"Pi.."
"Piaaa..."
Aku menatap Loly yang teriak-teriak memanggilku. Ngantuk ini, pilekku udah sembuh tapi sekarang penyakit ngantukku kumat.
"Itu ih idola lo..."
Mendengar itu aku langsung membuka mata dengan lebar. Dan di depanku memang lewat seorang pangeran kuda putih. Eaaa..Atma the most wanted sedang lewat di depanku persis.
"Mingkem Pia...."
Celetukan Loly membuatku mengatupkan mulut. Lalu aku teringat tempo hari tuh pas aku ingusan itu loh. Si Atma minjemin aku sapu tangan. Nah baru inget. Aku langsung beranjak berdiri.
"Gue mau ke sana."
"Eh Pia...wah..."
Teriakan Loly tidak aku pedulikan saat aku berlari menuju Atma yang baru saja masuk ke gerbang sekolah. Aku kan sama Loly memang nongkrong di bangku yang ada di dekat tiang bendera. Jadi yah dapat pemandangan anak-anak berangkat sekolah.
"Kak Atma."
Langkahku terhenti saat Atma menoleh ke arahku. Jarak kami masih agak jauh jadi dia mengernyit menatapku. Tapi kemudian dari belakangnya muncul cewek yang langsung menggandeng lengannya. Meskipun langsung dikibaskan sama Atma. Tapi kok aku nyeri ya... lihat Kak Atma dideketin kayak gitu.
Lalu mereka berdua pergi begitu saja.Pingin rasanya nangis. Aku berbalik dan melangkah kembali ke kursi. Tapi di sana sudah ada Jono. Aku gak mau.
"Dek Pia sayang. Morning. Bunga dari bang Jono di pagi hari nan mendung ini. Tapi tenang saja dek pia, hati abang tetap cerah kok buat adek."
Aku mual mau muntah. Loly cuma cekikikan mendengar puisi dari Jono.
"Apaan sih? Gue bukan jaran goyang kak. Ngapain kasih bunga coba?"
Jono menatapku bingung tapi aku sudah menarik Loly untuk melangkah pergi.
"Dek Pia ini bunganya gimana?"
Teriakan Jono makin membuat langkahku makin cepat.
"Pi, lo jahat sama kak Jono. Cakep gitu."
Bisikan Loly membuat aku memberengut.
"Gue setia loooool."Loly mencibir "setia ama siapa? Lah itu Kak Atma aja gak ngaruh lo setia apa kagak."
Tuh kan aku malah merana kalau kayak gini.
*****Hujan deras dan belum dijemput sama ayah. Mbak Nisa udah pulang terlebih dahulu, ada kelas tambahan untuk kelasku jadi sore ini baru pulang.
Tadi Loly nawarin naik mobilnya tapi gak mau ngerepotin papanya Loly yang harua muter jauh kalau nganterin aku.
Akhirnya aku duduk di bangku yang dekat pintu gerbang dekat dengan pos satpam. Sekolah udah sepi cuma masih ada beberapa anak yang masih ekstrakurikuler."Hatsyiii.."
Aku menoleh ke arah sampingku. Mataku membelalak saat melihat siapa yang baru saja bersin.
Dia melangkah ke arahku dan menatapku. Dia notice aku? Duh jantung kok loncatan gini ya?
Dia mengulurkan tangan saat sampai di depanku. Eh dia mau genggam jemariku gitu? Kan dosa ya bukan mahram?
"Apaan kak?"
"Hatsyiiii.."
Kembali kak Atma bersin di depanku. Dia mengusap-usap hidungnya yang memerah. Wah dia pasti kena flu."Sapu tanganku mana?"
Sapu tangan? Aku mengernyit tapi kemudian teringat kalau sapu tangannya yang tadi mau aku kembalikan masih ada di aku tapi kan...
"Cepetan."
Atma sudah mengatakan itu. Membuat aku langsung menatapnya.
"Ehm sapu tangan ya?"
Atma menganggukkan kepala dengan mengusap hidungnya.
"Itu kak anu..."
Aduh aku bilangnya gimana ya?"Kok anu.. sapu tangan."
Aku langsung menatapnya dengan bersalah.
"Anu kak...tadi tuh mau saya balikin tapi... kok tadi Kak Atma tak panggil gak langsung nyamperin. Terus itu sapu tangan sekarang udah..."
"Udah apa?"
Atma kini menatapku lekat. Aduh aku ngomong gimana ya?
"Ehmm udah tak masukin ke wc."
"Hah?"
Atma tampak terkejut dengan jawabanku. Lalu dia bersin-bersin lagi karena angin juga terasa dingin dengan air hujan yang terus mengguyur.
"Abisnya tadi liat Kakak sama cewek dan tampak akrab gitu. Jadi Pia cemburu terus itu sapu tangan Pia buang ke wc."
Eh aku kok keceplosan ya? Aduh. Aku langsung menatap Atma yang masih terdiam mendengar ucapanku. Tapi kemudian dia mengangkat alisnya.
"Apa hubungannya cemburu sama sapu tangan?"
Waaaa jawab apa coba?
"Eh anu kak..." kuedarkan pandangan ke lapangan sekolahan. Kok gak ada tempat sembunyi ya? Yang ada bak sampah yang udah dikerubutin lalat. Iuhhh.
"Kan cemburunya sama kakak gitu."
Alis Atma kembali terangkat.
"Cemburu? Sama aku? Emang kita pacaran?"
Bersambung
Eh bantuin vote yuk good morning pianya di storial masuk kategori di young adult nih
KAMU SEDANG MEMBACA
SURAT CINTA UNTUK KETOS
Teen FictionIni bukan cerita tentang romansa.. Tapi cerita tentang secret admirer seorang gadis. Cerita tentangku, Sofia. Yang memendam cinta dengan kakak kelas dan ketua OSIS di sekolahan. Karena masa SMA itu masa paling indah, tapi tidak untukku. Secret Adm...