FNB-BAGIAN 36

407 18 6
                                    

"Mari kita bongkar drama ini."

🌻🌻🌻

Pagi sudah menunjukkan pukul tujuh, tapi seorang Friska masih terlelap dalam tidurnya, entah sudah berapa puluh ketukan terdengar mengisi setiap sudut kamar. Namun, ketukan itu justru malah ia anggap seperti lagu nina bobo.

"TANGIOOOOO!! Udah siang ini lo. Telat nanti kamu," teriak Laras dari luar kamar.

"Ngko sek to Budhe," balas Friska masih dengan mata terpejam.

Alhasil, dengan malas ia beranjak juga dari tempat tidur.

####

"Pak, please bukain gerbangnya, janji deh, nanti pulang sekolah, Ica beliin satu bungkus rokok."

Entah sudah berapa puluh kali bujukan serta rayuan Friska berikan pada si satpam sekolah. Namun, tetap saja, nihil hasilnya.

"Ora bisa! Sekalinya telat ya telat. Udah jam delapan baru berangkat," tegas si satpam sekali lagi.

"Satu bungkus rokok loh Pak," kata Friska masih tetap berusaha membujuk.

"Sekali ora yo ora," tolaknya.

"Yaudah deh, Friska ngaku kalah. Friska pulang aja kalau gitu," kata Friska yang kemudian memutuskan untuk pergi.

Namun, tidak benar-benar pergi. Dirinya hanya membawa mobil miliknya itu ke samping sekolah, dan kemudian dirinya pergi ke belakang gedung guna masuk melalui jalur memanjat.

"Ini gimana cara manjatnya? Tinggi gini, suek rokku isoh-isoh," gumam Friska sembari menatap dinding yang begitu tinggi itu.

Akhirnya, setelah usaha yang cukup besar. Friska sudah berhasil memasuki area sekolah.

Dengan langsung yang mengendap-endap, dirinya berjalan melalui setiap koridor menuju kelasnya.

"Friska? Baru berangkat?"

Friska menoleh, ada Keanu disana.

"Enggak, udah dari tadi," balas Friska dengan tatapan datarnya.

"Kok bawa tas? Mau bolos jangan-jangan," tuduhnya.

"Wah nyari ribut. Aku tau kalau kamu nggak suka aku, tapi jangan nuduh se'enaknya gitu dong!" Ketus Friska yang kemudian memilih pergi.

"Kuat-kuatne atiku Gusti," gumam Friska pelan.

Berpapasan dengan mantan, adegan ambyar macam apa ini.

"Assalamualaikum permisi Pak," salam Friska begitu tiba di depan kelas.

"Rausah masuk!" Ucap guru yang mengajar di dalam kelas.

"Oke makasih Pak," balas Friska yang justru malah masuk.

"Tadi Saya bilang apa? Nggak usah masuk! Jam segini baru berangkat, jelaskan. Kenapa baru datang?" Ucap Pak Mandar --guru yang mengajar--.

"Kucing Saya mati Pak, jadinya tadi Saya ngurus jenazahnya dulu. Mana nyari kain kafan nggak ketemu, pas ketemu, lupa belum buat liang-nya," jelas Friska.

Fake Nerd BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang