BAKPIA 22

7.1K 1.7K 133
                                    

"Bakpia isi blueberry dipanggil ayah."

Aku mengernyit saat mendengar teriakan Kenan. Gimana bisa turun coba? Kakiku kan masih sakit dan dua hari ini aku gak masuk sekolah karena gak bisa jalan. Lha kok suruh turun buat nemuin ayah coba?

"Eh iya gak bisa jalan ya? Yah udah temen-temennya yang jenguk ken suruh ke atas ya?"

Krucil di depanku itu kini langsung menutup kamarku lagi. Temen-temen maksudnya?
Aku langsung menyambar kerudung kaos yang tergeletak di atas bantal dan langsung memakainya. Masih teringat sih dua hari yang lalu Kak Atma menunggu aku sampai ayah datang. Digendong ayah saat itu juga Kak Atma berjalan beriringan di  samping ayah. Aku kan malu, masa aku udah gede masih digendong coba? Ayah ih bikin pipiku memerah dan alhasil aku gak berani natap Kak Atma lagi.

"Sofiaaaaaaaa.."

Teriakan itu tentu saja membuat aku terlonjak. Pintu kamar sudah terbuka dan muncullah Loly, Ridwan dan juga beberapa temanku yang satu persatu masuk ke dalam ruangan kamarku. Padahal aku kucel banget loh, dua hari juga gak mandi. Lha gimana mau mandi coba? kaki digerakin aja susah. Untung bunda kasih aku bedak bayi tiap pagi sama sore.

Loly sudah menghambur mendekat dan memelukku.

"Kangen sama lo.. dua hari serasa dua tahun."

Aku hanya tertawa mendengar ucapan Loly. 

"Aih Sop kobis hijau masih belum bisa jalan?"

"Belum, masih sakit."

Aku menunjuk kakiku yang masih terbebat perban. Lalu Rina, Nita dan Tony yang biasanya nyontek pas ada ulangan tampak berkor ria.

"Yaaaaaahh padahal besok ulangan fisika loh."

Nah kan mereka ini hadeh. Tapi Ridwan kini malah berdiri dengan serius dan tampak menghitung sesuatu. Tangannya direntangkan dan mulutnya berkomat-kamit.

"Menurut penglihatan gue, kalian besok dapat nilai telur ceplok semua."

Setelah mengatakan itu Ridwan terkena timpuk oleh mereka bertiga. Dan membuat aku cekikikan sama Loly.

"Eh Pi, Kak Atma dua hari ini melongok ke kelas terus loh. Nah pas ketemu tadi juga dia tanya kamu belum masuk gitu."

Mendengar bisikan Loly tentu saja pipiku langsung memanas. Aih aku masih malu sama Kak Atma. Nangis di depannya, bahkan merengek dan ketahuan digendong oleh ayah. Ah runtuh sudah harapanku menjadi calon istrinya untuk masa depan.

Sebelum aku menjawab, ketukan di pintu kamar membuat anak-anak langsung menoleh. Bunda masuk dengan nampan di tangan penuh minuman dan camilan.

"Ayo minum dulu, pasti haus kan?"

Bunda meletakkan itu di atas meja yang ada di balkon kamarku. Tentu saja semua temanku seperti semut yang mengerubungi gula langsung menuju minuman dan makanan. Termasuk Loly juga yang langsung nyelonong keluar menuju balkon. Sedangkan bunda kini malah menatap pintu.

"Nak Atma silakan masuk."

deg

Loh kok ada Kak Atma?
Orang yang dipanggil langsung melangkah masuk. Dia masih berseragam sekolah dan tas ransel ada di bahunya.

"Makasih tante."

Bunda langsung tersenyum dan menepuk bahu Kak Atma. "Bunda tinggal ya."

Aduh jantungku udah berdegup gak karuan ini.Aku malu.

Setelah bunda pergi, dan teman-temanku masih asyik makan camilan di luar. Kak Atma melangkah mendekatiku. Tapi dia kini berdiri agak jauh di kaki kasur.

"Hai.."

"Hai kak.."

Saat sakit kayak gini aku kehilangan kata-kataku coba? Aiiihhhh Piaaaaa

kak Atma mengamati kamar, lalu menatap anak-anak dari balik jendela besar yang ada . Kemudian dia beralih menatapku dan melihat kakiku.

"Masih sakit ya?"

Kuanggukan kepala dan kini menyentuh kakiku.

"Mungkin besok Pia ke sekolahnya pakai kursi roda."

Kak Atma tampak mengernyit. Tapi kemudian dia melangkah lebih dekat lagi.

"Kalau masih sakit gak usah berangkat dulu. Lagian sekolah jadi tenang tanpa gombalan kamu"

Ucapan Kak Atma tentu saja membuat aku memberengut. Dia kok nyebelin ya?
Wajahnya masih terlihat datar saat mengatakan itu tapi kemudian senyum tersungging di wajahnya.

"Tapi tanpa gombalan kamu juga jadi sepi. Kayak ada yang kurang gitu. Jadi cepet sembuh ya?"

Aiiiihhhh ini kenapa aku merasa yang digombalin Kak Atma coba? Kok dia sekarang pinter ya? belajar dari siapa?

BERSAMBUNG

HAYOOOOOO BACA NOTIF HAYOOOOOO... JANGAN ADA YANG KOMENTAR LAGI KOK ATMA BISA LUPA YA GEDENYA... DDUDUUDUDUDUDU



SURAT CINTA UNTUK KETOSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang