FNB-BAGIAN 20

878 37 33
                                    

Aku dulu sempat berjanji untuk tidak mengecewakanmu. Tapi sekarang, aku justru melakukan itu. Maaf, kau memang pantas menjauhiku.

~Ade/Keanu~

••••••••••

Eka dan Friska cepat sekali akrab. Mereka berdua saling bertukar cerita dan pengalaman. Terlebih Eka yang menceritakan hampir semua tentang Ade. Friska juga meresa senang, entah kenapa, tapi ia merasa asik jika sudah berbicara dengan Eka.

"Bun? Ayah-nya Ade, kerja apa?" tanya Friska.

"Owh dia. Kerja dikantor. Punya perusahaan sendiri, sering lembur dia," balas Eka.

"Tapi, Friska nggak pernah liat Ade berangkat sekolah dianter. Padahal didepan tadi, Friska liat ada mobil, ada motor juga," ucap Friska. Eka tersenyum.

"Ade dari pertama masuk SMA. Nggak pernah mau setiap mau dianter sekolah. Dia selalu minta naik angkutan umum," jawabnya.

"Kalau boleh tau. Nama Ayah Ade siapa Bun?" tanya Friska.

"Yoga. Panggil aja Ayah, karena gimanapun. Cepat atau lambat, kamu juga bakal jadi mantu kita. Itu berarti, anak kita juga, Ayah sama Bunda," ucap Eka yang justru membuat pipi Friska bersemu.

Friska hanya mengangguk sebagai jawabannya. Karena ia bingung harus menjawab bagaimana lagi.

000

"Ini siapa yang masak?" tanya Ade begitu dirinya menatap ada banyak menu makanan yang tersedia diatas meja makan.

"Ini yang masak Friska. Bunda cuma bantu dikit aja," balas Eka.

"Eh enggak kok. Bunda juga bantu banyak," ucap Friska.

"Siapapun yang buat. Ade bakal tetep makan kok, terlebih kalau masakan malam ini. Yang masakin dua bidadari yang Ade sayang," ucap Ade dengan memelankan kalimat akhirnya. Namun meskipun begitu, masih dapat terdengar.

"Gombal ya sekarang," kekeh Friska.

"Dia jarang kalau kaya gitu. Pas sama Aluna juga nggak berani ngegombal kaya gitu," ucap Eka tanpa sadar.

"Aluna?" tanya Friska.

"Bukan siapa-siapa kok Ca," balas Ade cepat. Friska hanya mengangguk paham.

Maaf untuk saat ini~ batin Ade sembari menatap Friska yang tengah menuangkan air putih kedalam gelas kosong itu.

Suara bariton dari arah pintu depan. Membuat Ade, Eka, dan juga Friska menghentikan sejenak aktivitas mereka.

"Assalamualikum," salamnya. Lelaki tampan dengan balutan jas dan juga tas kerjanya itu. Memasuki rumah dengan pandangan yang tertuju pada Friska.

"Wa'alaikumsallam," jawab mereka bertiga serempak.

"Hai-hai. Tamu darimana ini? Mening pisan," ucap lelaki tadi yang tak lain adalah Yoga --Ayah Ade--.

"Kenalin Om. Friska, temennya Ade," ucap Friska menyalimi punggung tangan Yoga.

"Eits. Jangan panggil Om, panggil Ayah. Kamu pacarnya anak Saya kan? Jadi, nggak boleh panggil Om. Karena toh ujungnya, kamu bakal jadi menantu Om," ucap Yoga hingga membuat pipi Friska kembali bersemu.

Fake Nerd BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang