FNB-BAGIAN 13

996 46 56
                                    

Diperebutkan 3 lelaki sekaligus?  Bagaimana hati ini tidak depresi dibuatnya?

~Friska Cassandra.


▪▪▪▪▪▪▪▪▪

"Ya terserah lah. Intinya kalau mau tawuran aku nggak mau sampe pake benda tajem. Aku nggak berani, kasian. Lagian kenapa juga sih harus tawuran? Setelah aku pikir-pikir ya, tawuran nggak ada faedahnya," kata Friska.

"Nah jadi nanti tuh gini nih, kamu yang mimpin. Aku jadi asisten aja gapapa deh. Kamu kan jago bela diri nih, jadinya kamu bisa lah ngelawan mereka. Aku yakin kok, nanti kalau sampe sekolah kita menang. Aku janji bakal traktir kamu," kata Lingga dengan nada terdengar begitu  meyakinkan itu.

"Tapi Ling. Aku rada ragu, nanti kalo Pakdhe, Budhe. Ade sama Camelia tau gimana? Aku nggak mau buat mereka kecewa," kata Friska yang saat ini tertunduk lesu.

"Heii... Aku janji nggak akan ada yang tau, dan ya. Kalau kita menang, pegang janji aku ini ya. Aku akan berhenti ngebully Ade sama Camelia. Dan satu lagi, kita bisa berteman baik," kata Lingga yang terdengar begitu tulus. Friska mendongakkan kepalanya, menatap Lingga tak percaya.

"Nggak mau kalau cuma itu jaminannya," kata Friska sembari melipat kedua tangannya didepan dada.

"Ya terus apa lagi?" Tanya Lingga.

"Berhenti jadi anak yang suka ngebully. Bisa?" Balas Friska yang langsung dibalasa nggukan dari Lingga.

"Oke. Aku setuju, jadi kamu mau kan?" Ucap Lingga.

"Iya aku mau," balas Friska dengan tersenyum.

"Oke. Nanti, aku jemput kamu, share lokasi rumah kamu aja. Dan ini, tulis nomor HP kamu biar nanti aku-nya gampang kalau mau ngehubungin kamu," kata Lingga sembari menyodorkan ponselnya pada Friska.

"Nih, yaudah. Aku mau ke kamar mandi dulu, udah kebelet banget nih," kata Friska yang langsung pergi begitu saja, setelah mengembalikan ponsel pipih milik Lingga.

Lingga tersenyum menatap punggung Friska yang semakin menghilang seiring jauhnya jarak pemisah antara Lingga dan Friska.

Lingga kembali berjalan menuju kelasnya setelah meletakkan ponselnya pada saku bajunya yang sudah ia rapikan itu. Kalau sampai ketahuan Bu Min kan bahaya.

Namun, tanpa sepengetahuan dari mereka. Ada seseorang yang bersembunyi dibalik sebuah tembok, mendengarkan percakapan yang terjadi antara Lingga dan Friska. Diam-diam, sebuah rencana terbesit dalam fikirannya. Setelah melihat Lingga yang kian menghilang. Sosok tadi langsung pergi untuk kembali ketempatnya semula.

"Ahh leganya," kata Friska sembari membenarkan ikat pinggangnya setelah keluar dari kamar mandi perempuan.

Friska melihat arloji di tangannya. Waktu istirahat hanya tinggal 5 menit lagi. Tanpa ba-bi-bu, Friska langsung bergegas menuju kantin, menghampiri teman-temannya yang sudah lama menunggu.

"Duh maaf ya aku lama. Tadi ada kendala sedikit," kata Friska begitu sampai di meja teman-temannya.

"Iya gapapa kok. Emang urusan apa Fris?" Balas Camelia.

"Anu... Itu tadi umm, ketemu sama---sama Pak Sabar. Nah iya Pak Sabar, terus tadi pas dikamar mandi harus antri dulu. Jadinya lama deh. Oh iya, Kak Kevin udah balik?" Balas Friska.

Fake Nerd BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang