"Aku akan selalu ada disampingmu untuk selalu melindungimu. Meski secara diam-diam, tapi aku menyukai itu."
•Keanu•
♣♣♣
Setelah semua dirasa cukup. Dan segala persiapan sudah tertata secara rapi, mereka semua bergegas menuju gedung tua didekat gedung lembu sora. Si patung sapi raksasa yang terdapat di alun-alun kidul Kota Boyolali.
"Ini tempatnya?" tanya Friska begitu melihat gedung tua yang begitu menyeramkan itu. Sepertinya akan cocok dijadikan tempat pembuatan film horor.
"Iya," balas Lingga lalu masuk terlebih dahulu. Disusul dengan Ify dan terakhir Friska.
"Dateng juga akhirnya. Aku kira kalian semua emang pengecut," kata seseorang dengan tampang songongnya itu.
Friska tidak dapat melihat jelas karena posisinya yang dibelakang dan tertutup oleh teman-teman mereka. Tak lain tujuan itu agar Friska tidak diketahui.
"Aku bukan pengecut kaya kamu Val. Yang bisanya bawa anggota tempur yang setiap orangnya megang senjata," kata Lingga dengan sorot mata tajamnya. Namun ia tetap berusaha tetap tenang, agar emosinya tidak terpancing.
"Oh ya? Kita lihat disini siapa yang pengecut sekaligus si loser," kata cowok bernama Rival itu.
"SERANGG!!!" teriakk Rival kencang. Seluruh pasukannya maju. Benar dugaan Friska. Pasukan depan memang kemampuan dirinya tidak begitu hebat, sekali pukulan runtuh. Rival membawa kurang lebih 30 orang. Dan sudah ada 10 orang yang berhasil Lingga dan temannya tumbangkan.
Pukulan, terdengar dimana-mana. Bintang tersungkur akibat hantaman balok kayu yang dibawa salah satu anak buah Rival.
15 menit kurang lebih berlalu, pasukan Friska perlahan runtuh. Sedangkan lawan masih tersisa banyak, mereka mulai kewalahan, hingga kini tinggal Friska seorang.
"Wuishhh jadi si Lingga bawa pasukan cewek?" sinis Rival.
"Kalo iya kenapa? Nggak suka?" tanya Friska dengan nada setenang mungkin.
"Songong juga," sinisnya yang langsung berjalan mendekat kearah Friska. Baru saja ia ingin melayangkan satu pukulan pada Friska. Namun tangan itu dicekal oleh sosok lelaki yang ditutup masker tadi.
"Berani kasar sama cewek?" tanyanya dengan nada meremehkan.
"Jangan ikut campur urusanku sama ni cewek. Oh atau jangan-jangan kamu juga berpihak sama ni anak? Oke kalau gitu," kata Rival yang perlahan mundur, mengisyaratkan teman-temannya yang masih tersisa untuk menyerang sosok misterius itu.
Bughh!!
Bughh!!
Bughh!!
Entah titisan dari goa mana. Cara bela diri lelaki itu dapat diacungi jempol. Dengan lincah dan mudahnya ia menghajar habis anak buat Rival. Dengan bantuan dari Friska, pasukan mereka tumbang satu persatu. Hanya tersisa Rival saja saat ini.
"Nyerah atau pengen jadi kaya mereka?" tanya sosok tadi sembari menunjuk anak buah Rival yang sudah terbaring lemah diatas tanah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Nerd Boyfriend
Teen FictionUpdate setiap hari Minggu💗 ========= Bunga matahari memiliki makna dan filosofi tersendiri. Filosofi bunga matahari tersebut memiliki arti kesetiaan. Karena penampang bunga ini selalu setia mengikuti arah matahari bersinar. Dia juga memiliki kelopa...