"Sop sapi isi kacang. Morning..."
Aku menatap Ridwan yang kini sudah berdiri di depanku dan tersenyum lebar. Dia mencegatku pagi ini di pintu kelas.
"Sopnya lagi anyep belum diangetin."
Jawabanku malah membuat Ridwan terkekeh. Lagaknya ini dia paling mau nyontek pr fisika.
"Duhai sop daging pagi ini dagingnya empuk dah. Pinjem pr fisika nya ya? Ramalan pagi ini tentang kak ketu akan baik. Hari ini dia akan selalu ada di orbitmu."
Nah kan? Ketahuan dia mau pinjem pr kan? Lagaknya....
Eh wait tapi dia bilang apa? Pak Ketu? Maksudnya kak Atma?
Aku langsung menatap lekat ke arah Ridwan yang kini ten gah serius mengambil harta berharga di hidungnya.
"Pak Ketu siapa maksudnya?"
Ridwan langsung tersenyum lebar.
"Ya pasangan serasi lo lah Sopiaaaahhh.... Kak Atma. Habis ini dia kan ke sini..."
Setelah mengatakan itu Ridwan sudah mengulurkan tangan meminta buku fisikaku. Nah kan apa daya aku selalu tidak tega. Akhirnya aku berikan buku prku.
"Sofia.."
Eh... pas mau melangkah masuk ada yang manggil. Kayak suaranya Kak Atma. Aduh jantungku kok lompatan gak jelas ya?
"Eh pagi kak Atma.."
Aku berbalik dan beneran mendapatkan Kak Atma ada di depanku persis. Dia memakai jaket tebal dan wajahnya pucat. Dia sakit?
"Ehm bawa tisu gak?"
Aku langsung merogoh saku seragam. Untung tadi dibawain tisu sama bunda.
"Ini?"
Wajah Kak Atma langsung berubah ceria. Dia menerima tisuku dan tersenyum lagi.
"Makasih."
Dia bilang makasih sama aku? Aduh kok pipi panas ya? Tapi kemudian Kak Atma beneran bersin. Dia flu nih.
"Kakak sakit?"
Kak Atma menggelengkan kepala.
"Enggak."
"Lha itu minta tisu Pia buat apa? Tadi buat lap ingus kan?" Duh mulut.
Tapi bel sudah berbunyi dan Kak Atma hanya melambaikan tangan sambil berlari meninggalkan kelasku. Huft aneh.******
"Pi...""Heeemm."
"Lihat arah jam 12."
"Lol ini belum jam 12 baru jam 10."
"Iish cepetan Sofiaaaaa.."
Aku langsung menuruti Loly yang menyuruhku ke arah jam 12. Tepatnya tuh bisa lihat ke atas. Tempat kelas 11 berada. Dan tepat arah itu Kak Atma lagi bersandar di dinding pembatas. Dia tampak melamun tapi matanya ke arahku. Eh dia lagi natap aku gitu?
Aku dan Loly kan lagi duduk selonjoran di depan kelas. Habis praktek biologi di lab dan sekarang istirahat.
"Dia natap lo tuh."
Aku mendengar bisikan Loly. Tapi kemudian menatap Kak Atma lagi. Beneran dia belum beranjak dari tempatnya dan tetap menatapku. Eh dia kenapa ya? Gak sakit mata gak bisa berkedip kan ya?
"Kayaknya Kak Atma suka sama lo."
Tentu saja aku tersedak mendengar ocehan Loly. Lah aku lagi minum es teh ini di dalam plastik pake sedotan. Aku langsung terbatuk-batuk. Weladalah.
"Eh Pi sorry."
Loly menepuk-nepuk punggungku.
"Sofia? Ada apa?"
Aku langsung mendongak saat mendengar nada itu. Kak Atma tampak terengah dan sudah berdiri di depanku persis. Eh dia lari gitu dari kelas atas?
Dia membungkuk dan menatapku lekat.
"Ini kak si Pia tersedak pas lihat kakak lihatin dia."
Astagaaaaa
Mulutnya si loly nih. Tentu saja aku makin memerah nih wajahnya. Tapi kemudian Kak Atma malah tersenyum, bahkan tergelak.
"Aku baru mau bilang kangen sama gombalan kamu. Eh tapi sikapmu ini buat aku senang. Makasih ya. Udah ngobatin flu ku."
Dia ngomong apa coba? Aiiihh..
Bersambung
Sumpah lagi holiday tapi kepengen ketik. Yowes lah dikit dulu yaaa ramein koment tapi jangan next loh.
KAMU SEDANG MEMBACA
SURAT CINTA UNTUK KETOS
Teen FictionIni bukan cerita tentang romansa.. Tapi cerita tentang secret admirer seorang gadis. Cerita tentangku, Sofia. Yang memendam cinta dengan kakak kelas dan ketua OSIS di sekolahan. Karena masa SMA itu masa paling indah, tapi tidak untukku. Secret Adm...