Ada kalanya yang lalu harus berlalu. Memulai hidup baru dengan pengisi hati yang baru.
▪▪▪▪▪▪
Friska dan Ade saat ini tengah bersenda gurau sembari menunggu Camelia yang tengah memesankan makanan untuk mereka.
"Friska?"
Panggilan dari seseorang mengagetkan Friska maupun Ade. Suara bariton yang sangat familiar ditelinga Friska.
"Kak Kev??" balas Friska sembari tersenyum ramah.
"Sorry telat," kata Kevin yang masih berdiri disamping Friska.
"Gapapa kok Kak," balas Friska.
"Eh sini Kak. Duduk, tadi si Camelia lagi mesen makanan. Kak Kev mau pesen apa? Biar aku pesenin," lanjutnya.
"Gapapa, aku bisa pesen sendiri kok. Lagian aku nggak mau ngrepotin kamu," tolak Kevin.
"Eh gapapa Kak. Kakak tunggu disini aja, sama Ade. Biar kalian bisa akrab," kata Friska dengan nada yang sedikit memaksa.
"Mau pesen apa?" tanya Friska.
"Samain aja sama kamu," jawab Kevin. Friska hanya mengangguk sebagai jawaban.
Selepas kepergian Friska. Suasana menjadi hening, baik Ade maupun Kevin. Mereka hanya diam tanpa ada niat ingin memecah keheningan.
"Kamu pacarnya Friska?" tanya Kevin memecah keheningan.
"Bukan. Aku cuma temennya," balas Ade tanpa memandang wajah Kevin.
"Oh kirain pacarnya," kata Kevin bernafas lega.
"Kamu suka sama dia?" tanya Ade.
"Mungkin," balas Kevin.
"Kenapa?"
"Nggak tau, dia beda dari yang lain. Cewek kaya dia, menurut aku langka."
"Rasanya pengen kenal jauh sama dia," balasnya yang membuat Ade sedikit melirik kearah Kevin.
"Oh iya. Kamu bisa nggak bantuin aku buat deket sama dia?" tanya Kevin.
"Sorry nggak bisa Kak," balas Ade.
"Kenapa gitu?"
"Ak--aku nggak berani aja. Umm, soalnya Friska galak," balas Ade berusaha mencari alasan yang masuk akal.
"Oh iya aku paham. Yaudah deh gapapa, sebelumnya makasih ya?" kata Kevin yang hanya dibalas anggukan dari Friska.
Suasana kembali hening seperti semula. Ingin rasanya Ade pergi saat itu juga, namun kalau bukan karena Friska. Sudah dipastikan ia tidak akan mau satu meja dengan Kevin.
"Udah lama ya? Maaf ya, tadi ngantri dulu soalnya," kata Friska yang baru tiba dengan membawakan nampan berisi pesanan mereka tadi.
"Iya gapapa kok," balas Ade dengan tersenyum kikuk.
"Oh iya Fris. Boleh join nomor ponsel?" tanya Kevin begitu Friska sudah menduduki bangkunya.
"Nomor ya Kak? Duhh gimana ya, umm.. Jadi gini Kak. Bukannya nggak mau ngasih, tapi. Aku lagi nggak bawa ponsel," balas Friska sembari menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Yaudah gapapa. Nanti pulang sekolah bareng aku aja ya?" kata Kevin.
"Eh nggak usah Kak. Aku nggak mau ngrepotin Kakak, lagipula aku juga bawa mobil sendiri kok," balas Friska dengan tersenyum.
"Gimana kalau Kakak barengin Camelia aja?" usul Friska.
"Eh?"
"Camelia?" tanya Kevin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Nerd Boyfriend
Novela JuvenilUpdate setiap hari Minggu💗 ========= Bunga matahari memiliki makna dan filosofi tersendiri. Filosofi bunga matahari tersebut memiliki arti kesetiaan. Karena penampang bunga ini selalu setia mengikuti arah matahari bersinar. Dia juga memiliki kelopa...