempuan paru baya yang baru saja memasuki ruang rawat Liam.

Friska tertunduk lesu begitu mendengar apa yang dikatakan Ibu Liam tadi. Sebagian dari semangatnya menghilang. Bahkan harapan untuk melihat Liam kembali membuka matanya saja hanya menjadi kemungkinan kecil.

"Maafin Ica, gara-gara Ica. Liam jadi kaya sekarang. Seharusnya waktu itu Ica nggak nyuruh Liam buat nganterin Ica beli bunga," kata Friska dengan setetes air mata yang keluar dari kelopak mata indahnya.

"Berhenti nyalahin diri kamu sendiri sayang. Ini bukan sepenuhnya salah kamu, ini semua udah jadi takdir Tuhan. Kita nggak bisa nolak," kata Ibu Liam.

"Sampai kapan Liam bakal kaya gini terus?" lirih Friska yang saat ini sudah dipeluk Ibu Liam erat.

"Jika Tuhan menghendaki," balas Ibu Liam.

Saat itu. Friska meminta Liam untuk menemaninya membeli bunga matahari, bunga kesukaannya. Liam yang sangat bersemangat langsung menyetujui ajakan Friska. Dalam perjalanan menuju rumah Friska, tiba-tiba dari arah yang berlawanan sebuah truk melaju dengan kecepatan tinggi. Kata polisi truk mengalami rem blong sehingga lajunya tak dapat terkendali. Naas Liam tertabrak hingga motor yang ia kendarai rusak parah. Tubuh Liam terpental hingga beberapa meter yang menyebabkan ia harus terbaring lemah di rumah sakit karena koma pasca operasi akibat darah yang menggumpal akibat kecelakaan yang Liam alami.

"Ica kangen Liam," lirih Friska dalam pelukan Ibu Liam.

"Jangan sedih terus ya... Nanti Liam sedih," kata Ibu Liam memberi semangat.

Friska hanya mengangguk. Hingga tiba-tiba tubuh Liam mengalami pergerakan hingga Friska dan Ibu Liam datang menghampirinya.

"Liam? Kamu udah sadar? Syukurlah. Aku kangen kamu Liam," kata Friska senang kala mengetahui Liam yang akhirnya sadar dari tidur panjangnya.

"A--aku ha--us," kata Liam terbata.

"Haus? Ini, kamu minum dulu ya. Pelan-pelan," kata Friska membantu Liam untuk minum.

Liam tersenyum. "Ca? Liam ngantuk. Liam capek, Liam mau istirahat dulu ya?" Friska mengangguk dengan air mata yang sudah membasahi pipinya.