Bakpia 20

7K 1.6K 110
                                    

"Sop sapi....how are you today?"

"Yuyu Kangkang iya Ridwaaaan. Udah ih minggir lagi nonton basket."

Aku mengusir tubuh Ridwan yang berdiri di depanku. Loly juga ikutan mengusir Ridwan yang dengan pedenya kini malah berbalik dan bersorak sorai. Ih dasar.

Aku lagi nonton pertandingan basket nih, ada turnamen yang kebetulan sekolahanku dan sekolahan lain sedang bertanding. Dan kita kan sebagai penggembira dan pemeriah suasana harus nonton. Aku sih seneng, bisa liat Kak Atma yang jadi kapten tim. Liat dia keringatable gitu malah makin wow.

"Ridwan minggir ih."

Loly kini menyingkirkan Ridwan yang tidak mau bergeser. Tentu saja aku ditarik Loly untuk merangsek maju ke depan. Setelah berdempet-dempetan akhirnya aku bisa sampai di baris depan. Dimana kita bisa langsung melihat lapangan basket ini. Meski hujan badai dan panas terik menghadang aku tetap berada di dini. Demilah Kak Atma kan pasti semangat kalau lihat aku.

"Goooooollll."

"Masuuukk pak Eko."
Teriakan itu mengiringi bola basket yang masuk ke ring dan tentu saja sekolah kami heboh. Pasalnya Kak Atma baru saja mencetak 3 point. Mataku langsung melebar melihat dia kini bertos ria dengan teman-temannya. Lalu mengusap keringat yang bercucuran di wajahnya dengan deker di tangan. Uuuhh dia kok macho banget sih.

"Eh Pi, itu siapa sih? Liat arah jam 12."

Loly tampak berbisik di sebelahku. Aku mengkuti arahannya dan mengernyit melihat siapa yang ada di depan sana. Tepatnya di dekat Kak Atma yang sekarang tengah minum air mineral. Pertandingan babak pertama telah usai dan sekarang sedang istirahat.

Cewek dengan rambut sebahu itu kini malah menyeka keringat Kak Atma dengan tisu lalu aiihhh... apa-apaan ini?

"Ceweknya Kak Atma kali ya?"

Celetukan Loly langsung membuatku menoleh ke arahnya.

"Kak Atma gak punya cewek kok."
Loly langsung mengerjap ke arahku. Tapi kemudian tertawa.

"Ada yang cemburu."

"Siapa yang cemburu? Princess Sofia kah? Duhai tuan putri janganlah engkau cemburu Bang Jono di sini tetap setia sama adek."

Aku dan Loly langsung menoleh ke arah suara itu. Dan di depanku kini tengah berdiri menjulang tinggi si bule dengan pedenya menyugar rambutnya yang asli berwarna coklat itu.

"Kak Jono mending geser deh sebelum Sofianya ngamuk."

Loly tahu kalau aku memang malas mendengar rayuan Kak Jono ini.

"Aih kenapa princess Sofia bermuram durja. Mau abang belikan es cendol?"

Sorak sorai sudah terdengar dan kini tim mulai bermain lagi. Tapi pandanganku terhalang oleh Kak Jono.

"Kak Jono.."

"Apa sayang?"

Aku menghela nafas lagi dan mencoba menatap depan. Kali ini Kak Atma sudah mendapatkan bola lagi dan menggiringnya ke ring. Refleks aku ikut berteriak bersama teman-teman.

"Kak Atmaaaaaaaaaa love you..."

Itu bukan aku loh yang teriak.

"Kak Atma aku di sini."

Nah kalau yang ini aku yang teriak. Tapi mendengar ucapanku Kak Jono malah kini mengibas-kibaskan tangannya di depanku.

"Dek Sofia, Bang Jono juga di sini."

Tuh kan nyebelin. Aku hanya mengangkat bahu dan menatap depan lagi. Dan tiba-tiba tatapan Kak Atma terarah kepadaku. Duh jantung ini dag dig dug loh. Dia mengernyit tapi kemudian bola yang dipegangnya berhasil direbut musuh. Aduh.

SURAT CINTA UNTUK KETOSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang