FNB-BAGIAN 7

1.2K 69 135
                                    

Aku membenci mereka yang selalu menganggumu.

🌻🌻🌻🌻

Friska sudah mengepalkan kedua tangannya. Rahangnya mengeras, matanya memerah. Saat ini, ia benar-benar sedang tersulut emosi.

"Jadi gini aja ya, aku cuma mau ngasih tau kalo. Siapa nama kamu?" katanya.

"Ade," balas Ade sembari menundukkan kepalanya.

"De! Kamu udah sering aku bilangin berkali-kali. Kalo ngomong jangan nunduk!! Kamu nunduk, orang-orang lebih gampang buat jatohin kamu! Bikin kamu malu!!" kesal Friska.

Dia belain aku?~ batin Ade yang diam-diam tersenyum dalam tundukannya.

"Dia kan cupu. Mana berani ngomong sambil natap lawan ngomongnya," kata salah seorang siswi yang berdiri tak jauh dari tempat Friska berdiri.

"Kamu diem dong! Mulut kamu nggak pernah diulek apa? Udah kaya cabe aja tu mulut, sini biar sekalian aku ulek!!" kini, giliran Camelia yang ikut kesal. Ia juga kesal jika setiap hari harus mendapat cacian dari mereka.

"Heh!!! Inget ya, sebelum ada Friska. Kamu nggak ada apa-apanya disini, kamu berani ngomong gara-gara ada Friska kan? Coba kalo nggak ada. Kamu paling juga udah kaya si anak cupu," katanya yang begitu menohok.

Terkadang Friska bingung. Ia sekolah disini baru satu hari, tapi yang kenal udah banyak. Bahkan rata-rata sudah mengenalnya, meskipun Friska tidak. Namun saat ini yang terpenting bukan itu.

"Eh liat deh, itu tas siapa yang ada dipuncak tiang?"

"Paling juga tas-nya si cupu."

"Tapi yang naroh disana siapa? Niat banget?"

Friska terdiam mendengar bisik-bisik dari anak-anak. Matanya beralih pada tiang bendera yang menjulang tinggi dibelakangnya. Benar saja, tas hitam menggantung disana.

Tawa langsung menggema di halaman. Hal itu justru membuat jiwa iblis di tubuh Friska menjadi bangkit.

"SIAPA YANG NGLAKUIN?!!!" teriak Friska. Semua diam, benarkah yang Camelia lihat saat ini? Hampir semuanya takut pada Friska meskipun Friska anak baru disini?

"KALIAN BUDEK, BISU, APA GIMANA?!!" teriak Friska lagi.

"Udah Ca, gapapa kok," kata Ade mencoba menenangkan Friska. Namun malah sebaliknya, panggilan yang Ade berikan justru membuat Friska semakin emosi.

"Udah lah Fris. Balik kelas aja yuk?" ajak Camelia.

"Udah kalian diem aja. Kalian nggak harusnya diem gini, kalian harusnya nglawan. Biar nggak terus-terusan diginiin!!" kesal Friska.

Prokkk-prokkk-prokkk!!!

Terdengar suara tepuk tangan dari arah belakang kerumunan.

Friska, Ade, dan Camelia kompak menoleh kearah sumber suara. Disana ada 3 orang siswa yang dengan tampang sok-nya menatap remeh kearah Friska.

"Aku yang naroh, kenapa?" katanya.

"Kamu siapa sih? Mau kamu apa? Ade nggak ada masalah ya sama kamu!!" kata Friska kencang. Persetan dengan jam masuk kelas.

"Kamu tau apa salah dia? Karna dia lebih deket sama kamu!!" balasnya dengan nada tak kalah tinggi. Semuanya senyap, termasuk Friska yang langsung diam mematung.

Fake Nerd BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang