FNB-BAGIAN 37

441 20 2
                                    

Seorang pengecut, yang takut kalah.

🌻🌻🌻

"Hmm, enak ya main drama. Nggak sakit bilang sakit, kalau dapet karma, terus sakit beneran gimana tuh?"

Ucapan yang langsung membuat seorang Aluna menegang.

Friska.

Dirinya tengah berdiri dibalik tembok dekat kamar mandi, sembari membersihkan kukunya, ia berucap seperti tadi.

"Maksud kamu gimana ya?" Tanya Aluna sok bingung.

"Ck, masih pura-pura nggak tahu lagi. Apa perlu aku jelasin lagi?" Balas Friska.

"Kenapa harus pura-pura sakit? Biar Keanu lebih mudah kamu ambil?"

"Aku ga ngerti maksud kamu apa Fris. Kamu nuduh aku pura-pura sakit? Aku beneran sakit. Aku nggak pernah ada niatan buat ngrebut Keanu dari kamu," Friska benar-benar dibuat muak sekarang.

"Udah deh Al, gausah sandiwara. Aku tau kalau kamu cuma pura-pura sakit, gausah ngelak deh," kata Friska.

"Oke, aku pura-pura sakit! Kenapa emang? Keberatan?" Balas Aluna.

Kancil sudah masuk dalam perangkap -Friska.

"Cerdik juga ya kamu, sampai orang pinter aja bisa kamu bohongin," kekeh Friska.

"Aku akan kasih tahu semua ini ke Keanu," lanjutnya.

"Coba kasih tahu aja, dia nggak akan percaya sama kamu! Orang murahan nggak tahu diri!" Friska geram, ingin ia menampar si gadis bermuka dua ini sekarang juga, tapi ia urungkan niatnya itu.

"Oh ya? Tapi aku punya bukti," balas Friska sembari menunjukkan ponselnya yang tengah merekam pembicaraan dirinya dan Friska.

Muka Aluna langsung berubah pucat pasi, kenapa dia bisa sebodoh itu?

"Siniin ponselnya," kata Aluna berusaha merebut ponsel itu dari genggaman Friska.

"Eits, ini ponselku, punya hak apa kamu sampai minta ponselku?"

Aluna tak peduli, ia harus mendapatkan bukti itu. Atau kalau tidak, semua rencananya akan gagal.

"Siniin Fris!" Gertak Aluna merebut ponsel itu. Sampai akhirnya Aluna mendorong Friska sampai kepalanya terbentur ke dinding cukup keras.

Friska pingsan.

"Duh, gimana nih," panik Aluna dan langsung pergi begitu saja. Melupakan ponsel yang seharusnya ia ambil.

###

Bau obat-obatan menjadi ciri khas dimana saat ini Friska berada.

Rumah sakit.

"Ealah Nduk, cepet bangun to," kata Laras yang sedari tadi mengusap tangan keponakannya itu.

"Friska bangun Fris," pelan Kevin.

"Kamu tau nggak Lia?" Tanya Kevin.

"Enggak Kak, aku dateng-dateng Friska udah pingsan," balas Camelia.

Kevin menghembuskan napas pelan. Wajahnya begitu khawatir.

"Friska nggak akan kenapa-kenapa kok Kak," kata Camelia yang seolah memahami apa isi hati Kevin.

"Tapi Li."

"Enggak akan kenapa-kenapa," balas Camelia meyakinkan Kevin.

Friska mulai membuka matanya perlahan.

Fake Nerd BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang